"kini aku tahu nama pria itu adalah ustadz Fahri"ucap seseorang wanita,membaca secarik kertas yang jatuh tepat di bawah meja belajar Nayra.wanita itu pun tersenyum.
"Oalah ternyata kamu suka sama adik saya"gumam Khodijah ketika membaca secarik kertas itu
"Tapi kan kata ummi,kalo Fahri nanti udah keluar pondok akan di nikahkan sama Aisyah"gumamnya kembali.
Terdengar suara pintu terbuka yang tidak lain adalah Nayra.
"eh mbak"sapa Nayra tersenyum,Khodijah pun membalasnya.
"ouh iya,Aisyah mana ya?"tanya Khodijah yang sedari tadi mencari Aisyah bukan untuk melihat secarik kertas itu yang membuat dirinya lupa untuk apa ia ke kamar aisyah.
"Aisyah lagi di dapur mbak"jawab Nayra dengan tersenyum
"Ouhh,yaudah makasih yaa"
"Iya mba sami sami".
Seperti ada yang menusuk di relung hati Nayra ketika seorang kakak yang adik nya kini sudah ia cintai menanyakan orang lain yang ingin kakaknya jodohkan dengan Fahri,bahkan hanya adiknya lah yang bisa menumbuhkan rasa cinta di hati Nayra,Nayra tidak bisa mencintai siapa siapa lagi selain Fahri.
"Siapa aku?"tanya Nayra kepada diri sendiri yang ingin sekali masuk ke hati ustadz itu tapi ia sadar bahwa dia adalah orang baru bahkan bisa terbilang asing bagi Fahri.
....
"Aisyah"panggil Khodijah ketika bertemu Aisyah
"Iya mbak,kenapa?"tanya Aisyah heran seperti ada sesuatu yang Khodijah ingin katakan
"Nayra"sebut Khodijah secara tiba tiba
"Kenapa sama Nayra?"tanya Aisyah khawatir
"Dia suka sama adikku"jawab Khodijah tidak menyangka,namun Aisyah hanya tersenyum
"Bagus lah mbak,Nayra anak baik cocok buat Fahri"tanggapan positif Aisyah
"Tapi mbak pengen nya kamu yang jadi calon istrinya Fahri karena umm.."Khodijah seketika memberhentikan percakapannya tentang ummi yang akan menjodohkan Aisyah dengan Fahri karena mereka berdua belum tahu akan di jodohkan dan ini masih rahasia antara Khodijah dan ummi nya,bahkan abi nya pun tidak mengetahui tentang rencana putri sulung dan istrinya untuk menjodohkan Aisyah dan Fahri.
"Ummi kenapa?"tanya Aisyah kepada Khodijah yang tidak melanjutkan percakapannya
"Emm ummi gak papa,baik kok"jawab Khodijah gagu,Aisyah pun hanya mengerutkan dahi dan tersenyum dengan menggeleng geleng kan kepalanya
"Ouh ya,Kenapa Nayra bisa mencintai Fahri ya?dan kenapa dia bilang ternyata nama seseorang itu ustadz Fahri,apa mereka berdua pernah ketemu tapi dimana?"tanya Khodijah yang kebingungan dan sekalian mengganti topik pembicaraan Agar rahasianya tidak bocor.
Aisyah mengangkat kedua bahu nya
"Coba aja mba tanya sama mas Fahri atau Nayra"tawar Aisyah yang tidak terlalu penasaran,karena Aisyah sudah tahu bahwa banyak sekali santri putri yang menyukai Fahri jadi sedikit tidak aneh bagi Nayra jika kakaknya bilang ada yang menyukai Fahri,bahkan ini bukan pertama kali nya Khodijah bilang ada yang menyukai Fahri.
...Nayra pergi ke lapang orang pedagang yang ada di luar asrama putri dan di luar asrama putra bisa di bilang di tengah tengah pondok.untuk mencari udara segar.dia duduk di sebuah taman kecil sambil melihat indahnya langit di siang hari.
Walaupun banyak orang yang berlalu lalang,Nayra tetap feeling lonely bahkan santri putra yang berlalu lalang untuk membeli jajan atau santri putra yang ikut dagang di tengah pondok sekalipun tidak terlihat menarik di mata Nayra selain Fahri.
"Assalammualaikum Nayra"salam seseorang dari belakang Nayra

KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Cinta dalam Ma'had
Ficțiune adolescenți"Mencintai memang tidak perlu memiliki,tapi tidak bisa memiliki orang yang kita cintai adalah rasa yang paling sakit hati" "Bukan aku ingkar janji,tapi ini adalah pilihan ummi.kita memang saling mencintai tapi kita tidak bisa saling memiliki" JANGAN...