BPIA21

259 7 0
                                    


Happy reading 😉
pliss support nya gess 💪

Benar yang ini rumahnya dad? Tanya Echa pada carlo saat mobil berhenti disebuah rumah semi permanen yang lumayan sempit apalagi rumah itu berada dikawasan padat penduduk. Tapi meskipun begitu rumah itu kelihatan cukup asri karena halaman depannya ditumbuhi banyak bunga dan beberapa bumbu dapur.

Seperti nya ia. Sesuai alamat yang kamu sebutkan tadi. Saya keluar dan tanya dulu kamu tunggu disini sebentar jangan keluar dari mobil dulu sebelum saya jemput. ujar Carlo sambil membuka pintu dan melangkah kearah rumah yang mereka pikir rumahnya bik Ima.

Carlo mengetuk pintu rumah itu beberapa kali sampai terdengar suara yang mengatakan tunggu dari dalam.

Non Echa sambut bibi dengan nada riang begitu membuka pintu. Tapi melihat kalau yang saat ini berdiri di pintu rumahnya seorang pria tinggi tegap seperti seorang bule dengan pakaian yang kelihatan mahal lah yang mengetuk pintu rumahnya. Membuat senyum itu memudar dan berganti dengan sikap waspada karena tidak biasanya rumahnya didatangi oleh seorang pria yang dari berpenampilan nya saja sudah terlihat seperti pengusaha.

Cari siapa tuan?

Ini benar rumah bik Ima?

Ia benar tuan dengan saya sendiri. Tuan ini siapa? Ada keperluan apa mencari saya? Tanya bik Ima sopan sekaligus canggung.

Maaf bi saya boleh masuk saya carlo ayah sambungnya Vanesha ujar Carlo mengenalkan diri.

Ayah sambung? Kaget bik Ima karena tidak menyangka kalau Nindy wanita jahat itu kembali mendapatkan suami yang bahkan jauh lebih tampan dan lebih kelihatan sukses daripada majikannya yang lama yaitu papanya Echa.

Ia bik boleh saya masuk ? Desak Carlo sambil melihat kearah mobil yang terparkir sedikit jauh dari rumah bik Ima.
Karena pria itu memang sengaja melakukan nya agar Echa tidak bisa melihat aktivitas nya .

Boleh tuan. Silahkan ujar bibi ramah. karena sekali lihat saja bibi sudah yakin kalau ayah sambung Echa itu orang yang baik sama seperti anaknya yang baru ditemui bibi tadi malam.
Meski dalam hati mengutuk keberuntungan Nindy karena selalu berhasil menjerat pria-pria tampan dan mapan.
Apa tujuan tuan kerumah bibi? Apa terjadi sesuatu dengan non Echa? Tanya bik Ima cemas.

Nggak bi vanes baik-baik saja, dia ada dimobil. Saya sengaja menyuruhnya menunggu karena saya mau bicara berdua dengan bibi.

Bicara apa tuan?

Apa bibi tau sesuatu tentang pak Aryaduta papanya Vanesha ?

Maksud tuan?

Bukankah   bibi ikut lumayan lama dengan keluarga pak Arya? Desak Carlo karena seperti nya bik Ima cukup berhati-hati dalam bertindak.

Ia tuan dari sebelum non Echa lahir.

Jadi dipastikan bibi tau kalau Nindy bukan ibu kandung vanes.

Tuan Juga tau? Kaget bibi. Apa nyonya Nindy sudah berubah sehingga mau membuka rahasia itu. Bagaimana dengan non Echa tuan apa non Echa juga sudah tahu?

Tidak , belum ralat Carlo. Vanes terlalu rapuh untuk mengetahui fakta itu sekarang, makanya saya perlu bicara dengan anda  tentang ini.
Dan saya harap bibi mau membantu saya untuk tutup mulut tentang apapun itu yang berkaitan dengan masa lalu vanes.

Tapi tuan sampai kapan? Pak Arya dan Bu Yaya menitipkan non Echa sama saya beserta rahasia mereka. Dan melihat non Echa yang sudah semakin dewasa sudah saatnya non Echa tau siapa ibu kandungnya sebenarnya.

Apa bibi perduli dengan vanes?

Tentu saja tuan non Echa sudah seperti anak saya, itulah kenapa saya sangat ingin non Echa tau kalau nyonya Nindy itu hanyalah wanita perebut papanya dari mama non Echa.
Carlo kaget. Maksud anda? Tanya nya.

Bu, pelakor Itu Aku ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang