🔞✨FEIYU x YUNXI✨
FF Honey & Lemon; menceritakan tentang Chu Fei yang jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga Luo Yunxi; seorang instruktur Classical Dance dan Ballet dari College of Chinese Opera yang masih merupakan bagian dari Shanghai Theater Aca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasanya pagi itu Zhou Qi sudah berada di tempat Peilun sebelum jam buka operasional Heng Café. Mahasiswa jurusan Film itu sekarang banyak menghabiskan sebagian besar waktunya di café sejak Arthur pergi ke Hengdian untuk menemani Yunxi syuting drama kostum kuno. Dia tidak mempunyai lawan tanding untuk bermain basket selama liburan semester dan itu cukup membuatnya kesal pada sahabatnya yang jago mencetak 3 points tersebut.
Sementara di rumah pun Zhou Qi tidak mempunyai seseorang yang dapat diajaknya untuk berbagi waktu bersama. Dia anak tunggal dengan kedua orang tuanya yang selalu disibukkan pada bisnis mereka di bidang edukasi dan itu mengharuskan mereka lebih sering ke luar kota daripada di Shanghai. Tetapi meskipun ayah dan ibunya sibuk dengan urusan pekerjaan; Zhou Qi tidak pernah merasa diabaikan oleh mereka. Kedua orang tuanya selalu memastikan bahwa kebutuhan anak semata wayang mereka tercukupi dengan baik. Jika ibunya sedang berada di luar kota; maka beliau selalu memantau keadaan Zhou Qi dengan melakukan video call pada pagi atau malam hari.
"Uh; kenapa aku selalu gagal membuat latte art?" keluh Zhou Qi dengan kesal sembari meletakkan latte art pens di dekat frothing pitcher.
Laki-laki yang hobi basket itupun menatap satu demi satu cangkir hasil karyanya yang masih jauh dari kata perfect. Konsepnya adalah gambar setangkai bunga tulip, tetapi hasil jadinya mengkhianati harapan Zhou Qi karena yang terlihat adalah belalai gajah di permukaan creama. Ekspektasi dan realita memang berbeda jauh dan itu adalah kenyataan yang sedang dihadapi oleh Zhou Qi bahwa dia sama sekali tidak ada talent sebagai seorang barista.
"Tsskk, kenapa membuat latte art saja sampai sesusah ini," gerutunya.
"Bagaimana?" tanya Peilun yang sedang berjalan menghampirinya dengan membawa lunch box dari dapur, "Apa kamu sudah berhasil membuat latte art...?"
Pertanyaan owner Heng Café itu langsung terputus setelah dia melihat gambar abstract yang ada di permukaan barisan cangkir-cangkir di depannya, "....."
"Kamu meledekku 'kan?!" tanya Zhou Qi kesal setelah melihat bentuk garis bibir Peilun yang menunjukkan senyuman tipis di wajahnya.
"Tidak; aku tidak meledekmu," sahut Peilun sembari melepas apron yang melingkar di pinggangnya, "Apa aku terlihat seperti itu?"
Laki-laki yang mengenakan kemeja flannel dengan tshirt Nike di dalamnya itupun langsung menyahut, "Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu berusaha menahan tawamu!"
Serta merta Peilun langsung melepas tawanya setelah Zhou Qi dapat membaca ekspresi di wajahnya, "Ya...ngg ini mungkin yang disebut karya out of the box. Barista lain hanya terpaku dengan bentuk-bentuk latte art konvensional seperti heart dan tulip, tetapi karyamu sungguh ngg... unik... cukup abstract..."
"Sebaiknya kamu tutup mulutmu sebelum aku merekatkan lakban di bibirmu," potong mahasiswa jurusan Film itu dengan menatap kesal pada pasangannya yang berdiri di sampingnya.
"Qiqi daripada menggunakan lakban; bukankah lebih baik jika kamu menempelkan bibirmu untuk menutup mulutku?" goda Peilun sambil serta merta mendekatkan wajahnya ke wajah lawan bicaranya.