41. Apartemen✔

87 10 0
                                    

Allo balik lagi sama authornim.

Kuputuskan ceritanya nggak authornim targetin nggak jadi 45 part, mungkin nanti bakalan lebih dikit jadi 47 part misal kan.

Langsung aja lah ya, happy reading.

Awas banyak typo dimana mana.

°°°°

"Aku lelah dengan semua hal yang ada dalam hidup ku" ~ Siska.

°°°°








Langkah ringan Bhanu begitu ringan menyusuri lorong kelas, senyum nya perlahan mengembang saat melihat Lyla sedang menunggu didepan gerbang sekolah.

"Lyla" panggil Bhanu saat baru saja tiba di teras lobi sekolah "gw ambil motor dulu."

"Iya" jawab Lyla sambil mengangguk dan memilih menunggu di pos satpam.

Dengan segera Bhanu mengendarai motor KLX nya dan menghampiri Lyla.

"Nunggu dari tadi?" tanya Bhanu sambil menaikan kaca helm full face nya "sorry gw tadi lama diruang seni."

"Baru kok" dengan senyum nya Lyla menjawab pertanyaan Bhanu "emm Nu, kenapa kamu mau anter aku pulang?"

"Yang mau anter lo pulang siapa?"

Lyla menatap Bhanu heran dan sedikit menaruh curiga, rencana apa lagi yang akan Bhanu buat untuk nya? Tapi pernyataan Bhanu setelahnya mematahkan kecurigaan.

"Gw mau beli in lo kacamata, elo ada les kan nanti malem."

Lyla mengangguk lalu menaiki motor Bhanu yang cukup tinggi "makas.."

"Bersayarat" potong Bhanu mematikan mesin motornya lalu bersedakep dada "alias gak gratis."

"Eh?"

Selalu, setiap Bhanu membantu nya akan selalu berakhir seperti ini dan karena ini lah ia bisa menjadi bahan bully serta babu Bhanu.

"Tenang aja syaratnya gak susah kok, cuma lo jangan jauh jauh dari gw aja."

Mata Lyla membelalak, apa maksudnya? Jangan jauh jauh? Memang kapan Lyla tak jauh dari Bhanu? Apalagi ia sudah dicap sebagai babu nya.

"Tapi sebagai temen bukan orang suruhan gw" sambung Bhanu "mau?"

Mendengar permintaan Bhanu yang terdengar tak seperti biasanya membuat hati Lyla luluh, tidak ada lagi curiga bahkan permintaan Bhanu barusan terkesan lebih tulus.

"Iya gw mau."

Jawaban Lyla barusan membuat jantung Bhanu bergetar bukan main, dengan segera Bhanu menutup kembali kaca helm full face nya guna menutupi semburat merah di pipi.

Bhanu kembali menyalakan mesin motornya dan langsung menuju toko khusus kacamata. Membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mereka sampai.

"Elo pilih aja biar gw yang bayar" kata Bhanu sambil duduk di kursi tunggu luar toko.

Lyla mengangguk lalu meninggalkan Bhanu sendirian, namun belum ada dua menit ia kembali "Bhanu."

Bhanu menatap Lyla yang menyembulkan kepala nya, alis Bhanu terangkat sebelah "kenapa? Udah?"

"Belom" Lyla menggeleng "em boleh minta bantuan."

Dion Lakeswara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang