Apa kabar ~
Aku balik nih.
Masih disini kamu ternyata.
Langsung aja ya.
Happy reading, janlup vote komen nya ya😘
°°°°
"Mau sejahat apapun perilaku mu, kau tetap lah ayah ku" ~ Bhanu.
°°°°
Cahaya mentari mengusik tidurnya, mata Bhanu perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk."Kakak pasti sengaja ninggalin Bhanu" kata Bhanu saat tak mendapati siapapun dikamar itu, matanya menatap sekeliling area tikar yang ia gunakan untuk tidur.
Bhanu sedikit kebingungan saat tak mendapati lukisan hasil karya nya, lukisan pertama yang dibuat secara detail dan bagus, walaupun itu menurut nya "lukisan nya kok nggak ada."
Bhanu menyibak selimut biru yang menutupi tubuh nya "dibuang kali ya? Jelek soalnya."
Perlahan Bhanu bangkit dari tikar, walaupun sedikit kesulitan Bhanu tetap mengumpulkan alat lukisnya dan menggulung tikar bambu itu.
Tak hanya itu, Bhanu juga membereskan ranjang dan juga kamar Dion, sampai pada akhirnya pandangan mata Bhanu tertuju pada lukisan diatas meja belajar. Itu lukisan nya yang ia buat sepenuh hati dan tenanga.
Sudut bibir Bhanu terangkat saat melihat ada tanda tangan kecil dipojok atas lukisan nya, senyuman Bhanu belum juga luntur saat ia melihat ada secercik kertas yang ujungnya di timpah ujung lukisan. Dengan segera Bhanu membuka lipatan kertas itu dan membaca isi nya.
Keren, lukisan nya bagus. Bagus banget malah, kakak takut sekarang karena udah ada yang bisa nyaingin.
Terus di kembangin lagi ya Nu, sampe kamu bisa gambar diri kamu sendiri dengan sempurna.Dion
"Tapi belom se sempurna lukisan kakak" kata Bhanu sambil menatap lukisan indah disudut kamar Dion yang semalam sempat ia ambil dan pindahkan.
Bhanu berjalan tertatih mengambil lukisan berukuran 3×7 centimeter itu "bagus" puji Bhanu sambil mendudukan dirinya diujung ranjang.
Mata Bhanu seolah dimanjakan dengan lukisan Dion, sebenarnya itu bukan benar benar dirinya melainkan kakaknya sendiri. Dion selalu bilang bahwa Bhanu pasti akan mirip seperti dirinya seiring berjalan nya waktu, dan itu terbukti benar, Bhanu yang sekarang adalah Dion dimasa lalu. Jadi setiap Dion melukis sketsa dirinya pasti Dion akan mengatakan bahwa itu adalah Bhanu dimasa yang akan datang.
"Sebegitu miripnya aku sama kamu ya kak? Sampe sampe kalo aku liat foto kakak dulu serasa liat diri aku sendiri" monolog Bhanu sambil meraba lukisan itu.
Tangan Bhanu seolah bisa merasakan setiap inci wajah didalam lukisan. Lukisan itu tak hanya indah tapi juga sarat akan makna yang tak bisa diungkapkan oleh Dion. Sedari kecil Dion sangat ingin konser diatas panggung sebagai seorang Rapper terkenal, tapi sayang nya keinginan itu ditentang oleh kedua orang tuanya.
Dan jadilah lukisan Dion yang sedang berada diatas panggung dengan pakaian serba hitam, rambut coklat dan memakai wireless headset.
'Kalo seandainya kakak nggak bisa wujudin mimpi buat jadi Rapper, senggak nya kakak udah wujudin lewat kanvas.'
Perkataan Dion saat itu tiba tiba melintas dibenak Bhanu, mimpi tidak selamanya harus diraih lewat dunia nyata, mimpi bisa juga lewat hal lainya. Tinggal sesuaikan tempat, waktu dan talenta nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dion Lakeswara (END)
Teen FictionSUDAH ENDING✔ [DALAM TAHAP REVISI] Deskripsi ada dibawah "Ini bukan tentang seberapa besar harapan ku, tapi tentang sederhananya mimpi malaikat kecil ku" Dion Lakeswara Madaharsa. ~~~~ Berawal dari ketidak sengajaan dan ber...