Ch 32 Long Day

105 10 18
                                        

Sore itu Ming Hao masuk ke Heng Café dengan terburu-buru dan langsung duduk tepat di depan Peilun yang sedang menyiapkan matcha latte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu Ming Hao masuk ke Heng Café dengan terburu-buru dan langsung duduk tepat di depan Peilun yang sedang menyiapkan matcha latte. Dokter muda itu menyapa Peilun setelah mengatur nafasnya, "Apa Long Fei benar-benar akan pulang hari ini?" tanyanya.

Owner café itu hanya meliriknya sekilas dari sudut matanya sembari tetap mendesain latte art dengan bentuk heart, "Hmm; dia sudah menyelesaikan tournya dengan Jackson Wang dan sedang dalam perjalanan pulang sore ini."

"Apa dia akan ke sini?"

"Sepertinya..."

"Dia naik mobil 'kan? Apa dia menyetir sendiri dari Hangzhou ke Shanghai?"

"Long Fei lebih suka menyetir sendiri..."

"Jam berapa? Dia sampai sini kira-kira jam berapa?"

Peilun langsung membalas pertanyaan Ming Hao dengan kesal sembari menyerahkan cangkir matcha latte ke asistennya, "Kenapa kamu tidak tanya sendiri ke dia? Memangnya aku ini mamanya Long Fei; sampai harus mengurusi setiap detil kegiatannya?"

Dokter campus STA itupun serta merta diam dan melipat kedua tangannya di atas meja dengan ekspresi patuh sebagaimana seorang murid yang baru saja ditegur oleh gurunya di kelas. Sejak Long Fei memblokir contact personnya di WeChat; satu-satunya yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi oleh Ming Hao adalah Peilun. Dia tidak bisa mengharapkan apapun dari Yunxi yang saat ini masih sibuk dengan jadwal syuting di Hengdian bersama Arthur.

"Tentu saja kamu bukan mamanya; kalau kamu mamanya Long Fei maka sudah dari dulu aku akan membujukmu untuk menyerahkan anakmu kepadaku," gerutu Ming Hao pelan setelah meneguk infused water lemon dari tumblernya.

Peilun yang mendengarnya serta merta tidak dapat menahan tawanya, "Perlu kamu ketahui bahwa harga Long Fei itu tidak murah. Jika aku ini mamanya maka kamu harus memberiku sesuatu yang sepadan dengan dirinya, seperti membayar uang sewa ruangan di district Pudong untuk cabang baru cafeku. Setelah itu aku akan mempercayakan anak kesayanganku kepadamu..."

"District Pudong? Hanya orang-orang dengan kemampuan finansial yang kuat seperti Arthur yang sanggup membayar pajak untuk tinggal di district mewah itu," balas Ming Hao, "Jadi jangan bermimpi aku akan merelakan uangku untuk membantumu membuka cabang di sana. Lebih baik aku mengajak Long Fei kawin lari daripada harus menghambur-hamburkan uangku hanya untuk mengambil hati ibu mata duitan seperti dirimu."

Keduanya langsung tertawa dan ketegangan kecil di antara mereka pun mencair seketika. Tetapi itu hanya berlangsung sekian menit sampai Ming Hao melihat perubahan ekspresi Peilun saat pintu Heng Café terbuka dan Zhou Qi masuk bersama seorang laki-laki yang seumuran dengannya. Dokter muda itupun menoleh ke arah mereka yang langsung menempati tempat duduk di salah satu sudut ruangan cafe. Zhou Qi sempat menoleh ke arahnya dan melambaikan tangan ke Peilun serta Ming Hao sebelum dia duduk dengan temannya.

"Kenapa wajahmu seram seperti itu?" tanya Ming Hao saat menyadari garis-garis ketegangan terlihat jelas di wajah owner cafe tersebut.

Peilun hanya diam dan menyibukkan jemarinya dengan menaburkan parmesan cheese dan black papper di atas piring carbanora spaghetti. Tetapi kedua matanya tetap menatap dengan intens ke Zhou Qi dan temannya yang terlihat sedang asyik membahas sesuatu.

14 Sept Ch. 49 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang