BPIA09

356 8 0
                                    

Happy reading🫡

Sebelum pukul tiga sore. Carlo sudah pulang ke rumah.
Dan lagi-lagi  ia menemukan rumah dalam keadaan kosong sehingga hanya bibi yang menyambut nya pulang . sedangkan Nindy jelas belum pulang jam segini dan Vanesha pasti berada di kamarnya.
Tapi suara ribut di halaman belakang, tepatnya dikolam renang. Membuat Carlo tertarik untuk melihatnya hingga kakinya yang tadi nya mau menuju ke ruangan gym nya menjadi berputar arah kearah kolam renang.
Hingga matanya menangkap pemandangan yang membuat hatinya sedikit terusik karena posisi Vanesha yang saat itu duduk dengan kaki yang terendam air kolam. Sementara disisi kanan dan kirinya ada Mark dan Leo dua sahabat Kenzo anaknya.

Gadis yang biasa nya selalu canggung kalau berhadapan dengannya itu.Sekarang tampak biasa saja saat kedua sahabat anaknya itu yang bertelanjang dada di dalam kolam . Mengajaknya berbincang. Bahkan Vanesha tampak luwes menanggapi obrolan kedua anak laki-laki yang lumayan Carlo kenali itu. Karena beberapa kali datang bertamu ke rumahnya.
Gadis itu bahkan beberapa kali ikut tertawa bersama Leo dan Mark .

Sementara disudut lain kolam putranya Ken asyik bercengkrama dengan kekasihnya Molly.
Bahkan putranya itu tampak sesekali mencium kekasihnya yang membuat Carlo menggelengkan kepalanya karena ulah anaknya yang tidak tahu tempat untuk bermesraan dengan kekasihnya itu. Kalau dipikirnya lagi. Kelakuan putranya itu persis seperti kelakuan nya waktu muda dulu saat masih berpacaran dengan  Airin mommy nya Ken.
Carlo Hanya berharap putranya tidak mengikuti jejaknya yang harus menikah di usia remaja karena terlanjur menghamili mommy Ken.
Karena Carlo yakin anaknya tidak akan dapat survive seperti nya dan Airin dulu.

Pandangan Carlo kembali ke Vanesha saat ia mendengar teriakan gadis itu karena ternyata Leo menariknya masuk ke dalam kolam yang tentunya akan menenggelamkan nya karena memang kolam renang itu dalam nya hampir dua meter sementara gadis itu belum bisa berenang.
Hingga membuat  Echa megap-megap tapi secepat kilat Leo dan Mark menangkap tangan Echa dan menolong gadis itu bahkan keduanya bergantian  mengajari gadis itu untuk berenang. Sehingga Ken yang melihatnya geram dan menggeplak  kedua sahabatnya itu sambil tertawa yang tentu saja dibalas tawa juga oleh Mark dan Leo.

Makanya jangan takut babe bang Leo nggak akan mungkin celakain cewek secantik kamu rayu Leo yang langsung mendapatkan Bulian dari teman-teman nya.

Abang, najis banget Lo jijik tau nggak denger nya maki Mark sadis dengan tangan yang menenggelamkan kepala Leo ke dalam kolam.

Apasih Lo sirik aja kecam Leo tidak mau kalah.

Dih,najis... Sirik sama Lo, gue juga bisa kali kalau cuma gombalin Echa.

Ehhh apaan Lo yang fear dong gue duluan kali yang dekatin Echa sela Leo.

Wooi cuk orang yang Lo bicarain ada noh didekat Lo , lagian kayak adek gue mau aja sama Lo berdua. Kecam Ken.

Sirik aja sih Lo Ken mentang-mentang Lo yang punya adek. Bagi-bagi Napa buat gue, kan Lo tau gue orang nya setia ujar Leo lagi.

Eh eh Cha mau kemana dek kok malah pergi sih ninggalin bang Leo. Cecar Leo melihat Echa keluar dari kolam.

A.. aku mau ke dalam kak.

Kemana Cha? Disini aja, dekat gue Jangan dekat-dekat sahabat laknatnya Ken , ntar yang ada Lo bukannya diajari berenang malah diajari pacaran ujar Molly tepat sasaran.

Ia Cha sini turun lagi. Panggil Ken sambil melambaikan tangan menyuruh Echa kearahnya dan molly.

Tanpa mereka semua sadari saat tiba-tiba Carlo datang dan menyelimuti tubuh Echa dengan handuk yang diambilnya di gazebo. Menutupi kaos putih Echa yang memang tampak transparan hingga memperlihatkan bra nya yang kebetulan berwarna hitam.

Bu, pelakor Itu Aku ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang