16 [Night Ride]

36 5 0
                                    

Hallo readerssssss

Aku kembali....

Happy reading all

○○○○○



○○○○○

"Hah!? Kok bisa sih cincin ini ada di tangan Anya!!?" tanya Atsaal dengan nada tinggi

"Ya mana gue tau, pas istirahat gue liat itu udah ada di tangan Anya," jawab Farhat

"Udah!, lo ngga usah ngegas dong Saal, untung aja cincin itu ketemu. Lagian lo sendiri kan yang nyimpen cincin itu." sarkas Radit

Lalu Atsaal berusaha mencerna apa yang di katakan Radit barusan. Ternyata memang dirinya yang salah, karena dirinya sendiri yang menyimpan cincin itu dan seharusnya tadi dia tidak membentak anggota ASTRA yang tidak bersalah.

"Oh ya Saal, waktu kan abangnya Anya nikahan, lo ngga ikut?" tanya Virza mengalihkan topik

"Ngga, lagian bukan urusan gue." jawab Atsaal ketus

"Ya maksud gue gini, kan disana pastinya banyak keluarga konglomerat, para big boss, para pengusaha sukses, kok lo malah ngga ikut, terus harusnya ini tu jadiin moment kesempatan buat lo biar tambah deket sama Anya," jelas Virza

"Nah bener juga tu omongan Virza, terus kan ya bisa juga foto bareng gitu di tempat itu kan bagus," timpal Noval

Berpikir sejenak. Kenapa Atsaal tidak memikirkan hal itu sebelumnya? Atsaal hanya mementingkan dirinya yang terkadang menjadi pribadi yang anti sosial. Sial! Memang benar apa yang di katakan inti ASTRA, kenapa dirinya kini menjadi bodoh akhir-akhir ini?

"Gue sih waktu itu orang tua gue diundang dan gue ikut, bagus banget anjir dekorasinya," ujar Eren

"Lah lo kok ngga bilang sama kita? Biasanya kan lo hebohin apa aja." Cibir Irgi

"Singkatnya gini, gue tobat." ucap Eren

"Hallah tobat cabe," timpal Farhat

"Tobat sambel goblok." sahut Radit

"Kita berangkat sekarang." ajak Atsaal

Semua inti geng ASTRA patuh, dan mereka langsung mengambil helm full face mereka yang tersusun rapi di sebuah rak yang ada di sana. Rencananya mereka akan melakukan Night Ride malam ini, sudah lama mereka tidak melakukan ini karna terlalu sibuk.

Heningnya malam mengiringi perjalanan Night Ride mereka, mereka mengendarai motornya dengan kecepatan normal, menikmati  indahnya malam yang berbalutkan bulan dan bintang di atas sana, dan juga lampu gedung-gedung besar yang berjejer di setiap sudut kota.

Atsaal begitu menikmati perjalanan ini, otaknya teringat masa lalu tentang dirinya bersama kakaknya, dirinya mengingat ketika dulu kakaknya sedang belajar untuk menaiki motor.

*****

Flashback on

BRUKKK

Ivona terjatuh dari motornya membuat Atsaal kecil yang sedang menikmati permen seketika terkejut. Atsaal pun menghampiri kakaknya yang masih ada di atas tanah dan berusaha untuk berdiri.

"Kakak, kan tadi kata papah ngga boleh dulu sebelum papah ke sini lagi," omel Atsaal

Ivona tersenyum melihat tingkah adiknya itu mengomeli dirinya. Dan sekarang posisi Ivona sudah berdiri.

A&A: Atsaal & AnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang