49

2.8K 88 0
                                    

Plakkk!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plakkk!!

Suara tamparan yang lumayan keras terdengar mengenai pipi Karina, semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapannya, Karina harus pulang kerumah karena berita itu menyebar. Kepulangan Karina tentu saja menjadi andil kedua orang tuanya yang tidak ingin Karina menyebabkan masalah kembali dan memperumit keadaan.

"Kamu tau kan kesalahanmu apa?." Pertanyaan dingin namun sangat menusuk dilontarkan oleh ayahnya.

Disana bukan hanya ada kedua orang tua Karina yang marah kenapa putrinya tapi juga ada Kenzo yang nampak diam saja sejak Karina mendapatkan banyak pukulan dari kedua orang tuanya.

Setelah beberapa menit berlalu, Kenzo baru berdiri dari tempat duduknya dan melindungi Karina "Cukup!, bukan gini caranya!." Teriak Kenzo kesal kepada ayahnya

"Minggir kamu Ken!!."

"Aku ga akan minggir, seharusnya bukan gini, jadi silahkan kalau papa mau pukul. Pukul aku!."

Ibu Karina memegang lengan suaminya sambil menggeleng "Udah, ayo masuk." Ajaknya yang membuat kemarahan itu mereda.

Setelah kedua orang tuanya pergi, Kenzo membantu Karina menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua. Pria itu juga mengambilkan kotak p3k untuk mengobati luka di tubuh Karina karena pukulan yang cukup banyak membekas.

"Lepaskan, lo bisa lepas sendiri?." Tanya Kenzo sambil mengeluarkan beberapa obat dari kotak p3k.

"Aarrgghh..." Karina mengernyit saat berusaha membuka pakaiannya, punggungnya sakit tapi lengannya juga sakit.

Kenzo dengan telaten membantu adiknya membuka pakaian yang Karina kenakan, tubuh gadis itu penuh bekas luka cambukan. Sebenarnya kedua orang tua mereka tidak begitu memperdulikan Karina maupun Kenzo, selama ini hidup tanpa ada masalah atau sebenarnya mereka hanya tidak tau kalau ada masalah yang terjadi kepada anak-anaknya. Sama seperti ayahnya, ibunya juga cukup keras dalam mendidik, jadi wajar saat melihat Karina kesakitan pun tidak melakukan apapun selain hanya melihat, mereka pikir semuanya akan kembali ke tempat semula jika ada kekerasan yang membuat jera.

"Mama sama Papa biasanya ga kayak gitu, lo baik-baik aja?." tanya Kenzo sambil mengoleskan salep di kulit Karina.

"Nggak papa."

"Lo baru masuk kampus, kenapa langsung ada masalah, itulah kenapa gue lebih suka lo kuliah di luar negeri, setidaknya semua orang ga akan peduli sama kehidupan liar walaupun di tempat umum."

"Itu semua gara-gara Jihan."

"Berhenti nyalahin orang lain, lo yang ngelakuin sendiri. Selama ini temen lo menderita karena kisah yang lo buat soal dia, sekarang lo nyalahin dia lagi, mau sampai kapan lo nyalahin orang lain terus."

"Kak Kenzo kenapa jadi bela Jihan?."

"Gue nggak bela dia, gue ngasih tau yang seharusnya buat lo."

"Kak Kenzo ada hubunganya sama Viona."

Night, Matcha Latte✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang