24🌼

16 2 0
                                    

Giselle Flashback



Hari di mana putri tidak masuk sekolah jujur saja Giselle sedikit bosan karena tidak ada bahan untuk di jadikan bercandaan atau mainan lebih tepatnya.

"Eh bocah kaparat itu di mana kok kayak ya gw enggak pernah liat lagi?" Tanya Giselle remeh sambil menyeruput kotak susu rasa coklat

"Sakit katanya" jawab Amel

"Aduh gimana sih kok sakit gw jadi enggak ada bahan buat main"
"Tapi klo dia mati gimana" ucap ya lagi dengan wajah pura-pura sedih

Weni sedikit tertawa mendengar perkataan teman ya itu "ya bagus dong enggak ada pengacau lagi"
"Upsss" tambah ya dengan menutup mulut

"Jangan dulu gw belum puas buat mainin dia" keluh Giselle

"Btw sel udah mau bel ke kelas yok"

Tanpa menjawab Giselle langsung beranjak dari tempat duduknya menuju kelas. Walaupun sifat ya jelek bahkan sedikit urakan namun Giselle tidak pernah absen jika itu soal sekolah kecuali sakit. Giselle bisa di bilang anak yg lumayan pintar, nilai KKM yg selalu di atas standar dan bahkan ia pernah mendapatkan medali saat ikut lomba cerdas cermat matematika. Namun semua itu tertutup karena sifatnya.

_

Giselle sedang mengerjakan tugas ya di kamar namun saat ia sedang santai-santainya tiba-tiba ia merasa haus, Giselle pun pergi ke dapur untuk mengambil minuman. Num baru saja melangkahkan kaki ya Giselle tidak sengaja mendengar percakapan ortu ya di dalam kamar, posisi kamar Giselle dan ortu ya sebelahan di tambah pintu kamar ortu ya yg terbuka sedikit membuat berinisiatif untuk mengintip dari cela pintu. dapat ia lihat kedua ortu ya sedang berbicang dengan wajah sangat serius.

"Jadi menurut kamu ini semua salah ku?!" Ucap mama Giselle

"Aku tidak pernah menyalahkan mu!"

"Lalu mengapa kata-kata mu seakan-akan menyalahkan ku, di sini yg salah bulan hanya aku tapi kamu juga ikut andil!"

"Sayang aku hanya bertanya mengapa mereka bisa tau apa yg kita lakukan"

"Tapi kenapa kau seakan-akan berbicara bahwa aku yg membocorkan"

"Bagaimana bisa mereka melakukan itu, selama ini aman-aman saja kenapa Sekar jadi begini "

"Kita harus gimana? Aku enggak mau Giselle tau masalah kita "

"Sayang aku akan urus masalah ini, kita akan cari cara besok Sekar ayo istirahat aku sangat lelah"

_

Hari ini Giselle sedikit telat untuk pulang karena tadi ia harus singgah ke perpustakaan untuk bersilahturahmi dengan temanya yg bernama putri. Setelah selesai ia pulang ke rumah menaiki mobil kesayangan saat tiba di rumah ia langsung di suguhan pemandangan tidak enak di rumah banyak orang yg ia tidak kenal. Giselle masuk kedalam rumah dengan tatapan bingung saat sudah di dalam rumah ia bisa melihat kedua orng tua ya sedang di sekap dengan kedua tangan di ikat kebelakang. Giselle bahkan membulatkan mata ya ketika melihat ayah ya sudah penuh dengan luka dan darah yg mengalir di jidat, kaki, hidung, bibir, dan tangannya.

"papa kenapa?" Tanya Giselle khawatir sekaligus bingung
"SIAPA KALIAN?! KENAPA KALIAN DI SINI?!" tanya Giselle menatap tajam orang² berkas di depan ya

"Kami akan membawa orang tua anda ke kantor polisi" jawab salah seorang

"Kenapa? Kenapa papa di bawa ke polisi?!"
"Ma?"
"Papa kenapa? Dan siapa mereka?" Tanya Giselle jujur saja ia sangat bingung sekarang

Namun belum saja mama Giselle menjawab pertanyaan Giselle sudah terlebih dahulu di sela oleh pria yg sedang berdiri di samping ya.

