Kisah seorang remaja laki-laki bernama Atsaal Athenaraska Edwinata yang merupakan seorang assassin yang kejam, tak kenal ampun, badboy, ketua geng motor, pintar dan belum pernah merasakan cinta.
Kemudian bertemu dengan seorang gadis cantik, pintar n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◇ ♡ ◇
○○○○○○
Atsaal duduk di kursi rooftop, memikirkan hal semalam, Anya siapa yang dimaksud? Apakah itu seorang gadis cantik Anya Eschania Horison atau bukan?. Atsaal tidak akan segan jika saja Raka mencintai Anya. Dirinya tak ingin kejadian yang membuatnya trauma itu datang kembali.
"Ntar malem gue bakal ajak lo, Nya" monolognya
Lantas inti ASTRA yang mendengar hal itu sontak langsung menoleh ke arah tempat Atsaal berada.
"Lo serius Saal?" tanya Noval
"Emang kenapa ngga boleh!?"
"Yaudah terserah lo, btw mau ajak dia kemana lo?" tanya Eren
"Cafe, biar sekalian makan,"
Suasana hari ini sedikit mendung, karena memang sekarang sedang musim penghujan.
Atsaal kemudian berdiri dan menatap pemandangan para siswa-siswi SMA milik ayahnya itu sedang berlalu lalang. Matanya kemudian tertuju pada Anya dan seorang temannya yaitu Elsa.
"Ngapain tu cewek duduk bareng Anya?" ujarnya
Atsaal sebenarnya ingin ke sana untuk mengajak Anya menghindari perempuan itu, namun niatnya itu diurungkan ketika melihat Anya tertawa bahagia bersama teman sebayanya. Namun Atsaal tetap waspada kepada cewek itu, siapa tau ada sesuatu yang buruk akan terjadi lagi, semoga saja tidak.
Kringggg
Bel masuk setelah jam istirahat kedua di bunyikan. Eren mengajak Atsaal untuk masuk ke kelas, namun Atsaal tidak mau, alias dirinya ingin bolos sampai pelajaran selesai.
Atsaal pun melangkahkan kakinya menuju pintu rooftop.
"Mau kemana lo?" tanya Virza
"Toilet." jawabnya panjang lebar :)
"Woilah ntar ketahuan bu Rina gimana?!" tanya Irgi khawatir
"Jangan ambil resiko lah Saal, lo mah enak kaga kena hukum, kita yang cuma nurutin lo malah yang kena," timpal Farhat
"Emang gue peduli?" Atsaal tak menghiraukan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut inti ASTRA.
Atsaal dengan santainya berjalan menyusuri koridor disaat siswa-siswi lain sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.
Kurang lebih 20 langkah lagi akan sampai di toilet.
"Hei hei....bolos ya?" tanya seorang wanita paruh baya di belakang Atsaal
