[ Bab 4 ] Terima kasih

960 45 14
                                    

Zhongli yang masih berada di kantor Childe sambil membaca buku mulai merasa heran karena Childe tidak kunjung kembali.

"Hmm... Kemana Childe pergi?" Ucap Zhongli pada dirinya sendiri.

Dia benar-benar keheranan kenapa Childe tidak kunjung kembali. Sebenarnya apa urusan yang harus diurus Childe?

Karena sangat penasaran, akhirnya Zhongli memutuskan untuk mencari Childe meskipun Childe sudah melarangnya untuk pergi keluar kantornya.

Zhongli terus berputar-putar sampai tersesat karena rumah Childe yang cukup atau sangat besar.

"Aku ada dimana? Kenapa rumah ini seperti labirin?!" Teriak Zhongli terdengar frustasi.

Saat sedang frustasi, Zhongli mendengar seperti ada suara-suara aneh. Zhongli mencoba mendengarkannya lagi dan ternyata itu seperti suara desahan.

Rasa penasaran Zhongli semakin tinggi, dia akhirnya mencari asal dari suara-suara itu. Kemudian Zhongli berhenti disebuah ruangan.

"Ini... Aku seperti tidak asing dengan pintu ini." Zhongli mencoba mengingat-ingat lagi dan dia akhirnya ingat kalau itu adalah pintu kamar Delusion.

Zhongli langsung merinding dan menjauh dari pintu itu. Tapi dia mendengar suara desahan itu lagi. Tepat terdengar dibalik pintu.

Kebetulan pintunya sedikit terbuka, akhirnya Zhongli mencoba mengintip dari celah pintunya.

Alangkah terkejutnya saat dia melihat ada dua orang pria sedang bercinta. Saat dilihat-lihat lagi, dua pria itu adalah Childe dan Delusion.

Dia melihat Delusion yang memperkosa Childe dengan brutal tanpa memperdulikan keadaan Childe. Zhongli langsung merinding ketakutan melihat betapa brutalnya Delusion menusuk Childe.

Zhongli terus menonton ritual Childe dan Delusion sampai dia tidak sengaja mendorong pintu kamarnya. Alhasil Delusion menyadarinya dan melihat ke arah Zhongli. Tiba-tiba seringai Delusion semakin lebar.

"Wah, wah, wah, sepertinya ada tikus yang tersesat." Ucap Delusion dengan seringai khas nya.

Zhongli langsung merinding dan ketakutan. Delusion berhenti menusuk Childe dan sekarang dia lebih fokus pada Zhongli.

"Nah, Zhongli. Kemarilah. Aku akan membuatmu menjadi lebih baik~"

Zhongli langsung membeku. Saat Delusion ingin mendekati Zhongli, Childe tiba-tiba memeluknya dengan erat meskipun dia sudah terlalu lemah karena permainan brutalnya Delusion.

"Hei, apa yang kau lakukan?! Lepaskan!"

Delusion mencoba melepaskan Childe tapi Childe malah memasukkan sebuah pil dengan paksa ke mulut Delusion. Dengan cepat, pandanga Delusion langsung menjadi buram dan dia pun pingsan. Sepertinya itu adalah pil obat tidur.

"T-tuan Childe?..." Zhongli terkejut dengan apa yang Childe lakukan. Meskipun dia sedang dalam keadaan lemah, tapi dia masih bisa melakukan itu.

"Ya? Aku hanya ingin membantumu--" Sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya, Childe sudah terlanjur pingsan duluan.

"Tuan Childe!" Zhongli dengan panik menghampiri Childe. "Tuan! Tuan! Ayo sadarlah!" Zhongli terus mengguncang tubuh Childe dengan keras tapi Childe tidak kunjung bangun juga.

Akhirnya Zhongli memutuskan untuk membawa Childe ke kamarnya. Zhongli merangkul Childe karena dia tidak bisa menggendong Childe ala bridal style. (Ya mungkin karena berat atau badan Childe memang lebih gede dari Zhongli 🗿)

Zhongli terlalu fokus pada Childe sampai tidak memperdulikan Delusion. Untuk apa juga dia memperdulikan Delusion? Delusion sudah melecehkannya bahkan melecehkan kakaknya (Childe) sendiri dengan brutal.

Satu dibagi dua [Tartali/Tartachi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang