Mereka Yang Dipisahkan Dan Dipertemukan(4)

483 74 8
                                    

"Yang mulia, mohon anda temui Lady Amber, bicarakan baik-baik tentang perasaan kalian."

"Tetapi aku tidak pernah merasa memiliki perasaan apapun padanya."

"Setidaknya berbicaralah, tuan putri sendiri yang memintaku untuk menyampaikan ini pada anda. Beliau melihat anda dalam pengelihatan masalalu Lady Amber."

"Baiklah, akan aku coba."

Saat ini Alberu sedang merenungkan semua perkataan Orion, apa yang dia lupakan? Kenapa Alberu harus bertemu dengan Amber yang akan dipindahkan ketempat pengasingan?

Alberu tidak mengerti, atau lebih tepatnya dirinya tidak ingin mengerti tentang apapun yang ada sangkut pautnya dengan Amber.

Dengan orang yang hampir membunuh keponakan kecilnya,

Anak dari (Name) yang Alberu tunggu-tunggu—Meskipun Alberu masih tidak terima jika adiknya sudah menikah dengan seseorang. Langkah sang putra mahkota yang melamun terhenti didepan penjara bawah tanah.

"Biarkan aku masuk."

"Baik yang mulia, kami akan menemani anda."

"Tidak perlu, aku sendiri saja."

"Tetapi--"

Alberu tidak menunggu penjaga selesai berbicara, langkahnya Alberu bawa menuruni tangga penjara dingin itu. Setiap langkah menimbulkan gema pada ruangan sunyi yang dingin. Didepan, pada persimpangan dengan obor menyala, Alberu akhirnya melihat penjara sang saudara sedarah.

Amber mendongak saat mendengar langkah kaki yang berhenti didepan sel nya, mata birunya berbinar saat Amber bangkit menuju jeruji dengan penuh harap.

"Anda datang, apakah untuk melepas saya?" mata Alberu yang dingin menatap sosok menyedihkan Amber.

"Tidak. Aku disini ingin menanyakan sesuatu padamu." Amber yang semula kehilangan harapan akan jawaban awal Alberu kembali berbinar.

"Anda boleh bertanya apapun pada saya, kakak."

Sedikit kenyitan timbul pada kening Alberu saat mendengar panggilan itu.

"Sebenarnya, apa yang membuatmu melakukan itu pada adikku?" wajah Amber tertunduk saat (Name) disebut, terlihat jelas kebenciannya pada birunya samudra yang menjadi jelaga.

"Apakah anda hanya ingin menghakimi saya?! Saya melakukan ini untuk anda!" suara yang awalnya lembut terlihat penuh emosi, gadis itu memiliki mental yang tidak stabil tetapi Alberu hanya menatapnya dalam diam. Membiarkannya mengeluarkan segala alasan atas perbuatannya melalui emosi.

"Kau bukan melakukan itu untukku. Tetapi untuk egoisme mu." Alberu berucap tajam yang membuat mata Amber melebar, "Kau tahu, jika itu untuk aku maka kau tidak akan menyakiti siapapun. Jika kau mengerti aku, kau tidak akan membiarkan orang yang paling berarti dalam hidupku pergi dari sisiku."

Sang pangeran mahkota terlihat kesal, tangannya terkepal disamping tubuhnya. Gadis ini bilang semua untuknya? Jika untuknya tidak akan menimbulkan masalah berkepanjangan seperti ini. Kedudukan Alberu sudah terancam, dan saat ada harapan melalui bantuan (Name), gadis ini malah mengacaukan semuanya! Dia juga yang membuat (Name) pergi dan semua rencananya berantakan.

Sudah jelas, diantara kedua gadis itu mereka memiliki tujuan yang berbeda.

(Name) tidak pernah mementingkan apa yang dia rasakan saat membantu Alberu demi kerajaan. Dan Amber, dia terlalu terobsesi akan sesuatu yang tidak Alberu ketahui.

"Sebenarnya apa alasanmu?" Alberu kembali bertanya, kali ini sang pangeran tidak menyembunyikan wajah aslinya. Dia terlihat sangat terluka yang membuat Amber merasa bersalah. "Kau tahu, satu-satunya cahaya milikku pergi. Dia ada diluar sana, ditempat dimana suatu pertempuran bisa saja terjadi. Amber aku tidak mengerti kamu sebagai saudara, sungguh aku kecewa."

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang