Keesokan harinya....
Pagi hari
Kini mereka berdua sudah siap untuk berangkat sekolah dan hanya menunggu Vincent sampai di rumahnya.
"Kak... kenapa diam.. ayo berangkat" Kinan.
"Tunggu sebentar Kinan.. kita hari ini akan dijemput seseorang" Acha.
"Hah dijemput.... biar aku tebak pasti sama kakak cowok kemarin waktu di supermarket itu kan?" Kinan.
"Tuh tau... tapi dari mana?" Acha.
"Hah... maksudnya?" Kinan.
"Kau tau kakak cowok itu dari siapa?" Acha.
"Oohh... dari kak Kissandra.... kenapa memangnya?" Kinan.
"Gapapa kok cuma nanya aja" Acha. Tiba - tiba suara klakson mobil terdengar di depan rumah mereka.
Beep... beep (anggap suara klakson mobil yaa)
"Ayo Kinan mungkin itu orangnya" Acha.
"Ayo" Kinan.
"Ayah, ibu.. kami berangkat dulu ya teman Acha sudah di depan" ucap Acha kepada orangtuanya kalau mereka berdua akan dijemput oleh temannya dan itu sudah diketahui oleh mereka sebelumnya.
"Iya.. hati - hati yaa" ibu. Lalu mereka langsung keluar menuju halaman rumah.
Dari dalam mobil tiba - tiba keluar seorang laki - laki dengan tubuh kurus dan tinggi serta rambut hitam dan bola warna merah Ruby.
"Eh... kakak kemarin yg ada di supermarket kan?" Kinan.
"Iya... kamu Kinan kan?" Ucap laki - laki itu.
"Iya... tapi bagaimana bisa kakak tau?" Kinan.
"Itu rahasia... btw namaku Vincent Gabriella Trans kau bisa memanggilku Vincent" ucap Vincent.
"Ayo masuk" ajak Vincent sambil membukakan pintu mobil bagian belakang.
Oohh ya Acha kau didepan" ucap Vincent setelah Kinan masuk ke dalam mobil.
"Aahh baiklah" ucap Acha hanya menurut lalu mereka semua masuk ke dalam mobil.
Saat di perjalanan....
Hening.........
Yah.. hanya satu kata yg diberikan karena seisi mobil tidak ada yg berbicara karena mereka baru saja kenal dan tidak begitu akrab. Tiba - tiba ada yg memecah keheningan di antara mereka.
"Kinan... sekolahmu di mana?"
"Oohh... disekolah Mahardika kak" kinan.
"Baiklah, terima kasih" Vincent. Sedangkan Acha dari tadi hanya diam sambil memandangi arah luar jendela mobil.
(Skip sampai di sekolah Kinan)
"Terima kasih kak Vincent sudah nganterin, aku turun dulu yaa.." Kinan.
"Hati - hati yaa..." Acha.
"Iya.." balas Kinan lalu turun dari mobil. Setelah Kinan turun Vincent langsung menancap gas mobilnya. Tiba - tiba..
"Acha" Vincent.
"Ah iya kenapa Vincent" ucap Acha kaget karena sedari tadi ia hanya melamun sambil memandangi luar jendela.
"Apa boleh aku bertanya?" Tanya Vincent.
"Boleh silahkan" jawab Acha.
"Kau pernah berpikir bahwa ada yg menyukaimu atau kau pernah menyukai seseorang?"
"Kalau menyukai seseorang aku sudah sering mengalaminya. Tapi kalau aku yg disukai sepertinya tidak mungkin" jawab Acha.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" Vincent.
"Ya karena mana mungkin ada yg menyukai orang miskin serta jelek sepertiku" jawab Acha dengan nada sedikit keras.
"Tapi menurutku kau itu cantik dan tidak jelek seperti yg orang lain katakan" Vincent.
"Haha... kau pasti bercanda kan? Kau pasti ingin membully ku juga seperti grup Michita dengan cara menjelek - jelekkan namaku kan?" Ucap Acha dengan nada sedih.
"Bukan seperti itu maksudku" Vincent.
"Lalu....?" Acha.
"Huft.... Dengarkan aku.. kau itu cantik melebihi siapapun, kau itu tidak miskin, melainkan orang yg hidupnya berkecukupan sehingga mereka yg mengataimu miskin tidak mengerti caranya untuk menabung dan bersyukur dengan apa yg tuhan kasih sehingga mereka lupa dengan adanya tuhan di dunia ini. Orang yg mengataimu seperti itu berarti tandanya mereka iri melihatmu yg hidupnya selalu bahagia dan selalu diwarnai dengan senyuman ceria. Kau sebenarnya cantik karena perasaanmu itu yg membuat orang lain iri dengan kebahagiaanmu. Karena mereka belum tentu mendapat kebahagiaan yg sama sepertimu."
