18 [serpihan kaca]

27 5 0
                                        

Hallo eprywan

Aku up lagi nih

Happy reading all

<~☆~>



Anya mulai membuka matanya, dia merasa nafasnya itu sesak sekali, dirinya melihat ke sudut tiap sudut bangunan yang terlihat asing sekali di matanya. Mulutnya ternyata sudah di pasang lakban, tangan dan kakinya di ikat.

Seorang perempuan datang bersama dua orang pria di belakangnya, pria itu berbeda dengan pria yang sebelumnya.

"Hallo Anya, udah puas tidurnya?" tanya perempuan itu

Anya kemudian memberontak, ia ingin sekali mengucapkan beberapa kalimat, namun itu sulit karna mulutnya itu sudah terpasang lakban.

"Lo ngomong apaan sih Anya? Ngomong tuh yang jelas dong!" Perempuan itu mencengkram kedua pipi Anya

Anya sama sekali tidak mengenali suara itu karena perempuan itu mengenakan masker.

Kemudian, perempuan itu melepas lakban itu secara kasar, membuat Anya meringis kesakitan.

"Lepasin gue!!!" seru Anya memberontak

"Heh!!! Diem ya lo! Brisik tau ngga!" Perempuan itu mencengkram pipi Anya

"Sekarang lo pilih jauhin Atsaal sama Azril atau lo gue patahin leher lo!" Kecam perempuan itu

◇◇◇

"Sekarang gimana bang? Mau bilang sama om Arda?" tanya Arshan

"Jangan, jangan bilang ini ke orang tua kita, abang ngga mau mereka khawatir, kita tunggu kalau kita bener-bener terpojok baru kita bilang sama keluarga," saran Alvar

"Aku coba hubungin temen sekelas Anya,"

Lalu Arshan membuka ponselnya dan mengubungi seluruh kontak teman kelas Anya yang Arshan punya. Semua menjawab tidak tahu. Sungguh itu membuat khawatir.

Arshan kemudian menghubungi Atsaal

"Saal, lo liat Anya ngga?"

"Hah?!! Apa!! Lo juga nyari Anya?"

"Iya, Anya ngga ada di rumah"

"Kita juga lagi nyari Anya,"

"Serius?!! Lo nyari dimana?"

Lalu notifikasi WhatsApp Arshan muncul sebuah foto lokasi peta keberadaan Anya.

"Lo sekarang lagi ke situ?"

"Iya,"

"Lo tetep stay chatnya ya, kita butuh komunikasi sama lo,"

Tuttttt

Sambungan telepon di matikan oleh Arshan.

"Gimana? Anya ada di mana?" tanya Rea

"Anya lagi disini, ini lokasi Anya, Atsaal udah nyambungin Hp nya sama Hp Anya, jadi kayak ada koneksi gitu," jelas Arshan sambil menunjukan ponselnya

"Cepat siapkan mobil!!" Perintah Alvar kepada sopir

"Mas aku ikut ya?" pinta Rea

"Jangan, mungkin ini bahaya, kamu disini aja dulu sampai aku pulang ya," balas Alvar

"Hmm yaudah deh, cepet pulang ya,"

Lalu Alvar pun menangkup kedua pipi istrinya dan mencium keningnya "Mas bakal cepet pulang kok, doain yang terbaik biar Anya cepet ketemu,"

A&A: Atsaal & AnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang