Pagi hari di Hari Minggu savian terbangun dari tidurnya lebih dulu di banding abang-abang ya. Ia pun mencuci muka dan sikat gigi di toilet. Saat ia keluar dari kamar mandi ia di kagetkan dengan putri yang telah terbangun dengan posisi duduk di ranjang ya.
"ASTAGHFIRULLAH MASYAALLAH!!! PUT LU UDAH SIUMAN!!" Teriak savian yang membuat ke 3 Abang ya yg masih tidur langsung terbangun
"Kenapa ada apa?!" Tanya Danu yang setengah sadar
"Kenapa sih ian? Masih pagi udh berisik banget" keluh ervan dengan mengacak-acak rambutnya
"Putri udh bangun bang, liat noh!" pinta savian dengan suara sedikit meninggi
Mereka sontak melihat ke arah putri. Putri yang ditatap hanya menyungging kan senyum canggung ya pada mereka ber4.
"PANGGIL DOKTER PANGGIL DOKTER" pinta Danu dengan rusuh
"tombol ya mana yg buat manggil dokter?" Tanya savian yg bingung mencari bell
"Sandal gw mana njir?" Tanya Ervan
"Astaghfirullah kok lu bangun langsung duduk sih!" Panik Alan
"Tombolnya mana ajir?" Tanya savian yg masih bingung
Putri yg melihat ke4 Abang ya panik merasa aneh ia pun menekan tombol darurat yang sedang mereka cari dari tadi yang ternyata berada tepat di samping ranjang putri.
Dokter Faiz pun tiba dan mulai memeriksa keadaan putri namun karena Ervan, Alan, dan savian ribut mereka ber 4 akhirnya di usir keluar ruangan.
"Gara-gara Lu kita jadi kelur" keluh Ervan menyalahkan savian
"Lu duluan yg cari ribut" kesall savian
"Gara-gara kalian berdua lah" sahut Alan
"Lu juga salah njir" ucap savia tidak terima
"Kalian ber 3 diem" betak Danu yang seketika membuat mereka diam
20 menit kemudian
Dokter Faiz yg baru keluar dari ruangan putri langsung di hadapi dengan beberapa pertanyaan dari ke 4 pria yg sedari tadi Teleh menunggu.
"Dokter bagaimana keadaan adik saya?" Tanya Danu
"Dok Putri enggak pp kan?" Tanya Alan
"Ada yg aneh enggak dok sama putri?" Tanya Ervan
"Dok Putri enggak amesia kan dok?" Kali ini savian yg bertanya
"Adik kalian baik-baik saja tapi sepertinya dia sedikit shock dengan respon kalian ketika ia baru saja bangun dari siuman ya" jawab dokter faiz
"Kita boleh masuk kan dok?" Tanya Ervan
"Silahkan, Tapi jangan terlalu rusuh karena Putri masih butuh istirahat " jelas dokter Faiz lalu pergi meninggalkan mereka
Ke4 bersaudara itu pun masuk ke dalam ruang dan melihat Putri sedang duduk santai di ranjang ya.
"Kamu enggak pp?" Tanya Danu
"Iya kk aku enggak pp" jawab putri yg langsung membuat mereka ber4 bernafas lega
"Lu tau enggak udh pingsan berapa lama?" Tanya Ervan
"Enggak tau kk" Jawab putri dengan menundukkan kepalanya
"Eh eh enggak ush takut gw kan cuma tanya" panik Ervan karena melihat Putri menunduk takut
"Makanya kalo tanya jgn ketus gitu dong" sela Alan
"Lu butuh sesuatu enggak, enggak pp ngomong aja sama kita, nanti bakal kita cariin kok" ucap Alan dengan nada lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudari Kami
Ficción General4 saudara yg telah kehilangan kedua orang tua ya karena kecelakaan mobil yang mengharuskan mereka untuk mandiri dan hidup bersama dalam satu rumah besar peninggalan kedua orang tua mereka. kehidupan yg awalnya baik-baik saja sampai tiba-tiba ada seo...