"Kau harus berjanji padaku, kau harus selalu tersenyum dimanapun dan kapanpun. Lalu urusan orang yg membully mu kau jangan mempedulikannya karena itu bukan hakmu yg selalu mendapatkan caci maki dari teman sendiri. Jika orang yg membully mu sudah kelewat batas, kau harus berani untuk melapor ke guru atau kepala sekolah, kau jangan memasukkan kata - kata ancaman mereka ke dalam hatimu. Itu sama saja kau menyakiti dirimu sendiri. Mereka mengancam mu seperti itu hanya karena masalah mereka tidak ingin diketahui oleh semua orang dan malah melampiaskan emosi mereka kepadamu. Atau kau bisa menceritakan hal itu kepada teman terdekatmu agar beban yg ada dipikiranmu bisa lepas secara perlahan karena adanya solusi dari teman terdekatmu."
"Kau boleh menyimpan masalah mu itu agar tidak diketahui oleh orang lain, tapi jangan malah menjadi keterusan karena bisa menyebabkan mu menjadi orang yg pendiam dan mempunyai sifat pendendam, aku sangat tidak suka dengan orang yg seperti itu. kau harus menjadi orang yg ceria karena hidupmu sudah dipenuhi oleh warna yg terang. Atau jika tidak ada orang yg akan bisa menjadi pendengar curhatmu kau bisa berteriak di atap sekolah agar pikiranmu menjadi lebih tenang. Biarkan mereka yg mungkin melihat dan menganggap mu gila karena berteriak tidak jelas karena itu bukan hak mereka untuk mengatur hidupmu, karena kau juga manusia bukan hewan yg bisa disuruh - suruh. Kau itu juga punya hati yg bisa merasakan sakit yg luar biasa ketika disakiti ataupun merasa senang. Kau bisa membahagiakan orang lain tapi membahagiakan diri sendiri tidak pernah, aku tidak suka orang yg mempedulikan orang lain dan tidak peduli dengan diri sendiri. Jadi.... sudah mengerti kan apa maksudku yg sebenarnya?" Ucap Vincent tanpa sadar Acha telah menangis sambil memeluk tangan kirinya.
"Hey kau menangis?" Ucap Vincent dengan nada yg pelan.
"Hiks... hiks... hiks...." Acha.
"Sudah jangan menangis, kau ingat kan kata - kata ku barusan?" Vincent.
"Hm.. a-aku ingat" ucap Acha melepas tangan Vincent lalu menghapus air matanya.
"Pintar... apa kau tidak mau turun? Ini sudah sampai" ucap Vincent yg sudah memarkirkan mobilnya dan itu tidak disadari oleh Acha karena sibuk menghapus air matanya.
"Hah benarkah... cepat sekali" ucap Acha kaget lalu melepas sabuk pengaman yg dipakainya selama di mobil.
"Haha mungkin karena kau terlelap dengan tangisanmu tadi jadi kau tidak sadar dengan perjalanan ini" ucap Vincent sambil tertawa kecil.
"Baiklah aku ke kelas dulu yaa.. terima kasih sudah menjemputku tadi" ucap Acha sambil tersenyum ke arah Vincent.
"Hm sama - sama, oh ya nanti kau mau pulang sendiri atau bareng bersamaku?" Vincent.
"Aku pulang sendiri saja takut merepotkan mu" ucap Acha menolak.
"Baiklah.. tapi ingat kata - kataku tadi, kau boleh meminta bantuanku kapanpun kau mau selagi kau bisa" Vincent.
"Baiklah... yasudah dadah..." ucap Acha sambil tersenyum mengakhiri pembicaraan mereka berdua dan langsung menuju kelasnya.
"Daah" balas Vincent.
"Semoga saja perkataan ku tadi bisa merubah sikapnya" batin Vincent.
Hehe... kalian sedih nggak dengan perkataan Vincent... jujur aku juga sedih sampai mau nangis. Hahaha... becanda kok aku ini udh gede gak boleh nangis.Sampai sini dulu yaaa... kemungkinan aku Minggu ini jarang update karena banyaknya tugas yg melanda. Bye...🙏😊

KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Of Vampire
Vampirgeschichtenkali ini aku masuk ke dunia yg pasti membuat kalian terheran - heran. karena apa? karena aku sekarang telah memasuki dunia yg disangka orang - orang tidak ada di dunia nyata, yaitu dunia vampire. dan katanya aku bakal menjadi pemimpin terkuat disan...