05

42 0 0
                                        

Senja yang jingga kembali menutup mata,berpamit pulang kepada pribumi dan kembali esok pada sore hari.

Di pondok hadiqotul Jannah ada kelas malam,pagi dan sore hari.kelas malam adalah pelajaran yang mengandung nilai nilai tasawuf atau bisa di bilang ilmu tasawuf,di pagi hari fokus kepada ilmu alat dan sore nya di isi dengan ilmu fikih.

"Nay,kamu masuk kelas mana?"tanya Aisyah yang sudah siap dengan kitabnya

"Katanya aku masuk ibtida 5"jawab Nayra

"Ouh berarti nanti kamu berangkatnya bareng Lily ya,Lily juga sama kelas ibtida 5 kalo Zara sama Ririn mereka ibtida 4."jelas Aisyah.

"Iya mbak"balas Nayra dengan tersenyum Aisyah pun membalas senyumannya dan berangkat ke kelas nya.

"duluan ya"kata Aisyah sebelum pergi Nayra hanya mengangguk dan tersenyum.

"Ly,sekarang pelajaran apa ya?"tanya Nayra sambil mencari kitab nya

"Ta'limul muta'alim mbak".jawab Lily yang sudah siap untuk berangkat

"Nah,ketemu"ucap Nayra ketika menemukan kitab nya.

Walaupun Nayra dulunya bukan anak pondok tapi dia tidak buta dengan tulisan arab karena semasa di sekolahnya ada pelajaran bahasa arab juga bahkan di pelajari kitab kuning fiqih seperti safinah.

Nayra dan Lily pun berangkat ke kelasnya.

"Ini yang ngajar siapa ly?"tanya Nayra setelah duduk di bangku kelasnya

"Ustadz Fahri"jawab Lily

"Ouh,kenapa yang ngajar nya gak perempuan?"tanya Nayra yang penasaran karena jumlah santri di pondok pesantren hadiqotul Jannah ini banyak bahkan santriwatinya lebih banyak daripada santriwan

"Jarang mbak,yang perempuan kebanyakan di dapur itu juga yang udah jadi pengurus atau ustadzah.dan ustadzah pun paling ngajar hafalan hafalan sisanya sama ustadz pondok dan kebanyakan juga kalo perempuan yang udah lulus pada langsung rabi(nikah)mbak"jelas Lily kepada Nayra,Nayra hanya membulat kan mulutnya seperti bentuk o.

"Assalammualaikum warrahmatullah"salam dari seseorang berpita suara pria yang tidak lain adalah pemilik Suara ustadz Fahri,mata Nayra tidak bisa berkata kata dia menatap Fahri tanpa berkedip,jantung Nayra seakan berirama dengan rasa yang bahagia "akhirnya aku kembali menemukan mu"batin Nayra.

Lily menyadarkan Nayra yang sedari tadi melihat ustadz Fahri tanpa kedip,ustadz Fahri yang memanggil Nayra pun  tidak  tersadar oleh Nayra.

"Haloo"panggil Fahri yang sudah berdiri di pinggir Nayra sambil mengkibaskan tangannya seraya menyadarkan Nayra.

"Mbak"suara Fahri dengan sedikit meninggi,Nayra tercengang kaget

"astagfirullah hal adzim!!apasih ngagetin orang,gak sopan,kalo saya punya penyakit jantungan gima..na...?"dari yang nada tinggi Nayra menjadi nada yang begitu kecil ketika dia melihat siapa yang memanggilnya.

"Maaf ustadz"Maaf Nayra menghadap Fahri sambil menunduk

"Kamu santriyah baru ya?"tanya Fahri

"Iya ustadz"jawab Nayra masih tertunduk malu.

"Nama kamu siapa?"tanya Fahri kembali

"Nayra Al maira putri"jawab Nayra masih tertunduk.

"Ouhh,asal mana?"tanyanya lagi

"Semarang"jawab Nayra

"Okeyy semangat,semoga betah ya mondok disini"

Nayra tersenyum ketika mendapat kata semangat yang keluar dari bibir Fahri.

Fahri kembali ke kursinya,saat ia berjalan ke kursinya Fahri tersenyum melihat tingkah santriyah baru itu.

"Sepertinya aku kenal sama dia tapi dimana"batin Fahri setelah duduk di kursinya dan melihat Nayra yang masih tertunduk.

Fahri mulai membuka kitab ta'limul muta'alimnya.
"Sekarang kita memasuki fasal ke dua فى النيةفى حال التعلم niat di waktu belajar"Fahri mulai menyebutkan lughotnya satu persatu dalam kitab ta'limul muta alim dan Nayra masih kebingungan dalam melughot kitabnya dengan arab dan akhirnya dia melughot menggunakan bahasa Indonesia di kitab kuning kosongnya.

"Kita wajib niat di waktu belajar,sebab niat menjadi pokok dari segala hal sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw انماالا عامل باالنيات sesungguhnya amal amal perbuatan tergantung pada niatnya.maksudnya bagaimana?banyak amal perbuatan yang berbentuk amal dunia,lalu menjadi amal akhirat karena baiknya niat contoh seperti kita menolong orang lain yang sedang kesusahan tapi dengan hati yang ikhlas dan ada banyak juga amal perbuatan yang berbentuk amal akhirat tapi menjadi amal dunia karena buruknya niat,seperti kita shalat tapi hanya karena ingin di puji manusia atau bukan niat karena Allah."penjelasan Fahri setelah selesai melughot kitab.

"Baik,pelajaran hari ini cukup sampai disini dulu,apa ada yang di tanyakan?"tanya Fahri kepada santri putri yang di ajarinya.

"Tidak ustadz"jawab serempak kelas santri putri ibtida 5 kecuali Nayra yang masih malu

"Wallahu a'lam bisshowab"kalimat terakhir Fahri menandakan bahwa kelas malam selesai sambil merapihkan kitab miliknya.

Kelas ibtida 5 pun membaca doa pulang dan Fahri mempersilahkan satu persatu santri putri ibtida 5 meninggalkan kelasnya.

"Nayra"panggil Fahri tiba tiba membuat jantung Nayra bergejolak secara tidak aman

"Iya ustadz"Nayra membalas panggilan Fahri dengan wajah yang tetap menunduk

"Kamu belum bisa melughot arab ya?,besok malam aku kasih ruju' yaa"tanya dan jawab Fahri seperti tahu akan jawaban Nayra

"Ruju'apa ya tadz?"tanya Nayra yang masih bingung dengan apa yang di pelajari di pondok

"Rujukan kata,biar kamu gampang lughotnya belajar aja perlahan nanti juga bisa"jawab Fahri dengan senyum nya yang manis

Jangan di tanya lagi bagaimana hati Nayra saat ini,seperti banyak bunga bunga di dalam dirinya yang bermekaran setelah mendengar perhatian dari orang yang dia kagumi selama ini dan mendoakannya secara diam diam walaupun Nayra merasa bahwa Fahri melupakan dirinya begitu saja.

"Emang ya laki laki gampang lupa sama dengan apa yang terjadi"batin Nayra

"Aku merasa kamu berbeda,seperti ada yang istimewa"batin Fahri

Wahhhh,apa mungkin hati mereka saling menyatu yaa??bisa bisa nya Fahri bilang kalo Nayra itu istimewa,apa mungkin kekuatan doa Nayra yang menembus relung hatinya Fahri?

Biar gak ketinggalan,yuk stay sama cerita aku,jangan lupa follow atuh sama vote biar semangat buat cerita nya.terimakasih para pembaca love youu

Serpihan  Cinta dalam Ma'hadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang