Berbicara dengan mu membuat jantung ku tidak aman.-Nayra
Nayra tersenyum sendiri dibalik jendela asrama sambil melihat bulan yang begitu indah ia pandang.
Pena yang dia genggam telah siap untuk menulis sesuatu di dalam buku.Dear dyari
Hari ini adalah hari pertama ku mondok,berjauhan dengan orang tua yang ku sayang.
Bunda,ayah..
Terimakasih telah menjaga ku sebaik mungkin,terimakasih telah menjadikan ku berlian yang paling berharga di hidup bunda dan ayah.
Bunda ayah aku sayang kalian.
Doain aku,semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi membahagia kan ayah dan bunda.
Bunda ayah aku rindu.Clak..sebuah air mata jatuh membasahi buku yang Nayra tulis,buku dyari yang selalu menjadi teman hidup bagi Nayra.
Nayra masih merindukan kedua orang tua nya,dia ingin pergi meninggalkan pondok pesantren ini dan mendekap kedua orang tuanya.Nayra menangis tersendu sendu di balik jendela asrama ketika yang lain sudah berada di alam mimpi nya masing masing.ketika Nayra menangis,Nayra mengingat pesan seseorang yang menyemangatinya tadi.Ustadz Fahri, lelaki yang ia kagumi,Nayra pun kembali melengkungkan senyum di pipinya seraya berkata "aku harus semangat".
Nayra kembali menuliskan sebuah dyari
Ya Allah,ada apa dengan hati hamba?
Ketika melihat nya hamba selalu merasakan bahagia?
Ya Allah jagalah cinta hamba sebelum waktunya tiba karena hamba ingin cinta yang hamba punya hanya untuk suami hamba kelak.Nayra menutup buku dyari nya bersamaan dengan pulpen yang ada di dalam buku dyari itu.dan tidak lupa menutup jendela yang sedari tadi ia buka.
"Astagfirullah hal adzim,kasian teman teman aku kedinginan gara gara aku buka jendela sampai kemaleman"ucap Nayra ketika melihat teman nya tertidur pulas tapi terlihat seperti kedinginan.
Nayra pun menarik selimut ketubuh nya bersiap untuk tidur.namun,sama sekali Nayra tidak bisa menutup kedua bola mata nya itu untuk tertidur.
Tepat pukul jam 03.00 sebuah lonceng kencang yang membangun Nayra yang baru saja bisa tidur.mata nya membuka perlahan.
"ada apa ya mbak?"tanya Nayra kepada Aisyah yang sudah siap dengan mukena dan Alquran nya pergi ke aula untuk tahajud.Aisyah tersenyum
"ayok Bangun kita sholat tahajud"ajak Aisyah
Nayra pun bangun dari tidur nya dan beranjak ke kamar mandi.
Jujur sekali nayra tidak pernah melaksanakan tahajud di rumahnya baru pertama kali ini di pondok
"Pantesan aja disini auranya pada bersinar ternyata rajin tahajud dan baca Alqur'an"ucap Nayra melihat dirinya di depan kaca kamar mandi sebelum gosok gigi.Setelah menggosok gigi Nayra pun berwudlu.
"Bentar ya mbak"minta tunggu Nayra kepada Aisyah
"Iya tenang aja"ucap Aisyah yang sedari tadi membaca Alqur'an sambil menunggu Nayra
"Ayok mbak"ajak Nayra yang sudah siap
"Ayok"Aisyah pun berdiri dari bangku nya.
Mereka berdua berjalan menuju aula yang di hijab tinggi sebagai pembatas antara santri putra dan santri putri untuk melaksanakan shalat tahajud dan anggota kamar aisyah yang lain sudah duluan menuju aula kecuali yang berhalangan.
"Aula dengan ukuran yang sebesar ini,muat untuk semua santri mbak?"tanya Nayra keheranan
" sedikit muat si,kan aulanya ada di bawah sama di atas tapi kan sekarang santrinya bertambah terus.tapi kalau mau tahajud di aula atau baca Alqur'an itu boleh,kalo mau di asrama juga gak papa yang penting tahajud tapi rata rata jarang,kebanyakan di aula itu juga yang mau tahajud aja si kalo nggak juga nggak papa.bunyi lonceng tadi hanya sekedar alarm buat santri yang mau tahajud karena kan disini gak ada hp atau sedikit juga yang punya jam beker.kalo aku sih sering nya di aula sama mba Khodijah."penjelasan Aisyah kepada Nayra,Nayra pun mengangguk.
Sampailah mereka berdua di aula yang di hijab tinggi antara santri putra dan santri putri dan disana sudah ada Khodijah yang menanti.
"Loh tumben tahajudnya siang?"tanya Khodijah kepada Aisyah yang biasanya paling awal ke aula.aisyah tersenyum sebelum ingin menjawab pertanyaan mbak Khodijah tiba tiba Nayra langsung menjawab pertanyaan mbak Khodijah
"Maaf Mbak,Mbak Aisyah nunggu aku"nayra merasa bersalah."Oalah gak papa tenang aja"Khodijah menepuk punggung sebelah kanan Nayra perlahan sambil tersenyum.