"Kedua orang tua anda sudah melakukan penggelapan uang dan properti kami ada bukti ya" ucap orang itu dengan memberikan berkas2 penyelidikan

Baru saja Giselle selesai membaca berkas-berkas yg di berikan orang berkas kedua ortunya tiba-tiba langsung di angkat dan Alan di bawa. Giselle mencoba menahan orang-orang itu agar tidak membawa ortu ya namun nihil ia seorang diri di tambah ia hanya gadis remaja yang pasti akan kalah dengan pria² terlatih seperti mereka.

"MAMA!!!!"
"PAPA!!!" teriak Giselle memilukan

Malam hari ini Giselle yg merasa sedih sekalian bingung memutuskan untuk keluar menuju kace terdekat untuk merilekskan pikiran ya. Ia meminum segelas jus mangga sampai tiba-tiba seseorang yang ia tidak kenal duduk di depan ya bersama 4 orang yg berjas yg sekarang berasa di belakang ya dan belakangan orng yg menghampirinya.

"Apa kau sedih?" Tanya orang itu

"Siapa anda?"

"Perkenalkan saya atpratma Pranowo winoto"

Giselle sedikit terkejut saat orang itu menyebutkan nama ya.

"Anda kakek ya savian?"

Orang itu mengangguk

"Bagaimana anda bisa di sini?"

"Saya di sini ingin bertemu kamu"

"Saya?!"

"Iya, saya tau kmu sedang sedih bukan karena kedua ortu kamu sedang di penjara"

"Bagaimana anda tau?"

"Orang yg mempenjarakan ortu mu adalah cucu saya Danu Altezza Winato"

Giselle Terkejut part 2

"Saya tau kamu pasti tidak percaya atau mungkin marah"
"Namun saya memilih penawaran yg bagus untuk kamu"

Giselle tidak menjawab ucapan kakek Danu namun ia sepertinya sangat tertarik dengan penawaran yg akan di berikan kakek Danu.

"Kamu membenci putri bukan?" Giselle mengangguk setuju
"Saya ingin kamu melenyapkan putri"

Giselle shoc part 3

"Maksud anda, bukankah putri itu adik ya kk Danu otomatis dia adalah cucu perempuan anda"

"Dia tidak pernah saya terima karena ia terlahir dari wanita miskin dan membuat anak saya meninggal"
"Jadi bagaimana?"

Giselle tampak ragu ia tidak menjawab lagi ucapan kakek Danu.

"Kamu tenang saja kamu tidak sendirian ada yg membantu mu nanti"
"Dan kedua orang tua mu akan saya bebaskan tanpa syarat"

Kakek Danu mengulurkan tangan ya dan langsung di balas oleh Giselle dengan senyum yg mengembang di wajah ya.

_

Hari itu tiba pun tiba Giselle di bantu dengan Weni dan Amel yg tidak tau apa-apa langsung menyeret putri ke balkon sekolah. Giselle langsung melaksanakan eksekusi ya walaupun sempat di tahun oleh kedua teman ya namun karena emosi dan rasa benci sudah mengendalikan tubuh iya langsung menancapkan pisau yg di berikan orang suruhan kakek tepat di perut putri lalu meninggalkan pisau itu dengan keadaan ujung pisau yang terlepas dari gagang ya dan menancap mulus setelah itu ia mendorong putri sampai jatuh ke bawah.

Giselle mamandang pusad ketika putri sudah jatuh sempurna di tanah dengan darah di mana-mana. Giselle buru-buru turun dari balkon menuju kantin bersama ke dua teman ya yg bingung sekaligus shock.







Flashback end













































🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼


Saudari KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang