Bab 5 BERTENGKAR

163 6 6
                                    

BUAK!!
DUAK!!!

Verick berkali-kali menendang kasar reza dengan sangat brutal, reza menggunakan kedua tangan untuk menahan. wajah cowok itu sudah babak belur, dahinya tergores aspal hingga mengeluarkan banyak darah mengalir ke bagian leher disertai keringatnya. Reza memohon kepada verick untuk berhenti menghajarnya.

Cowok itu mengangkat kerah jaket kulit reza, "punya niat apa lo bangsat! Jangan pernah lo sekali-sekali ganggu ravgos sebelum lo berhadapan sama gue! Lo kalo dendam, dendam sama gua. Tapi jangan pernah lo jadikan sahabat gua sebagai umpan!! Paham lo!!" Teriak verick nafasnya tidak beraturan, rahangnya pun mengeras, ia melepaskan kasar tanganya hingga reza terjatuh ke aspal hitam dengan pasrah setengah mati ia sudah tidak ada tenaga lagi untuk melawanya. Verick terlalu kuat untuk reza yang lemah.

"Tolong kembalikan maharani," lirih reza berbicara dengan mata terpenjam, berkali-kali cowok itu menangis kesakitan. Darah Reza mengalir masuk ke dalam mulutnya, ia berusaha menelan darahnya.

"Gue gabisa. Hidup. Tanpa dia," lirihnya terbata-bata.

"Tolong rick, balikin cewek gue. Gue masih sayang sama dia," pinta reza terus memohon, ia tidak peduli lagi dengan harga dirinya saat ini.

Verick tidak bisa berkata-kata, ia sedang mencerna pikiranya. Cowok itu mengepalkan kedua tangan, cowok itu merasa seperti seorang brengsek yang telah merebut kebahagiaan orang lain, tapi verick belum siap untuk melepaskan maharani di tangan orang yang salah, verick tahu siapa reza.

"Omongan lo gabisa di percaya za, gue belum siap ngelepasin maharani dari lo," kata verick dengan tegas.

Reza bangun, menatap verick, "masih gak percaya? Lo udah merebut kebahagiaan gue rick, gue yang udah ngejalanin hubungan gue sama maharani 7 tahun. Tujuh tahun itu bukan waktu yang singkat rick!"

"Hubungan gue berakhir gitu aja cuman karna maharani lebih memilih lo yang terlahir kaya!"

"Gue yang udah kenal maharani lebih jauh di bandingkan lo, lo seenaknya ambil kebahagian gue rick! gue tahu. Gue bukan orang berada kaya lo, gue tahu lo sama maharani di jodohin, tapi lo pernah gak sih mikirin perasaan orang lain rick? Perasaan gue?"

"Hidup lo udah sempurna, tapi lo malah merebut kebahagian orang lain."

"Gue gak merebut kebahagian lo, yang lo lihat mungkin kehidupan gue terlihat sempurna, tapi lo salah za, hidup gue gak sesempurna apa yang lo bayangkan."

"Lepaskan maharani za, biarkan dia bahagia dengan orang baru. Lo terlalu bergantung dengan dia, maharani juga berhak bahagia dengan pilihanya."

"Lo pikir melupakan seseorang itu mudah?" Tanya reza dengan tatapan penuh arti, air matanya mendadak turun, dada terasa sesak.

"Lo gak pernah merasakan apa yang gue rasakan rick."

"Lo gak perlu melupakan maharani karna sampai kapanpun lo gak akan pernah bisa melupakan dia, tapi lo butuh waktu untuk menerima dan belajar ikhlas dengan kenyataannya kalo maharani juga punya hak dengan siapa dia akan bersama." Ucap verick dengan bijak. Cowok itu memasang helm, menyalakan mesin motor lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Reza terdiam mendengar perkataan verick, tetap saja cowok itu tidak bisa menerima kalo jika hubungan lamanya sudah berakhir begitu saja. Ia juga tidak terima jika maharani berhasil melupakan dirinya tanpa melihat dirinya yang berusaha setengah mati untuk hidup tanpa gadis itu.

