Eh hai👋🏻👋🏻 aku balik lagi
masih disini ternyata kau
happy reading
°°°°
"Dion, jika memang ada kehidupan selanjutnya, aku berharap kita menjadi manusia biasa yang ingin selalu bersama selamanya" ~tulisan Atha.
°°°°
Motor scoopy berhenti dirumah tua khas dengan pohon pinus di pojok depan taman rumah, mata teduh Reval menatap rumah itu lekat lekat. Bagaimana bisa sahabatnya tinggal dirumah ini? Meninggalkan semua kemewahan dalam sesaat dan bisa sesingkat itu beradaptasi? Bahkan Dion juga dengan mudah nya mendapatkan pekerjaan.
"Mampir dulu Val" tawar Dion setelah turun dari si putih snow white "kalo berkenan" sambungnya pelan.
Reval tersenyum sembari melepas tas dan menaruhnya diatas jok motor "pasti berkenan" Reval mengekori Dion yang berjalan mendekati pintu utama.
Mata Reval menatap sekitar rumah yang bisa dibilang bersih, tapi atensinya langsung menangkap sebongkah pecahan botol kaca yang tidak asing dimata Reval. Suara pintu tua terbuka perlahan membuat Reval terdiam sejenak 'berapa banyak kenangan dirumah ini?'.
Pertanyaan di batin Reval seketika muncul saat mendengar suara khas itu, jelas pertanyaan ini bukan muncul begitu saja. Reval jelas tau sebuah kisah di balik rumah berukuran 3×7 itu, kakeknya yang seorang sejarawan mengajarkan banyak hal berbau sejarah pada cucu tunggal nya ini, dan Reval menyambut baik ajaran kakek nya. Maka tidak heran hanya dengan bunyi Reval sudah mengetahui ada sebuah kisah dibalik rumah ini.
Begitu pintu rumah terbuka mata kedua remaja itu langsung tertuju pada seorang bocah yang sedang tertidur tengkurap sambil memegang sebuah kuas. Pemandangan sama persis seperti apa yang Dion lihat pagi tadi, bedanya di depan bocah itu ada kotak styrofoam putih.
Reval dan Dion langsung mendekati Bhanu yang sedang tertidur pulas beralaskan tikar bambu, Dion perlahan membuka bungkus styrofoam "dia sempet beli bubur?" heran Dion saat melihat bubur ayam didalam nya.
"Mungkin laper" jawab Reval sambil menarik kanvas yang berisi lukisan kucing anggora berwarna putih "bagus juga ya lukisan adek lo."
"Turunan gw."
"Dih congkak" kesal Reval saat tau sisi Dion yang menyebalkan tidak hilang dari nya "udah buruan beberes lo, bentar lagi lo kerja kan? sekalian aja berangkat nya nebeng gw."
Dion mengangguk sambil berlalu kekamar nya.
Sepeninggal Dion dari pandangan nya, Reval langsung menatap sekeliling rumah. Terlalu banyak sejarah didalam nya, hingga Reval pun hanya bisa diam membisu ketika mendengar gumaman Bhanu yang masih berada dialam mimpi.
°°°°
Kamar rapi, lukisan terpajang di dinding, buku buku tertata diatas meja dan baju baju terlipat didalam lemari. Pemandangan yang membuat Dion tersenyum manis, niat awalnya membawa Bhanu ketempat ini untuk menjauhkan sang adik dari wanita temperamen itu, tapi lihat hadiah yang Dion dapat. Hampir semua pekerjaan rumah teratasi, sedikit terbantu memang, tapi Dion harus tetap membebaskan Bhanu untuk pergi kemanapun sesuai keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dion Lakeswara (END)
Roman pour AdolescentsSUDAH ENDING✔ [DALAM TAHAP REVISI] Deskripsi ada dibawah "Ini bukan tentang seberapa besar harapan ku, tapi tentang sederhananya mimpi malaikat kecil ku" Dion Lakeswara Madaharsa. ~~~~ Berawal dari ketidak sengajaan dan ber...