Tiba-tiba....
Tiba-tiba saat hendak ditarik kalung itu mengeluarkan cahaya yg sama dengan waktu itu, waktu saat Rena hendak menampar Acha di kantin. Membuat Luna yg sedang menarik kalung Acha terpental hingga menabrak teman-temannya yg berada di belakang.
Acha dan Kissandra yg melihat itu sontak terkejut bukan main, apalagi Kissandra. Karena itu pertama kalinya ia melihat kejadian seperti itu. Sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti ini di kehidupannya. Kalau saja ia bawa handphone nya, ia akan langsung merekam hal yg mengejutkan itu dan mempopulerkan nya lewat platform yg ia punya.
Sementara di sisi grup Michita, mereka juga terkejut sekaligus yakin dengan sebutan pelindung pada kalung itu. Itu sebabnya mereka ingin merebut kalung itu. Karena kalung itu memiliki kekuatan yg tidak ada atau tidak dimiliki oleh kalung manapun dan jenis apapun.
"A-apa yg terjadi?" Gumam Acha yg masih terkejut.
"Sudah kuduga, kalung itu memiliki kekuatan," ucap Rena memecah keheningan.
Luna yg masih terduduk itu langsung berdiri lalu menarik kuat kerah baju Acha.
"Berani sekali lo mendorongku sialan!! Dan lagi, lo mendapatkan kalung ini darimana hah? Itu sama sekali tidak cocok jika Lo yg pakai. Masih mending kalung itu gue yg pakai, itu lebih cocok tidak seperti Lo yg miskin dan caper," ucap Luna dengan beberapa kata yg sedikit ditekan.
Saat Luna selesai dengan kata-katanya, Acha langsung saja memberi reflek dengan mencengkeram kuat tangan Luna sambil menatap tajam kearahnya.
"Kau tidak perlu tau soal kalung ini. Dan lagi, kau jangan mengatur hidup seseorang sesukamu. Mereka juga berhak hidup dengan aturan mereka sendiri," setelah mengatakan itu Acha menghempaskan tangan Luna dan langsung pergi meninggalkan mereka bersama Kissandra.
Pinggir jalan raya......
Kissandra berjalan di depan Acha sambil melipat kedua tangannya di depan dada sedangkan Acha hanya berjalan biasa dengan perasaan terkejut sekaligus bingung.
"Kissandra," panggil Acha.
"Hm, kenapa?" Balas Kissandra tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.
"Kenapa aku bisa seperti itu tadi?" Ucap Acha dengan ragu.
"Aku juga tidak tau. Tapi seingetku, itu karena kalung mu," balas Kissandra dengan percaya diri.
"Emang kalung ini punya berapa jenis kekuatan sih banyak amat," kesal Acha sambil melihat ke arah kalung dengan kristal berwarna merah Ruby yg tampak berkilau di tengahnya serta rantai berwarna keperakan yg ia pakai.
"Kamu nanyeaaakk.... Ya nggk tau lah kok nanya saya," celoteh Kissandra yg dibalas tertawa kecil oleh Acha.
(Vincent POV)
Kali ini Vincent berada di Kerajaan Transilvania karena ia dipanggil oleh Raja Hazel dan Ratu Victoria alias orangtuanya.
Ruang keluarga....
"Vincent," ucap Raja Hazel yg memanggil anaknya.
"Hm, kenapa memanggilku?" Balas Vincent yg baru sampai di ruang keluarga karena sebelumnya ia berada di dalam kamar.
"Ayah hanya ingin bertanya, apa kau tidak ada niatan untuk mengajak Acha ke Kerajaan ini? Ayah dan ibu ingin sekali bertemu dengannya," ucap Raja Hazel memohon.
"Aku akan mengajaknya bertemu dengan kalian dalam waktu dekat, jadi kalian tenang saja," balas Vincent dengan tatapan datar kepada orangtuanya.
"Apa kalung yg kau berikan itu berfungsi dengan baik?" Ucap Ratu Victoria memecah keheningan diantara mereka bertiga.
"Hm, itu berfungsi dengan baik. Portal pelindungnya juga sudah beradaptasi dengan tubuhnya. Jadi ibu tidak perlu khawatir tentang kalung itu maupun keadaan Acha sekarang, karena aku juga bisa memantaunya dari kalung itu," ucap Vincent sembari menenangkan hati ibunya.
"Kau bisa memantaunya kan?? Apa ibu bisa melihat keadaannya sekarang??" Ucap Ratu Victoria.
Tanpa pikir panjang Vincent langsung membuka telapak tangannya, lalu muncul cahaya yg memperlihatkan sosok Acha yg tengah berjalan bersama Kissandra dengan perasaan bimbang.
"Cantik juga orangnya, kau tidak salah memilih orang untuk kau jadikan pasangan hidupmu," ucap Raja Hazel tiba-tiba.
"Tapi kenapa dia seperti bingung gitu? Apa dia punya masalah?" Ucap Ratu Victoria khawatir.
"Tidak, dia tidak apa - apa," ucap Vincent singkat.
"Oohh baguslah dia tidak apa - apa," ucap Raja Hazel yg merasa lega.
Tak berapa lama kemudian Vincent menutup telapak tangannya dan cahaya yg ada di tangannya langsung hilang bak dibawa angin.
"Kau tidak salah memilihnya, nak. Ibu sudah menduga bahwa orang pilihanmu itu memiliki hati yg baik, dan juga dia orang yg lucu dan pasti sangat menghiburmu," ucap Ratu Victoria.
"Hm, aku sudah menduganya dari awal kita bertemu" balas Vincent.
"Jika kau benar-benar mencintainya, kau bisa menikah dengannya karena bagaimana pun itu adalah hak mu. Kau berhak memilih siapapun untuk dinikahi, tidak peduli dia satu klan atau satu derajat dengan kita atau tidak, ayah tidak membencinya. Yg penting dia menerimamu apa adanya," ucap sang ayah yg sedang menasihati anaknya.
"Hm, terima kasih atas nasihat kalian" balas sang anak.
"Sama-sama, nak. Ingat kau boleh mengambil jalan hidupmu sendiri, tapi kau juga tidak boleh egois akan kekuasaan dan tahta. Itu sama saja dengan kau ingin menghancurkan nama kerajaan secara perlahan. Pastikan juga dia sudah tau identitas mu seluruhnya agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara kalian," ucap Ratu Victoria juga menasihati Vincent.
Pagi hari.....
Taman......
Seseorang dengan rambut pendek sebahu dengan pupil mata berwarna coklat dan berpakaian ala anak rumahan sedang duduk di kursi taman sambil menikmati segarnya udara pada lagi itu.
"Haaahhh segarnya hari ini..... Coba saja kalau setiap hari selalu begini, pasti seru," keluh kesah orang itu sambil meregangkan seluruh tubuhnya.
Kondisi taman saat itu masih sepi, hanya ada beberapa orang disana. Dia menghirup udara segar sambil sedikit meregangkan tubuhnya, menikmati segarnya suasana taman pagi itu.
"Aku penasaran, jika dunia ini hanya ada malam hari, apa yg akan terjadi? Pasti seru karena setiap waktu aku bisa tidur," ucap orang itu yg mulai menghayal. Tiba-tiba dia teringat satu hal, apakah di masa depan ia beneran hidup di dunia lain? Di dunia yg menurut orang-orang itu hanyalah dunia fiksi. Tapi kenapa itu bisa terjadi?.
Tiba-tiba ada seseorang yg menepuk bahunya dari belakang dan itu berhasil membuatnya sadar dari lamunan.
"Hey," panggil orang itu.
"Ah iya, kenapa?"
"Kenapa kau melamun?"
"Oh tidak apa-apa"
"Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu?"
"Oohh tidak apa-apa, aku memang begini kalau lagi sendirian"
"Oohh," balas orang itu lalu duduk disampingnya sambil menyedot sesuatu seperti minuman yg ia bawa.
"Kau minum apa itu?" Ucapnya penasaran.
"Jus stroberi," balas orang itu. (Dari tampangnya saja sudah cuek😒)
"Eh.. emang ada yg jualan itu sepagi ini?"
"Ini aku tidak beli"
"Lalu?"
"Aku membuatnya sendiri"
"Hah.. bagaimana caranya?"
"Itu rahasia"
"Oohh"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Of Vampire
Vampiroskali ini aku masuk ke dunia yg pasti membuat kalian terheran - heran. karena apa? karena aku sekarang telah memasuki dunia yg disangka orang - orang tidak ada di dunia nyata, yaitu dunia vampire. dan katanya aku bakal menjadi pemimpin terkuat disan...