Bab 43(Extra part empat (wedding day)

180 3 0
                                    


"Hallo mbak Vanesha" Sapa pak Seno yang membuat Echa sedikit lega karena telepon darinya akhirnya diangkat oleh asisten Carlo itu.

Halo pak Seno, bagaimana keadaan daddy? Saya sudah mau sampai rumah sakit, daddy baik-baik aja kan? Terdengar suara panik Echa diseberang telepon.

Pak Carlo keadaan nya....

Siapa pak Seno? Tanya Carlo yang baru keluar dari UGD dengan bertelanjang dada karena bagian dadanya terdapat luka memar begitu juga bagian pundak terlihat luka menanjang yang cukup dalam sementara bagian bahunya terdapat bekas jahitan.

Mbak Vanesha pak. jawab pak Seno sambil menjauhkan telepon darinya.

Ohya... Gumam Carlo. katakan saya dirawat lanjutnya dan katakan anda akan menunggu didepan gerbang.

Baik pak angguk pak Seno dan segera melaksanakan sesuai perintah dari bosnya itu walaupun ia sedikit merasa sedikit janggal dengan perintah itu karena melihat keadaan bosnya yang baik-baik saja dan sehingga tidak mengharuskan bosnya untuk dirawat lebih lanjut.
Tapi mengingat mood bosnya yang tidak terlalu baik daritadi pagi pak Seno sedikit maklum mungkin ini ada kaitannya dengan kekasih bosnya yang mau membesuk.

Sudah pak apakah sekarang....
Kalimat pak Seno tertahan karena dokter wanita yang tadi merawat Carlo baru keluar dari ruangan.

Pak Carlo apa benar mau pulang saja? Tanya dokter wanita itu perhatian. Saya rasa lebih baik pak Carlo dirawat lebih lanjut saja karena saya perlu mengamati dulu takutnya ada trauma di kepala pak Carlo walaupun pak Carlo memakai helm tapi tidak menutup kemungkinan kalau kepala pak Carlo tidak baik-baik saja.

Ia terimakasih dokter asisten saya akan mengurusnya .

Pak Seno tolong siapkan saya ruangan agar saya bisa istirahat setelah itu pak Seno jemput Vanesha.

Pak Carlo serius mau dirawat? Tanya dokter cantik itu seperti orang kegirangan.
Pak Seno juga sempat melihat binar Dimata dokter itu.
Dan pria paruh baya itu cukup maklum Dengan tingkah dokter itu karena hal seperti itu sudah biasa dia lihat terjadi. Dimana wanita-wanita cantik yang berurusan dengan bosnya akan bertingkah sedikit berlebihan untuk menarik perhatian bosnya.

Kalau begitu pak Carlo ikut saya saja saya akan antar pak Carlo ke ruangan VVIP. Dan "sus" silahkan segera urus keperluan di ruangan dulu bersama asisten pak Carlo.

Siap dok. Sahut suster sambil berjalan ke resepsionis yang diikuti pak Seno.

Ayo silahkan pak Carlo ikut saya istirahat diruangan saya dulu sambil menunggu ruangan untuk pak Carlo selesai ajak dokter itu ramah yang disambut Carlo ramah juga.
***

Pak Seno membuka pintu ruangan Carlo dan mempersilahkan Echa masuk.

Echa memejamkan matanya dan menarik nafas dalam sebelum memasuki ruang rawat Carlo mencoba menyiapkan hatinya untuk melihat keadaan Carlo.

Dad... Dy lirih Echa dengan langkah memburu ia mendekati Carlo yang tengah berbaring ditemani seorang dokter muda dan cantik.

Hei... Kamu kesini? Sambut Carlo dengan nada biasa.
Sementara dokter Silvy dokter cantik yang bertugas merawat Carlo itu menatap interaksi Carlo dan Echa.

Daddy tidak apa-apa kan nggak ada yang parah? Kepalanya juga nggak kena kan? Tanya Echa saat gadis itu sudah mengamati keadaan Carlo.

Daddy nya baik-baik saja dek kami juga sudah melakukan X rai sambil menunggu hasil nya keluar pak Carlo dirawat dulu untuk antisipasi takutnya ada trauma di kepala yang belum terdeteksi. Jelas dokter Silvy.
Kenalkan saya dokter Silvy,. Dokter yang bertanggungjawab penuh merawat pak Carlo ucap dokter Silvy ramah dan gadis itu juga tampak gemas dengan Echa yang tampak sangat khawatir pada Carlo.

Bu, pelakor Itu Aku ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang