Setelah sampai di kamar putri menahan dirinya agar tidak menangis ia mencoba untuk tertidur tapi tidak bisa karena tiba-tiba perut ya bersuara dia lapar tapi tidak ada bahan makanan dan uang yg di berikan Abang Danu hanya di berikan makanan cepat saji. Ia terus mencoba memejamkan mata ya tapi nihil ia terjaga sampai pukul 6 pagi dan akhirnya ia pun bersiap untuk berangkat sekolah.
Putri telah usai dengan bersiapnya ia keluar dan melihat Ervan berjalan ia mencoba menyapa kakak ya itu " pagi kk" sapanya tapi tidak ada tanggapan dari Ervan ia pergi begitu saja
Putri pun hanya tersenyum getir. Setelah itu ia keluar dapat ia lihat kk Danu yg sudah pulang dari dinas memintanya untuk masuk ke dalam mobilnya "cepat put!!!"."Kk hari ini gw Ama temen!" Ucap putri
Tampak raut wajah tidak setuju dari Danu "temen?siapa?" Tanya Danu penuh curiga "sama kk aja" pinta ya namun di tolak oleh Putri "kemarin putri udh janjian bareng temen enggak mungkin batalin enggak enak" tolak putri
"Ok tapi hati-hati ya" ucap Danu lalu meninggalkan Putri
Putri sedikit bohong dengan Danu karena tau kakak ya tidak mau ada yg semobil dengan ya akhirnya ia memutuskan untuk naik bus untuk ke sekolah.
Skip....
Putri dan Oca sedang berada di kantin menikmati makanan yang telah mereka pesan.
"Sumpah gw enggak ngerti sama pelajaran yang di jelasin Bu Siska" keluh ya dengan menyuapi makanan ke Mulu ya
"Enggak paham gimana?" Tanya putri
"Itu pelajaran ya, apa tadi ya gw lupa" jawabnya mencoba mengingat mata pelajaran yang di pelajari tadi
"Aduh pusing gw" keluhnya lagi-lagi"Tentang himpunan tadi?" Tanya putri
"Nah iya bener himpunan, enggak paham gw put" keluh ya terus menerus
"Bagian mana sini gw ajari, gw lumayan paham" tawar putri
"Males" singkat padat dan jelas definitely jawaban Oca atas tawaran yang di berikan putri
Putri hanya bisa memutar bola mata ya malas, 2 Minggu berteman dengan Oca dia sudah tau tabiat teman ya ini. Walaupun ia mengikuti banyak organisasi sekolah tapi ia sangat males jika sudah berurusan dengan belajar apalagi mapel matematika. Saat putri sedang melihat sekeliling kantin tidak sengaja matanya melihat seseorang yang familiar baginya. "Itu bukannya kakak yg bantu gw kemarin ya?" Batin ya " dia temen kk Alan?" Batin ya lagi.
"Lu kenapa put?" Tanya Oca penasaran yang mendapatkan gelengan dari putri "enggak pp, lanjut makan Sono" Oca yg tidak peduli akhirnya melanjutkan makan ya.
Di lain sisi Andra yg tidak sengaja melihat putri sedikit bersemangat. "Lan..lan... Lihat sana lihat" pinta ya yg menunjuk ke arah tempat duduk putri dan Oca
"Apaan njir?" Tanya Alan ogah-ogahan
"Itu...itu cewek yg gw temuin kemarin" ucapnya dengan semangat
"Mana...mana....mana....mana...?" Sahut Refaldi melihat ke arah yg di tunjuk Andra
"Itu Lo itu yg duduk berdua" jawabnya lagi
Alan yg awal ya malas mulai tertarik ia pun melihat ke arah yg di tunjuk Andra betapa terkejutnya ia karena perempuan yang di temui Andra adalah putri "Adiknya".
"Cantik kan" ucap Andra dengan semangat
"Lumayan juga tu cewek" sahut Marvin
"Kok lumayan dia itu cantik njir" tolak Andra
"Lu naksir sama tu cewek?" Tanya Ara
"Emmmm.... Sekarang sih kek ya belum tapi enggak tau di masa depan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudari Kami
Narrativa generale4 saudara yg telah kehilangan kedua orang tua ya karena kecelakaan mobil yang mengharuskan mereka untuk mandiri dan hidup bersama dalam satu rumah besar peninggalan kedua orang tua mereka. kehidupan yg awalnya baik-baik saja sampai tiba-tiba ada seo...