Part 2 : Hari wisuda

130 14 0
                                    

"Hariku tidak akan pernah berubah selagi tokohnya masih tetap sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hariku tidak akan pernah berubah selagi tokohnya masih tetap sama."

-Aksa Jeandra-

Seperti mimpi namun terasa nyata. Jean merasa sedikit basah pada wajahnya seolah-olah dia tengah diguyur gerimis. Matanya seperti digelitik, sedikit demi sedikit akhirnya terbuka dengan sempurna. Dan saat matanya dapat melihat samar-samar sosok yang berdiri di depannya, Jean terbelalak kala orang itu menyemburkan air pada gelas yang dia pegang.

Byuurrr!

"Uhuk... uhuk... uhuk..." seketika Jean terduduk dan terbatuk-batuk sambil memukuli dadanya saat air itu sudah memenuhi lubang hidungnya, matanya pun ikut perih karena diserbu oleh air secara tiba-tiba.

"A-abang... h-hidung Jean s-sakit..." rintih Jean sambil membekap hidungnya.

"Salah sendiri." Jawab Jovan tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Kamu diizinkan hidup sampai sekarang bukan untuk bermalas-malasan, cepat bangun." Tegas Jovan, lalu kemudian beranjak pergi.

Jean memandangi punggung itu yang semakin menjauh, napasnya tertalah-talah, matanya sudah memerah, begitu juga dengan bantal serta kasurnya yang tak kalah basah. Saat teringat sesuatu, dia ikut beranjak hendak menyusul kakaknya yang belum berjalan menjauh.

"Abang, tunggu!" Sontak Jovan membalikkan badannya kala teriakan itu terdengar.

"Anu--itu--nanti siang datang ke acara wisudanya Abang?" Tanya Jean ragu-ragu.

Sampai 5 detik berlalu tidak ada sahutan sama sekali, justru Jovan malah berbalik, berjalan begitu saja, meninggalkan Jean tanpa jawaban.

"Huft..."

Jean kembali ke kamarnya, untuk mandi dan bersiap-siap sebelum berangkat ke sekolah, dimana di sana dia akan menghadiri acara wisudanya. Saat Jean menuruni tangga, dia melihat Papanya yang baru saja membuka mobil, spontan saja jean memanggil Papanya.

"Papa!" Seperti orang pada umumnya, tentu saja Derian berbalik mencari sumber suara itu. Dia menatap bingung kala Jean berlari mendekat kepadanya.

"Kenapa?"

"Jean boleh numpang mobil Papa nggak? Antar Jean ke sekolah." Jean sedikit tersenyum saat mengatakan itu, berharap Papanya akan menyetujui permintaannya.

"Numpang? Mau ngapain kamu ke sekolah?"

"Hari ini Jean kan mau wisuda, Pa."

"Wisuda?" Derian tergelak namun terdengar remeh.

"Jeandra, buat apa kamu datang? Emangnya ada yang jadi wali kamu?"

"A-ada." Jawab Jean terbata.

"Meskipun ada, Papa nggak bakal kasih izin."

AKSA JEANDRA | Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang