Putri berjalan ke taman yg berada di dekat rumah ya. Pikir ya berkelana entah kemana. Ia merasa bersalah karena mendengar pertengkaran kakaknya dan kakek yg membahas mengenai dirinya.
Putri terduduk di bangku taman di temani dengan angin malam yg berhembus kencang dengan langit gelap yg semakin gelap karena mendung.
"1 masalah selesai masalah baru muncul" gumam putri
"Kenapa hidup gw enggak pernah aman damai sentosa, klo bisa enggak ush ad sedih ya" gumam ya lagi dengan menghembuskan nafas ya dengan berat
"Sebenarnya ke kota ketemu mereka itu bener apa enggak sih atau seharusnya gw di desa aja terus cari kerja di sana" gumam ya lagi
"Ya Allah pen ngeluh tapi kan enggak boleh, gw terlalu sering ngeluh sama Allah"
"Allah bosen enggak ya denger keluhan gw?" Tanya ya dengan melihat ke arah langit"Kenapa harus bosen?" Tanya seseorang yg tiba-tiba sudah berada di samping putri
Putri menatap ke sumber suara lalu sedikit terkejut.
"Allah enggak pernah bosen dengerin keluhan umat ya, malah dia seneng, itu berarti umat ya masih inget dia" ucap pria itu yang ternyata adalah Refaldi
"Loh, kk yg kemarin bantu aku di bus kan?" Tanya putri memastikan
"Lu masih inget, iya gw yg waktu itu" jawab Andra dengan senyum ramah
"Lu ngapain di sini malam-malam gini?" Tanya nya"Cuman jalan-jalan aja kk" jawab putri
"Kk, ngapain malem-malem di luar?" Tanya putri"Iya abis dari depan beli mie, lapar gw soalnya ibu di rumah lagi enggak masak jadi terpaksa keluar " jawab Andra jujur sambil menyodorkannya kantung kresek berisi mie dan telur
"Udah malam mau hujan juga mending lu pulang, mau gw anter pulang rumah lu sekitar seni kan?" Tawar Andra
Putri yg mendengar tawaran kakak kelas ini sebenarnya ia ingin menolaknya tapi karena ia juga takut kakak ya yg di rumah khawatir dengan ya karena tidak pulang putri pun menyetujui tawaran Refaldi untuk mengantarkan ya pulang.
Sedangkan di tempat lain Danu dan yg lainya sedang merasa was-was karena putri belum pulang. Setelah kepulangan kakek ya karena Danu dan ke2 adik ya sempat berdebat mengenai putri dan akhirnya nenek mengajak pulang kakek. Putri belum terlihat sama sekali.
"Udh di angkat belum telfon ya?" Tanya Ervan yg khawatir
"Belum bang" jawab Alan
"Tadi pamit ya cuman ke warung kan, kok lama bgt" ucap Alan"Lapor polisi aja bang" saran savian
"Belum 1/24 jam Ian belum bisa" jawab Danu
Cukup lama mereka menunggu. Mereka pun akhirnya berencana untuk mencari putri namun saat mereka ingin membuka pintu, putri terlebih dahulu masuk ke dalam rumah.
"Kk mau kemana malem-malem?" Tanya putri dengan watados ya
"Putri! Astaghfirullah put, lu kemana aja?" Tanya Alan dengan wajah panik
"Dari luar kan beli gula" jawab putri
"Put, klo bohong yg pinter dikit dong, udh jelas-jelas gula ya lu tinggal di depan pintu" ucap Ervan
"Lu pulang sama siapa?" Tanya Danu
"Sama kk Andra" jawab putri dengan melihat orang di belakang ya
Sedangkan yg di tatap masih memproses keadaan.
"Makasih ya dra udh anter adek gw" ucap Alan
"Ha adek? Loh bentar putri adik lu?" Tanya Andra dengan wajah bingung
"Iya" jawab Alan santai
"Sejak kapan lu punya adik cewek?" Tangan Andra yg masih bingung
"Emm- udh lama sih" jawab Alan
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudari Kami
Fiksi Umum4 saudara yg telah kehilangan kedua orang tua ya karena kecelakaan mobil yang mengharuskan mereka untuk mandiri dan hidup bersama dalam satu rumah besar peninggalan kedua orang tua mereka. kehidupan yg awalnya baik-baik saja sampai tiba-tiba ada seo...