🔞🔞🔞🔞🔞
✅ FOLLOW DULU SEBELUM BACA.
✅ KALIAN MEMASUKI NOVEL YANG BERUNSUR DEWASA.
✅ DIMOHON BIJAK DAN JANGAN TERLALU BANYAK BAPER.
💃💃💃
Hidup bergelimang harta, nyatanya tidak selamanya membuat orang bahagia.
Seperti Meilin Argantara atau yang...
Meilin, terbangun dari tidurnya. Rasanya badannya sungguh merasa nyaman dan menyegarkan. Tapi tunggu-tunggu. Ini bukan kamar miliknya tapi kamar milik sahabatnya Eli. Dan tidak mungkin kan Eli yang menggendong dirinya karna tak sengaja tertidur di mobil.
Atau jangan-jangan.... Oma Got!!!! Jangan-jangan yang menggendongnya Bara. Astaga-astaga. Harus apa nanti iya di depan Bara dan yang lainnya. Rasanya iya ingin pergi saja melalui lubang semut...huhuhuhu
Setelah menerka-nerka dengan pikirannya, akhirnya Meilin turun ke bawah. Di ruang keluarga terlihat ada Nana,Bara dan Eli yang sedang berbincang dengan riang. Melihat kedatangan Mei yang tun dari tangga. Eli buru-buru menghampirinya dan menyuruhnya duduk di antara dirinya dan mami-nya.
"Jadi neng! Kumaha menurut neng si abang?" Dengan to the poin dan tanpa basa basi Nana langsung bertanya kepada Mei. Mei, yang mendapat pertanyaan dari Nana sedikit bingung.
"Kumaha!" Ralat Mei yang bingung dengan kata kumaha. Si mami Nana yang super ajaib dan super lucu ini kadang suka buat semua orang dengan bahasanya yang amburadul. Kadang suka di campur Indo,Sunda dan Inggris.
"Gimana itu si abang.neng!" Nana, membenarkan ucapannya. Iya tau kalau Mei sedikit bingung dengan bahasa sunda. Maklum lah Mei gak pernah belajar bahasa sunda. Jadi ya mana ngerti.
Mei melihat ke arah Bara yang sedang duduk dan menatapnya dengan tajam setajam silet!!! Wkwkwkwkwkwk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mei, gak tau mi." Itulah jawaban yang keluar dari mulut Mei hingga membuat Nana mendengus kesal. Sedangkan Eli terkikik geli melihat Mei yang gugup dan maminya yang kesal.
"Atuh neng china! Coba lihat gera. Itu abang Bara ganteng engga? Baik engga? Dan pastinya hot juga atuh. Ke mun malam pertama pasti lama dan puas. Boa sampai pagi. You understand?" Pertanyaan dan perkataan mami Nana membuat Mei semakin bingung. Sedangkan Eli sudah terkikik geli melihat wajah Mei yang kebingungan.
"Abang, atuh ngomong ulah cicing wae. Kumaha? Mau hente jadi suami neng China? Mami mau jodohin abang sama neng China." Kini Nana bertanya pada anak sulungnya yang sejak tadi diam memperhatikan wajah Mei yang sedang kebingungan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.