"APA-APAAN!!?"
"Ow, wow, tenanglah Orion! Kau berisik." Agatha menutup mulut bocor Orion dengan kedutan kesal.
Orion yang dibekap mulutnya meronta, tenaga yang berbeda membuat Orion menang dalam pergulatan tidak berfaedah itu.
Sekarang, posisi mereka berubah, tangan Orion menggenggam erat kedua tangan Agatha yang hanya tersenyum polos. Posisi keduanya sangat dekat, dengan Agatha dihimpit ke tembok oleh Orion yang menatap kesal Agatha.
"Kau!"
"Ya, aku apa?" Tanya Agatha innocent.
"Apa maksudnya dengan menculik putri?!"
"Aku tidak bilang menculik Orion," kata Agatha gemas sendiri, sepertinya Orion terlalu banyak asupan kesalah pahaman makanya otak pintarnya mengalami kesulitan berpikir. "Hadeh, Jadi susah jelasinnya kalau begini." ringis Agatha.
"Lepaskan tanganku dulu."
"Tidak! Jelaskan dengan posisi ini."
"Apa? Orion! Nanti ada yang--- "
"Tu-Tuan kesatria Orion,"
Panggilan dengan suara lembut itu membuat Agatha menoleh patah-patah, mata silver dengan pantulan emas itu melotot horor pada sosok Alya yang memergoki posisi ambigu mereka.
"Aaaah! Alya jangan berpikir yang iya-iya! Ak-aku dan Orion... ini tidak seperti yang kamu pikirkan(づ┳Д┳)づ!"
Alya yang polos hanya mengangguk-angguk seperti anak ayam mematuk makanan nya, senyum lembut dengan rona tipis pada pipinya timbul yang membuat Perasaan Agatha semakin tidak karuan.
"Baik! Saya akan rahasiakan hubungan kalian dari Tuan putri kita yang polos." kata Alya dengan ceria, dia melambaikan tangan dan berlalu pergi meninggalkan dua orang yang melongo bodoh.
"ALYA BUKAN BEGITU MAKSUDKU!/AKU DAN SI BODOH HANYA TEMAN!"
Teriakan frustasi Agatha dan Orion hanya menambah background untuk Alya yang berjalan dengan senyuman dan sedikit melompat.
' Aku dapat asupan selain dari putra mahkota (^.^) '
Wah, ternyata Alya tidak sepolos itu ಥ⌣ಥ
.
.
.
.
«❀»(Name) melamun, matanya menatap kosong keluar jendela perpustakaan yang memperlihatkan pemandangan Alberu yang melatih Helios seni pedang.
Sungguh, (Name) tidak habis pikir akan semua yang terjadi padanya.
Terlebih lagi,
' Apa ini masih sesuai dengan novel? Apa karena ku semuanya acak-acakan? Haruskah aku pergi sekarang? '
Benar, (Name) takut, takut membuat perubahan yang tidak penting pada masa depan semua orang.
Lagipula, dia hanya ekstra. tentu perubahan yang terjadi karenanya sangat tidak penting untuk para tokoh utama dalam cerita ini.
Mendesah
"Aku ingin pergi, tapi... "
Tatapan dia bawa pada Helios yang terlihat bahagia dan ceria. Bibir dalamnya (Name) gigit kecil.
Dia bingung,
Tidak mungkin (Name) mengajak Helios, Anak itu baru saja merasakan kehidupan mewah dengan harta dan kasih sayang melimpah.
' Aku tidak bisa mengajak Helios untuk hidup sulit bersamaku, dia pantas untuk ini. ' pikir (Name) dengan tangan terkepal dan kepala menunduk perlahan, membuat rambut pirang yang tidak di ikat itu menutupi wajah murung sang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
Teen Fiction"Senja selalu mengingatkan ku akan warna rambutmu, Begitupun malam. Mereka senyap dan damai, sama seperti saat kau mendengarkan keluh kesah ku."