Terdengar suara lantunan Alquran dari pengeras suara di aula yang tidak lain adalah salah satu santri yang melantunkannya.
Aisyah tersenyum mendengar suara merdu itu karena ia tahu siapa pemiliknya yaitu teman masa kecilnya,Fahri.
Nayra terdiam merasakan lembut di hati nya mendengar ayat ayat yang di lantunkan begitu merdu."Itu mas Fahri,yang ngajar kamu tadi"bisik Aisyah tiba tiba karena seperti tahu Nayra penasaran dengan pemilik suara itu.mata Nayra terbuka kaget bukan karena dia tahu bahwa pemilik suara itu adalah Fahri melainkan Aisyah yang secara tiba tiba bilang bahwa itu mas Fahri berarti Aisyah mengenali Ustadz Fahri orang yang dirinya kagumi.bahkan Aisyah memanggilnya pun mas bukan ustadz.
"Yaudah ayok kita shalat tahajud keburu shubuh"ajak Aisyah kepada Nayra yang masih bengong dalam duduknya
"Iya mbak"Nayra pun berdiri dan melaksanakan shalat tahajud.
Selesai tahajud Nayra merasa hati nya menjadi lebih nyaman bahkan Nayra bertanya tanya pada diri nya sendiri seperti baru pertama kali merasakan kenyamanan yang luar biasa ini.Nayra membuka al-qur'annya ia pun membacanya perlahan seketika air mata Nayra terjatuh saking bahagianya bisa melaksanakan sepertiga malam ini,begitu dahsyatnya nikmat di sepertiga malam ini.
Adzan shubuh berkumandang,beberapa santri shalat shubuh berjamaah di aula selesai shalat shubuh berjamaah beberapa santri yang ikut berjamaah membaca Al waqiah bersama begitupun yang tidak ikut berjamaah wajib shalat shubuh di asrama dan membaca Al waqiah juga.tergantung arahan dari ketua kamar mau shalat di aula atau di asrama.biasanya semua menginginkan shalat di aula tapi karena aula yang selalu terisi penuh akhirnya ada yang memutuskan shalat berjamaah di asrama.
Anggota kamar aisyah dan kamar Khodijah sudah pergi duluan dari aula dan hanya tersisa Aisyah,Khodijah,dan Nayra.
Mereka bertiga jalan berbarengan menuju asrama kembali."Mbak Aisyah,kok tau kalo itu suara ustadz Fahri?"tanya Nayra secara tiba tiba Aisyah merasa kaget dengan pertanyaannya begitupun Khodijah
"Ga usah panggil mbak,kita seumuran panggil aja Aisyah kalo nggak Ais"saran Aisyah kepada Nayra
"Baik Aisyah"Nayra menurut
"Aku teman kecilnya mas Fahri"jawab Aisyah dari pertanyaan Nayra
"Iya Betul, mereka deket banget waktu kecil,sampe aku ngerasa kalo Aisyah seperti adik ipar sendiri"tambah jawaban Khodijah yang membuat hati Nayra secara tiba tiba begitu sakit
"Bahkan sampai saat ini Aisyah sudah dianggap keluarga sendiri di keluarga ku.syukur syukur sih jodoh hehe"tambah Khodijah lagi
"Kenapa bisa gitu?"tanya Nayra ragu ragu sambil menahan rasa sakit nya,karena kenapa Khodijah bisa bilang bahwa Aisyah seperti adik iparnya dan banyak sekali pertanyaan di benak Nayra menyangkut ustadz fahri
"Iya,karena aku kakaknya Fahri beda 5 tahun sama Fahri"jawab Khodijah kepada Nayra
"hah?"kaget Nayra yang tidak menyangka kalau Khodijah adalah kakaknya Fahri.khodijah dan Aisyah pun tersenyum tanpa tahu bahwa di balik senyum mereka ada seseorang yang hati nya begitu sakit,Nayra.
Bagaimana bisa?Nayra berharap bisa bersatu dengan ustadznya itu sedangkan kakaknya sudah memiliki tipe calon adik iparnya untuk Fahri nikahi yaitu Aisyah.
Aisyah?saingan yang berat bagi Nayra bagaimana bisa dia bersaing dengan gadis yang Sholehah seperti Aisyah bahkan Aisyah seorang Hafidzah yang pernah ia lihat piagam penghargaan berupa sertifikat dan piala Hafidzah di meja belajarnya.Sebelum aku memulai,aku sudah kalah.-Nayra.
Terimakasih karena telah mau membaca cerita saya,jangan lupa dukungannya yaa biar semangat nulis nya wkwkwk biar cepet tamatt..
Follow atuh sama vote wkwk
See youu and lov youu

KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Cinta dalam Ma'had
Fiksi Remaja"Mencintai memang tidak perlu memiliki,tapi tidak bisa memiliki orang yang kita cintai adalah rasa yang paling sakit hati" "Bukan aku ingkar janji,tapi ini adalah pilihan ummi.kita memang saling mencintai tapi kita tidak bisa saling memiliki" JANGAN...