21. Kita dan hujan✔

116 15 2
                                    

Allo aku balik😪 rasa ingin mengkhatam kan cerita ini udah 1000 persen.
Tapi ya kayaknya nggak mungkin khatam hari ini, minimal besok kalo nggak besoknya kalo nggak ya besoknya aja terus.

Udah lah ya langsung ke intinya aja.
Happy reading♥

Awas banyak typo nya.

°°°°

"Mau sejauh apapun jarak yang membentang, bahkan maut sekalipun yang memisahkan, kita tetaplah sahabat"
Dion, Reval, Reno dan Atha.

°°°°

Selasa pagi seluruh kelas 9 mengadakan apel dan doa bersama ditempat ibadah masing masing sebelum ujian berlangsung. Sekarang sudah lewat sehari dari hari pertama ujian dan sudah lewat satu minggu setelah pasar malam tempo hari. Sekolah tak begitu ramai tapi juga tak terkesan sepi, kelas sembilan sepertinya sedikit cukup untuk mengisi kekosongan kelas milik adik tingkat mereka yang diliburkan selama dua minggu.

"Di" bisik Reval sambil menyenggol Dion yang berada disebelahnya menggunakan siku.

Dion menoleh dan mendekatkan dirinya supaya tak mengganggu siswa lain yang tengah menyimak pesan pesan sekaligus apel pagi dari kepala sekolah.

"Nanti kita agak belakangan aja ya duduknya."

"Agak belakangan?" Dion menatap Reval bingung, bukan kah mereka beda ruangan? "Kita kan beda ruang- pffttt"

Tangan Reval otomatis membekap mulut Dion saat mendengar suara sahabat nya itu yang mulai meninggi "pelanin suara elo egep" kesal Reval sesaat setelah tangan nya ditepis kuat oleh Dion "maksut gw pas di gereja nanti."

"Ya makanya yang jelas" bisik Dion namun tetap terkesan sewot.

"Sekarang kalian boleh ke ruangan ibadah masing masing untuk doa bersama" pesan kepala sekolah sembari meninggalkan kawasan aula.

Masing masing siswa pun mulai membubarkan diri, mereka berjalan menuju tempat ibadah masing masing. Kawasan sekolah ini memang memiliki masjid, gereja sore pagi, dan pura.

"Loh kalian nggak ikut?" tanya Kevin selaku anggota OSIS dan keamanan, Dion dan Reval yang ditanya hanya menatap Kevin tanpa berniat bangkit dari duduknya.

"Nanti deh kita belakangan" jawab Reval mewakilkan. Kevin hanya mengangguk dan pergi meninggalkan kedua rekan nya itu.

"Ada maksud apaan lo ngajak gw doa di kursi belakang?" tanya Dion sambil menyelonjorkan kedua kakinya.

"Biar bisa barengan duduknya sama Atha, Reno juga."

Dion mengangguk singkat, memang akhir akhir ini entah perasaan Dion saja atau memang benar adanya, kedua sahabatnya itu terlihat semakin dekat. Bahkan dari posisinya sekarang Dion bisa melihat Reno yang membantu Atha bangun dari duduknya.

Aula sekarang semakin sepi bahkan sekarang didalam ruangan besar itu hanya ada Dion, Reval, Reno dan Atha.

"Reno! Atha!" panggil Reval sambil melambaikan tangan nya. Lambaian tangan Reval dibalas keduanya, dengan segera kedua remaja itu berlari menghampiri.

Dari kejauhan Dion bisa melihat kalung yang ia belikan untuk Atha tampak melambai dileher jenjang gadis itu. Senyum Dion tentu langsung mengembang seiring debaran yang tak menentu dihatinya.

Dion Lakeswara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang