A&A: Atsaal & Anya

15 [cincin dan makna]

Haloo semuaa

Aku kembaliii

Happy reading all

◇
♡
◇

○○○○○○○○○○○○○○○
▪
▪
▪

Seorang pria di temukan tewas mengenaskan di dalam parit, terdapat luka tusukkan di lehernya, dan lebih nahas lagi, lidah mayat pria itu sudah tidak utuh.

Warga menduga itu adalah ulah seorang psychopath yang saat ini sedang berkeliaran. Dan membuat warga menjadi lebih takut untuk keluar rumah.

Hari ini polisi masih menyelidiki kasus ini, karena kasus di tempat kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Polisi juga akan menyelidiki pelaku pembunuhan sadis ini dengan secepat mungkin. Ber----

..............................

Anya pun mematikan televisinya, sudah bosan dia dengan berita setiap hari, yang banyak menampilkan tentang banyaknya kasus pembunuhan yang ada di negerinya ini.

Karena jadi pembunuh bayaran, dendam, pembuhan berencana dan sekarang apa? Psychopath? Sungguh mengerikan.

Lalu Anya pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya dan membuka laptopnya. Seperti biasa, dirinya akan memonton anime yang belum terselesaikan.

Anya masih asyik menonton anime itu. Kemudian Anya merasa ada yang memegang bahunya dengan sentuhan yang lambat, membuat sentuhan seperti di sentuh hantu seperti yang ada di film-film horor.

"Aaaaaa!!!" teriak Anya dan menutup mata

"Aku adalah penunggu kamar ini...."

Suara itu seperti suara-suara yang ada di film horor dan membuat Anya semakin takut.

Lalu Anya pun masih berteriak dan tidak lupa juga Anya membaca ayat-ayat Al-quran dengan mata yang tertutup oleh tangannya sendiri. Dan Anya pun bergerak untuk berlari keluar dari kamar ini. Namun baru saja menggerakan badannya, pergelangan tangan Anya tiba-tiba di tarik oleh hantu itu. Membuat Anya semakin berteriak lebih kencang.

"HAAAA!!!" kejut Arshan

Lalu Anya pun menoleh ke arah suara itu dan suara itu terdengar familiar di telinganya.

"Gitu aja takut," ucap Arshan diakhiri tawa

"Ngga lucu sumpah, ngga lucu!" kesal Anya

"Hahahaha, yang bilang lucu siapa? Abang kan cuma ketawa,"

"Ya berarti abang gila dong, ketawa sendiri padahal ngga ada yang lucu," ucap Anya dengan pipi yang menggembung lucu. Rasanya Arshan ingin sekali mencaplok pipi Anya yang sangat menggemaskan itu.

"Iya abang gila karna lo," ucap Arshan datar

"Maksudnya?"

Lalu Arshan hanya diam, tak mau menjawab pertanyaan adik sepupunya.

◇◇◇

Malam pun tiba, Anya sedang menikmati semilir angin malam yang sangat sejuk di balkon rumahnya. Melihat pemandangan malam, lampu-lampu gedung yang indah dan juga suara kendaraan berlalu lalang. Membuat Anya masih ingin menikmati ketengan itu.

Kling...

Suara bunyi notifikasi ponsel Anya membuat layar ponsel Anya menjadi hidup. Anya pun membuka pesan yang muncul dari notifikasi.