[ Bab 6 ] Menemui seorang teman

1K 48 6
                                    

"Terasa aneh... Tapi selama ini tidak menganggu ku, aku tidak masalah." Gumam Zhongli.

Pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang pria bersurai oranye dengan iris biru yang menawan. Pria itu masuk dan meraih dagu Zhongli.

"Aku yakin kau mendengarkan ucapan ku dan tidak melepaskan sex toys itu, bukan?" Pria bersurai oranye itu sengaja menekan bagian terakhirnya.

"Y-ya.. aku tidak melepaskannya..." Disini Zhongli merasa ngeri karena sikap Childe berubah total yang awalnya manis menjadi mengerikan.

Jika kita lihat, saat ini sikap Childe lebih ke posesif daripada manis.

"Kebetulan kau belum pakai celana, maka aku akan menguji mainan itu." Ucap Childe lalu mengeluarkan sebuah benda berwarna pink dari sakunya.

"Kau akan menyukainya, Xiansheng."

Childe menekan tombol pada benda berwarna pink itu dan secara tiba-tiba Zhongli merasa ada sesuatu yang bergerak di dalam hole nya. Zhongli menyadari kalau itu pasti karena sex toys yang ada dalam lubangnya.

Childe seperti menekan-nekan benda berwarna pink itu dan Zhongli merasa pergerakan di hole nya semakin cepat.

Zhongli sudah hampir tidak bisa berdiri dengan benar karena dia merasa hole nya terus di tusuk atau apalah itu dan membuat dirinya berlutut sampai berubah menjadi doggy style.

Childe yang melihat itu hanya menyeringai seperti tak berdosa. Zhongli sangat ingin mengeluarkan sex toys itu dari hole nya, tapi dia takut Childe melakukan sesuatu padanya lagi. Kemudian Zhongli dikejutkan oleh ucapan Childe yang tiba-tiba.

"Kau bisa mengeluarkannya jika kau mau."

Kata-kata itu membuat Zhongli langsung ingin mengeluarkannya. Zhongli mencoba mengeluarkan sex toys itu dari hole nya meskipun itu cukup sulit dan menyakitkan.

Setelah beberapa menit, akhirnya dia berhasil melepaskan sex toys itu dan dia pun langsung berbaring di lantai, kelelahan.

Childe menghampiri Zhongli lalu tertawa sambil menyeringai.

"Haha! Kau sangat menggemaskan, Xiansheng. Melihatmu bersusah payah mengeluarkan sex toys itu, membuatku ingin menusuk mu lagi!"

"W-what!..."

Tiba-tiba kedua jari Childe masuk ke dalam hole nya Zhongli. Itu membuat Zhongli tersentak dan merasa kesakitan lagi. Tidak hanya itu, setelah kedua jarinya di keluarkan, sekarang dia malah mengemut hole nya Zhongli.

Zhongli merasa dia melakukan pilihan yang salah saat menerima pekerjaan yang di maksudkan Childe. Seandainya waktu bisa di ulang kembali, dia tidak akan segan-segan untuk menolak tawaran Childe.

"Hmm~ Kau terasa sangat nikmat, Xiansheng~" Ucap Childe dengan nada genitnya.

"Kau pembohong!" Mendengar Zhongli melontarkan kata-kata itu membuat Childe keheranan. Apa yang Zhongli maksud?

"Tunggu, apa?"

"Kau bilang kau tidak akan melakukan hal-hal mesum seperti yang Delusion lakukan. Tapi kau melakukannya! Kau pembohong." Mendengar itu, Childe langsung tersentak.

"T-tunggu, Xiansheng... Aku hanya--" Tiba-tiba ucapannya di potong oleh Zhongli.

"Hanya apa? Kau tetaplah pembohong! Kau tidak jauh beda dengan saudara mu itu." Childe yang mendengar ucapan Zhongli itu, dia pun langsung mencengkram dagu Zhongli dengan kasar.

"Jangan samakan aku dengan bocah sialan itu! Aku tidak sudi jika aku disamakan dengannya, apa kau mengerti?!" Childe berbicara dengan menekan semua kalimat yang dia ucapkan dan Zhongli langsung merinding mendengar ucapannya Childe.

Satu dibagi dua [Tartali/Tartachi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang