Dua hari sepeninggalan Sera dari dunianya. Alrik merasa kekosongan yang dalam di dalam dirinya. Dua hari, terasa seperti dua musim baginya. Sangat menyiksa. Rasanya hampa sekali. Sebagian dalam dirinya terasa seperti ada yang menghilang.
Sera penyebabnya. Penyebab kekosongan, kehampaan, dan siksaan waktu baginya.
Ditengah keputus asaannya, langkah kakinya membawanya ke sebuah toko buku bermaterialkan alumunium metalik yang sangat mencolok di mata setiap orang yang melewatinya. Hingga akhirnya, dengan sedikit paksaannya, dan dorongan dari rasa keputusasaannya, tubuhnya tiba-tiba terlempar ke dunia nyata. Dunia tempat Sera-nya berada.
Detik itu juga, saat sudah berhasil menyadarkan dirinya. Rasa kosong, hampa, dan sepinya hilang seperti terbawa angin. Alrik yang awalnya merasa seperti layang-layang tanpa pengendali, kembali menemukan pohon yang tepat untuk menjadi poros hidupnya.
Saat itu, adalah saat dimana dia berhasil menyusul dan menemukan Sera di dunia gadis itu.Notes:
Cerita ini adalah sequel dari cerita Sera's Transmigration: Perfect Mother. Diwajibkan untuk membaca novel Sera's Transmigration: Perfect Mother terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini.Semua alur berkesinambungan dengan sequel pertamanya. Tidak dapat dibaca terpisah. Cerita ini akan lebih mendetailkan tokoh Alrik, Sera,dan Thalita.
Notes paling penting!
Jika tidak suka dengan alur fantasi, silahkan pergi dari lapak saya. Karena hampir 90% cerita saya adalah karangan fiksi dan fantasi. Yang dimana kedua hal tersebut jauh dari kata logis.
So... Bagi kalian yang mengharapkan cerita logis, silahkan pergi sebelum kena damprat Author.
Sekian terima nasib. BYANHA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A World To Live In
Fiksi Remaja[ Area 15+] [Sequel dari Sera's Transmigration: Perfect Mother] [Cerita ini akan mendetailkan tokoh Alrik] [Disarankan baca Sera's Transmigration: Perfect Mother terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini] Dua hari sepeninggalan Sera dari dunianya...