"Sampai kapanpun gue gak akan pernah buat hidup lo bahagia dengan maharani, lihat saja nanti, gue yang akan melakukan berbagai cara untuk merusak hubungan kalian sekaligus menghancurkan javgos dengan tangan gue sendiri."

.

Verick mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, ia baru saja selesai mandi. Cowok itu mengambil kotak P3k dan menempelkan plester dino ke arah dahinya yang terkena goresan luka. Banyak memar di bagian pipi dan luka kecil di sudut bibirnya.

Cowok itu menggunakan celana tidur tanpa kaos, verick merasa badanya kurang sehat. Ia sering merasa lelah dan pusing, mungkin butuh istirahat karna selama beberapa hari ini ia terlalu fokus dengan kegiatan di luar dan juga banyak beban pikiran yang sebenarnya belum terjadi tetapi selalu cowok itu pikirkan.

Ia selalu merasa cemas bagaimana jika vargos tanpa dirinya.

Cowok itu terlalu sibuk dengan teman-temanya sampai lupa mengabari maharani, pasti gadis itu sedang menunggu.

Pesan baru dari maharani

Maharani ❤
Sayanggg
Kamu kemana sih?
Kamu sibuk banget sama temen-temen kamu sampai lupa ngabarin akuu :(
Bisa gak sih sehari aja proritasin aku dalam hidup kamu😠

Verick tersenyum senang saat membaca pesan baru dari kekasihnya itu, tanpa berlama-lama verick langsung menghubungi maharani.

Maharani menangkat telepon, "Hallo??"

"Sibuk gak ran?"

"Enggaaa, aku lagi ngerjain tugas sejarah."

"Ohhh iya, maaf ya gangguin kamu."

"Engga sayang, kamu gak ganggu kok justru dari tadi aku nungguin kamu bales chat aku."

"Maaf ya, aku jarang ngabarin kamu. Aku terlalu sibuk ngurusin yang lain."

"Gapapa kok, lain kali kamu harus pinter bagi waktu ya, ada waktunya kamu main sama temen-temen kamu, waktu pacaran sama aku dan juga waktu istirahat."

Verick mengangguk kecil, "iya-iya, siap sayanggg."

"Kamu lagi apa ran?" Tanya verick penasaran karna ia tidak tahu harus berbicara apalagi.

"Kan aku dah bilang, aku lagi ngerjain tugas sejarah."

"Ohh iya."

"Ngomong-ngomong, gimana hari ini? Ada cerita gak? Atau ada hal yang pengen kamu ceritain ke aku?"

Verick terdiam sebentar, sebeneranya ia juga ada hal yang ingin dibicarakan soal hubungan maharani dengan masa lalunya reza.

"Rick? Kamu denger gak aku ngomong apa? Kok diem?"

"Gak, engga."

"Serius gada hal yang pengen kamu ceritain ke aku?"

"Nanti aja kalo ketemu."

"Oke, bener ya? Awas aja kalo bohong."

"Iyaa. Udah dulu ya ran, aku mau tidur dulu, tidurnya jangan kemalaman ya."

"Iya sayang, good night."

Tut.

Cowok itu mematikan telepon, ia melihat roomchat grup vargos dan juga pesan baru datang dari nomor yang belum sempat verick simpan.

Pesan baru

0867-xx
Haii
Maaf ganggu
Kamu inget gak waktu itu kamu pernah anterin aku pulang ke rumah?

Ohh ternyata yang ngechat itu elo
Inget, kenapa?
Read

Gapapa sih
Udah kan simpan nomor aku?

gue lupa, nama lo?
Read

Nama aku marie

Rick, aku mau ngomong sama kamu boleh?

Ngomong aja
Read

Ting!

Sebenernya aku suka sama kamu dari dulu, maaf ya baru bilang sekarang. Aku gak berharap disukain balik kok. Yang penting kamu tahu kalo aku suka sama kamu

Verick membaca pesan panjang itu dari jendela WhatsApp, cowok itu membuka dan mendadak pesan panjang itu menghilang dihapus oleh marie.

BUTTERFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang