Chapter 18

1.6K 167 16
                                    

Jam istirahat baiknya dipergunakan untuk mengistirahatkan diri yang tadi sudah sibuk bekerja. Seperti biasa, (Name) istirahat bersama Dania, sambil mengobrol berbagai topik.

Di tengah keseruan mereka, sebaris pesan menginterupsi. Asalnya dari handphone milik (Name). Dania ikut melihat, membuatnya tersenyum.

Kaizo
15.03: Nnti mlm akan kujemput, sekalian aku ingin berbicara serius dgn mu

"Sweet banget, sih. Udah jadian, ya?" ujar Dania

"Belum, kali." ucap (Name) spontan.

Senyumannya kian mengembang. "Belum? Berarti ga lama lagi, dong?"

"Eh ... astaga, engga, ah."

"Ah masa, tadi katanya belum jadian."

"Mana ada aku ngomong begitu."

"Tadi pas aku tanya, kalian udah jadian, kamu jawabnya belum, tuh. Berarti, ga lama lagi bakal jadian, dong. Atau jangan-jangan bakal langsung nikah?"

"Dan, Dan, yang kalem. Kelakuannya udah kayak fans yang jodoh-jodohin idol-nya."

"Biarin! Kalian kelihatan cocok, tau!"

(Name) seketika memikirkan hal itu. Banyak yang mengatakan ia dan Kaizo itu cocok disatukan. Dirinya yang ceria dan Kaizo yang pendiam. Dirinya yang- pendek- dan Kaizo yang tinggi. Sejujurnya, (Name) enggan mengakui tinggi badannya jika sudah bersama Kaizo.

"Ya, 'kan? Iya, 'kaann??"

"Hem, secara fisik sih iya. Secara perasaan?"

"Pasti cocok. Emang iya kamu ga suka sama yang ada di Kaizo?"

"... Maksudnya, suka apa ini?"

"Ya, suka! Suka tampangnya, mukanya, tangannya, tingginya, sikapnya, sifatnya, dan yang lain-lain! Masa perlu dijelasin lagi, sih?"

(Name) terdiam. Dipikir-pikir, ia mengagumi Kaizo yang bersikap dewasa dan keayahan. Walau ia galak, itu hanya spontan, dan juga agar orang lain segan terhadapnya. Ia juga suka dengan parenting-nya. Namun, perlu ditekankan lagi pada sikap galaknya yang kadang lepas di hadapan Pang.

Kaizo juga cukup act of service. Akhir-akhir ini ia mulai memperlihatkan sikapnya yang seperti itu di hadapan (Name). Itu juga membuat (Name) semakin kagum. Hanya saja, kekurangannya ia itu galak, walau sikap itu tidak atau belum pernah lepas di hadapan (Name).

"Kalau marah dia jadi nyeremin." ujar (Name)

"(Name), dia bisa marah dan galak itu wajar. Asal jangan dipancing. Zergan juga galak, tapi sebisa mungkin aku kalem di hadapan dia, kalaupun pengen dimanjain ya aku lihat-lihat dulu. Kalau dia lagi badmood, aku coba elus kepala dia dan ucapin kata-kata manis."

"... Gitu, ya, Dan?"

"Iyaa. Intinya, jangan bangunin singa tidur. Lagipula, si Kaizo itu bisa galak karena apa?"

"Mm... setauku, karena ada yang bikin dia kesal. Kadang kerjaannya gitu, atau anaknya yang rewel pas dia lagi sibuk-sibuknya."

"Nah, makanya. Setiap marah tuh ada penyebab dan obatnya, tau."

"Ha? Apaan tuh?"

"Peluk, hehe."

"Masa, sih?"

"Buat aku, sih, iya. Zergan kalau marah, selain aku puk-puk, aku peluk aja langsung anteng."

"... Kalian udah kayak pasutri aja, ya."

"Hehe, otw."

===

Widower [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang