Chapter 12

875 127 4
                                    

Suatu malam. Suasananya begitu tenang, hanya terdengar musik romantis nan syahdu, diiringi dentingan ringan gelas karena bersulang dan masing-masing pasangan yang sibuk mengobrol di meja lain. Chandelier menyala untuk memperindah suasana. Menu mewah telah tertata rapi di meja, karena memang diatur sedemikian rupa. Saat yang tepat, untuk makan malam.

Mendadak lagu romantis dengan alunan biola terdengar mendekat, menciptakan hening dari suara keramaian orang-orang. Seorang lelaki berlutut ala gentleman sambil menyodorkan kotak berisi cincin berlian.

"Maukah, engkau menikah denganku...?"

Sang pasangan terkejut, tidak menyangka acara romantis ini ternyata dibalut dengan moment lamaran yang mengesankan. Secara dramatis dia berkata 'iya.'

Detik berikutnya ada adegan pelukan yang erat. Ruangan vip itu mendadak dipenuhi suara tepuk tangan. Satu pasangan yang berbahagia akan saling mengikat janji di masa depan.

Ashel duduk tenang, menikmati main coursenya di wolfgang's steak house yang sudah lama dia idamkan sambil melihat pemandangan itu, berasa nonton adegan sinetron. Namun jauh di dalam hati merasa baper.

"Kamu kapan bikin adegan lamaran kayak gitu, Git?"

"Bentar lagi. Masih persiapan." Gita kalem sambil motong daging di piringnya.

"Jangan lama-lama, nanti disambar orang."

"Kemarin gerak cepat juga gagal."

"Itu kecepetan. Baru ketemu udah ngelamar. Meskipun ganteng, mikir juga perlu."

"Rasanya seperti bertemu orang yang memang ditakdirkan. Jadi tanpa sadar aku bertingkah begitu. Setelah dipikir, rasanya cukup memalukan. Chika pasti berpikir kalau aku orang aneh waktu itu."

Iya. Syukur kamu ganteng, Git.

"Tapi aku ga nyangka kamu benar-benar serius traktir aku di sini." Ashel berseru. "Kirain duitnya difokusin buat modal nikah."

"Sebagai bentuk ucapan terima kasih untuk beberapa hal kemarin." Gita menyahut serius. Ashel gercep banget membuatkan sweater couple yang ia janjikan. Dan Gita berpikir untuk segera memberikannya pada Chika sebagai hadiah. Karena pedekate tanpa modal tidaklah cukup.

Gosip kedua; dimalam minggu kemarin, 1] Gita terlihat pergi ke restoran bintang lima dengan seseorang. 2] Ada adegan lamaran mewah di restoran tersebut.

Kesimpulannya....

---

"Gengs, satu cowok ganteng di kantor kita akan dimiliki oleh orang lain."

"Sedangkan aku masih saja single."

"-Ya gapapa, biasanya cowok yang udah kewong jadinya tambah ganteng. Masih ada fanservise buat mata ini."

"Iyalah tambah ganteng, kan dirawat dan disayang istri. Mikirinnya bikin iri kaan..."

"Bukannya akhir-akhir ini yang dekat sama Gita itu, Chika ya? Tapi Chika lagi pergi ke Bali sama kru buat syuting episode terakhir drama kan?"

"Eh, gitu? Terus yang jalan bareng sama makan malem bareng cogan kita siapa?"

Sebuah gebrakan tangan menghantam meja, "Yang lamaran siapa?!"

"Mungkin selama ini Gita dan Chika memang hanya teman biasa saja?"

"Tapi mereka deket banget lho, sering bareng."

"Gimana nanti reaksi Chika ya saat mendengar tentang hal ini?"

"Gini ya, pedekate sama siapa, nikahnya sama siapa."

"Gita ternyata orang yang seperti itu ya... tega banget ih jahat."

"Saat Chika kembali, kita harus bersikap biasa dan normal. Jangan menyinggung hal ini!"

Rekan kerja satu divisi dengan Chika adalah teman yang pengertian- terutama Jessi, Flora dan Olla. Tapi bergosip itu nggak baik. Kalau salah jatuhnya fitnah, kalau bener jadinya ghibah.

-

"Syutingnya cuman bentar, jadi kami ga sempat jalan-jalan jauh. Tapi seenggaknya aku sempat beli oleh-oleh khas di sana. Sandal jepit motif kembang. Ini pilih aja ya, suka yang warna apa. Ada tujuh rupa."

"Makasih, btw Chika duduk dulu. Pastinya capek kan karena sibuk banget kan akhir-akhir ini."

"Oh iya, Chika mau aku bikinin teh? Mau teh hijau? Teh es? Teh susu?"

"Jessi bawa cake tadi pagi untuk semua staff. Chika mau rasa apa? Vanilla? Coklat? Keju? Kacang ijo?"

"...."

Ada sesuatu yang aneh disini. Baru balik ke kantor, kenapa teman-teman di pantry bersikap seperti ini? Apa ada sesuatu yang terjadi?

"Kalian kenapa deh?"

"Oh! Aku mau yang sendal yang motifnya bunga warna putih! Itu bunga apa?! Keliatannya cantik dan suci. Putih bersih tanpa dosa!"

"Itu bunga melati-serius guys kalian ini kenapa?"

"Gapapa, cuman kangen aja sama kebaikan hati Chika. Kamu yang sebaik ini seharusnya juga mendapatkan hal yang baik!" bahunya ditepuk oleh Olla.

"...?"

Aneh, pasti ada sesuatu yang telah terjadi! Chika akan mencari tahunya nanti.

-

Setelahnya Chika tidak sengaja mendengar gosip tentang Gita melamar seseorang[?] di hotel[?] bintang lima.

Kaget astaga. Chika lesu.

Itu gosipnya semakin melenceng dek. Sebenarnya tidak begitu. :(

Gosip ini telah mengarah pada rusaknya hubungan dekat antar dua orang. Memang, fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.

-&-

The UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang