24

3.5K 114 2
                                    

Jihan keluar dari kamarnya karena mendengar suara ribut di lantai bawah, siapa lagi yang sepagi ini datang ke rumah Aldi kalau bukan Sekala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihan keluar dari kamarnya karena mendengar suara ribut di lantai bawah, siapa lagi yang sepagi ini datang ke rumah Aldi kalau bukan Sekala. Setelah hubungan pertemanan mereka membaik dan Sekala tidak menunjukkan rasa ketertarikan pada Jihan di depan Aldi, semuanya berjalan sangat lancar, walaupun masih belum di sebut pacaran atau back street couple. Tapi Jihan menikmati hal itu, entahlah bagaimana perasaannya tapi Jihan menemukan sosok Aldi di diri Sekala sebagai seorang pria, bukan seorang kakak.

Pakaian nyaman, kaos oblong dipadukan celana pendek membawa Jihan menuruni tangga menuju ke lantai dua. Terlihat Sekala yang sedang memasak di dapur seperti biasa, sedangkan Aldi tengah membereskan ruang tengah, kalau Venna sudah jelas dia bermesraan berkedok membantu Aldi. Jihan berjalan menuju ke dapur, lebih tepatnya menuju ke lemari pendingin yang melewati Sekala. Tangan Sekala menyentuh tangan Jihan saat gadis itu melewatinya, ekor mata mereka bertemu, senyuman tipis berpadu kalimat singkat "Morning baby..." keluar dari bibir Sekala lembut.

Jihan hanya tersenyum dan terus melangkahkan kakinya untuk mengambil minum di lemari pendingin.

"Gue masak nasi goreng pagi ini, lo mau telur setengah matang atau matang aja?." Tanya Sekala dingin, tapi sebenarnya dia ingin memeluk Jihan yang tidak jauh darinya, mau bagaimana lagi kalau di rumah masih ada Aldi dan Venna.

"Matang." Jawab Jihan singkat, gadis itu berjalan menuju ke ruang keluarga dan membantu membereskan sampah yang ada disana, memasukkan kedalam kantung plastik khusus sampah yang sudah disediakan.

Aldi yang ada di ruang tengah memperhatikan gerak gerik Sekala dan Jihan, tidak ada yang aneh dan mereka bersikap sangat sangat asing, hal yang membuat Aldi cukup tenang karena Sekala tidak membohonginya soal hubungan baru dengan wanita lain dan melupakan adiknya.

Setelah membereskan rumah dan menyiapkan sarapan pagi, mereka semua menikmati sarapan di meja makan bersama-sama. Bukan keluarga, tapi karena keramaian itu membuat semuanya yang tidak terikat darah itu menikmati kegiatan makan pagi dengan sangat nyaman.

"Lo masih berhubungan sama Diandra?."

Uhuuukk uhuukk!!

Sekala yang tengah menikmati makanannya langsung tersedak mendengar pertanyaan Aldi, Sekala meneguk air putih digelasnya kemudian melihat kearah Jihan sekilas lalu kembali fokus melihat kearah Aldi yang mengajukan pertanyaan padanya.

"Masih." Jawab Sekala dingin.

"Tumben, biasanya nggak sampai satu minggu udah ganti."

Sedangkan Venna melihat kearah Jihan yang meneguk minumannya dengan buru-buru, diantara semua orang yang ada disana, hanya Venna yang punya kepekaan tinggi. Dia bahkan mengerti kalau sebenarnya Jihan dan Sekala punya hubungan lebih dari teman, hubungan yang tidak bisa di jelaskan.

"Emang Diandra siapa?." Tanya Venna, sebenarnya Venna tau nama Diandra tapi dia tidak yakin Diandra yang dia tau itu Diandra yang berhubungan dengan Sekala saat ini, karena itu tidak mungkin.

Night, Matcha Latte✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang