"Nayra kamu kenapa?"tanya aisyah cemas ketika melihat nayra yang sudah bermata sembab.
"Gara gara ustadz fahri mbak"jawab lily yang sedari tadi di samping nayra.
"Mas fahri?"Aisyah mengernyitkan dahinya
"Iya,tadikan ustadz fahri gantiin gus farhan ngajar jurumiah eh terus ustadz fahri bikin soal nahh mbak nayra itu gak ngerti sama sekali terus di suruh cepet sama ustadz fahri akhirnya mbak nayra marah sama ustadz fahri" penjelasan lily kepada aisyah,Aisyah tersenyum geleng geleng.
Nayra pun menunduk dan menggigit bibir nya karena malu.
"Nayraa,lain kali kalo misal kamu gak bisa atau belum paham kamu bilang aja sama ustadz yang ngajar kamu nanti IngSyaaAllah ustadz itu paham bahkan biasanya IngSyaaAllah suka di ajarin pelan pelan sampai paham,aku juga pertama mondok begitu nayra gak paham sama sekali pelajaran pondok tapi aku memberanikan diri buat bilang gak bisa dan gak lupa juga buat terus ngulang atau belajar kembali pelajaran pondok,gak usah nangis lagi yaa,semangat terus buat belajar,pelan pelan nanti pasti kamu ngerti.dan aku mau minta kamu buat minta maaf sama mas fahri,karena mau bagaimana pun mas fahri dia itu guru dan kamu udah marahin guru kamu yang udah memberi pemahaman ke kamu.kalo guru itu sakit hati jangan sampai ilmu kamu jadi gak bermanfaat,naudzubillah" tutur lembut aisyah kepada nayra,Nayra pun tersentuh dan merasa bersalah kepada fahri karena memang sudah sewajarnya fahri memberikan soal kepada santrinya dan dia telah egois karena kebodohannya menganggap bahwa fahri pengen banget liat kebodohan nayra dalam pelajaran pondok.
"Aku malu aisyah"ucap nayra yang tertunduk
"Gak usah malu,mas fahri itu orangnya enakan lagian kan kamu suka juga sama mas fahri,mau kehilangan mas fahri?"guyon aisyah
"Apaansi syah,nggaklah"
"Nah nggak mau kehilangan kan?makanya mintaa maaf sebelum terlambat"timbal aisyah
"Aisyahh maksud aku tuh gak cinta bukan gak mau kehilangan"gak terima nayra
"Udah cinta mah cinta aja"tawa aisyah
"Ustadz fahri itu cocoknya sama kamu tau"ucap nayra tiba tiba nayra pun terkekeh.
"Nayra al maira putri,aku sama mas fahri tuh udah kaya adik kakak tau,jadi gak mungkin dan sayang aku ke mas fahri aja sebatas kakak"jawab aisyah menolak pendapat nayra
"Tapikan kalian bisa nikah"jawab nayra gak mau kalah
"Ya..emang bisa sih tapi kan gak mungkin juga,udah ah siap siap sekolah ini hari senin upacara,pembicaraan kamu juga udah ngelantur"
"Aku gak ngela.."
"Shutttt"aisyah memotong kalimat nayra dengan menempelkan jari telunjuk nya kepada bibir nayra sehinga nayra tidak melanjutkan kalimatnya.
"Ayok siap siap berangkat"ajak aisyah untuk bersiap.
Nayra dan aisyah sudah berada di tepi jalan sedang menanti angkot untuk berangkat ke sekolah.
"Aisyah nayra"sahut seorang pria yang tidak lain adalah fahri yang di sampingnya di temani oleh arka temannya.
"Loh mas fahri,mas arka"sahut kembali aisyah.
"Mau kemana?"tanya aisyah
"Mau kesekolah"jawab fahri
"Ngapain?"tanya aisyah kembali
"Ambil ijazah dek"jawab fahri aisyah pun mengangguk.
'dek' perkataan itu seakan nusuk ke relung hatinya nayra walaupun mereka satu sama lain udah menganggap seperti saudara kandungnya sendiri tetap mereka sah untuk menikah.
"Aisyah lagi nunggu angkot ya?"tanya arka basa basi
"Iya mas"jawab aisyah seadanya.
"Mas arka aja yang anterin kamu mau gak?anterin sampe ke kua juga siap"tawar dan gombal arka kepada aisyah.aisyah hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Cinta dalam Ma'had
Teen Fiction"Mencintai memang tidak perlu memiliki,tapi tidak bisa memiliki orang yang kita cintai adalah rasa yang paling sakit hati" "Bukan aku ingkar janji,tapi ini adalah pilihan ummi.kita memang saling mencintai tapi kita tidak bisa saling memiliki" JANGAN...
