🔞✨FEIYU x YUNXI✨
FF Honey & Lemon; menceritakan tentang Chu Fei yang jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga Luo Yunxi; seorang instruktur Classical Dance dan Ballet dari College of Chinese Opera yang masih merupakan bagian dari Shanghai Theater Aca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lǎo shī... Luo lǎo shī?"
"....."
"Luo lǎo shī?"
"Heh? Iya ada apa?" tanya Yunxi setelah tersadar dari lamunan panjangnya.
Mahasiswa di depannya pun tersenyum kecil, "Kita sudah selesai melakukan warming up..."
"Oh... sudah semua?"
"Prancing, jumping jacks, barre rises...," jawab Yuan sambil menggerak-gerakkan buku-buku jemarinya secara bergantian, "...dan juga hip rolls, shoulder rolls, butterfly stretches serta splits."
Yunxi menghela nafasnya dan melihat ke beberapa mahasiswa yang sepertinya sejak tadi sedang menunggu instruksi selanjutnya darinya. Mereka semua sudah melakukan warming up sebagaimana perintahnya sejak awal kelas dimulai, tetapi setelah itu Yunxi terbenam dalam lamunannya dan tidak memperhatikan proses pemanasan mereka.
"Oh... kalau begitu sekarang berbaris di sepanjang barre; kita akan mempelajari perbedaan dari arabesque dan penché. Kedua gerakan ini mempunyai basic yang hampir sama, yaitu bertumpu pada satu kaki sedangkan kaki yang lain kita rentangkan ke arah belakang," terang Yunxi sambil memperagakan contoh salah satu gerakan dari basic ballet tersebut.
Instruktur ballet itu memegang palang di sampingnya dengan posisi badan yang tegap. Kemudian secara perlahan dia mengayunkan salah satu tangannya ke samping, dan secara bersamaan kakinya yang lain digerakkan ke arah belakang dengan gerakan yang berpusat dari pinggulnya.
"Ini adalah gerakan arabesque yang sudah kalian kenal sebagai salah satu basic ballet," lanjutnya dengan mulai membungkukkan badannya ke arah lantai sementara salah satu kaki yang di belakangnya semakin dinaikkan ke dengan ujung tumit lurus menghadap ke plafon, "Sedangkan ini adalah gerakan penché; di mana posisi badan kita turun dan kaki kita harus dalam posisi tegak atau dengan kata lain jarak rentang antara kedua kaki adalah 180 derajat."
Para mahasiswa di studio itu memperhatikan Yunxi dengan seksama sekaligus takjub, karena instruktur ballet mereka melakukan gerakan penché dengan sangat sempurna. Apalagi pada saat perpindahan dari posisi arabesque ke penché; gerakannya sangat mulus seperti seekor flamingo yang bersiap-siap untuk terbang.
"Oke; sekarang kalian lakukan arabesque, dan usahakan posisi badan tetap tegap dengan wajah menghadap lurus ke depan. Jaga ritme nafas kalian secara pelan dan jangan sampai terlihat naik turun tidak teratur!" ucap Yunxi sambil memberikan beberapa tepukan tangan sebagai aba-aba, "Jangan lupa posisi tangan kalian harus lurus ke samping! Jangan kaku dan jangan gemetaran!"
Walaupun laki-laki imut itu terlihat cukup serius membetulkan posisi badan dari setiap mahasiswanya siang itu di studio STA; tetapi pikirannya masih melayang pada kejadian di Cinema Palace. Sejak hari itu; Yunxi memilih untuk sedapat mungkin tidak bertemu dengan Arthur. Selama beberapa hari ini; jika dia mendengar laki-laki berambut cepak itu membuka pintu kamarnya di pagi hari, maka dia akan tetap diam di dalam kamarnya sampai Arthur terdengar benar-benar keluar dari apartemen mereka. Begitu pula pada saat sore atau malam hari; Yunxi yang biasanya menghabiskan waktunya dengan menonton TV di ruang tamu, sekarang dia lebih memilih bermain game di dalam kamarnya.