42

1.6K 89 1
                                    

 Ruang makan tampak ramai dengan kehadiran Sekala diantara keluar kecil tersebut, videonya telah menyebar, kedua orang tua Jihan dan Aldi juga sudah tau apa yang terjadi dengan putri bungsunya beberapa tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Ruang makan tampak ramai dengan kehadiran Sekala diantara keluar kecil tersebut, videonya telah menyebar, kedua orang tua Jihan dan Aldi juga sudah tau apa yang terjadi dengan putri bungsunya beberapa tahun yang lalu. Ginna beberapa kali memperhatikan Jihan, mengambilkan beberapa lauk yang Jihan sukai.

"Apa rasanya enak?." Tanya Ginna pada putrinya yang duduk di sebelahnya.

Aldi yang pertama kali melihat hal itu hanya melongo menghentikan kegiatan makannya, ibunya adalah orang yang sibuk, dia tidak banyak memperhatikan anak-anaknya secara langsung. Walaupun sangat baik dan menjadi ibu yang bertanggung jawab, tapi baginya tidak sampai berlebihan seperti itu. Apalagi Jihan bukan lagi anak kecil, dia sudah besar, sudah dewasa saat ini.

Jihan menganggukkan kepala "Udah ma, ini aja." Ucap Jihan sambil menoleh ke arah ibunya sambil tersenyum, dia tidak nyaman karena sebenarnya Jihan tidak begitu dekat dengan wanita itu walaupun memang ibu kandungnya sendiri.

Tidak ada perbincangan apapun setelah itu, meja makan terasa sangat sunyi dan sepi. Setelah selesai makan, Jihan langsung kembali ke kamarnya, sedangkan Sekala dan Aldi berbincang di ruang keluarga. Sekala tau kalau Aldi mengambil keputusan yang tepat dengan memukul Athan, tapi Sekala masih belum puas dengan kejadian kali ini, selain membuatnya semakin rumit, Jihan akan banyak dirugikan, namanya bukan lagi Jihan pacarnya di kampus, tapi juga sosok lain yang terlarut dalam masa lalu gelap.

"Sorry, gara-gara gue Jihan jadi mengambil keputusan tanpa pikir panjang." Ucap Sekala merasa bersalah pada Jihan maupun Aldi, seharusnya memang diam saja dan biarkan begitu saja agar semua baik-baik saja.

"Nggak ada yang salah, harapan Jihan yang terlalu besar atas orang lain. gue nggak bisa percaya ke siapapun sejak awal, terutama Athan. Tapi Jihan percaya kalau Athan akan mengatakan sesuai harapannya, nyatanya pikiran gue lah yang menang."

"Gue tau kalau Athan nggak akan mengatakan apapun soal itu, tapi siapa dia?."

"Siapa?."

"Cewek yang berantem dengan Jihan."

"Namanya Karina, dia mantan sahabat Jihan yang gue tau. Gue nggak tau permasalahan utamanya apa hingga Karina sangat membenci Jihan."

"Apa dia menyukai Athan?."

"Mungkin, gue rasa Athan suka sama Jihan dan Karina tidak terima, tapi lo liat sendiri kan, Athan di pihak Karina."

Sekala mengangguk, dia tidak begitu tahu masalah utamanya apa karena Jihan tidak mengatakan apapun soal itu, mungkin Jihan juga butuh waktu untuk menceritakan detailnya.

"Lo kesini karena video semalam?." Aldi menoleh ke arah Sekala.

"Jihan nggak bisa di hubungi, gue takut dia kenapa-napa karena masalah ini."

"Jihan nggak akan kenapa-napa, jadi jangan khawatir."

"Ada banyak hal yang lo nggak tau soal Jihan Di, sama seperti Jihan, gue nggak berharap lo juga tau soal itu."

Night, Matcha Latte✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang