[ Bab 7 ] Flashback

591 36 2
                                    

Dalam beberapa menit, mereka bertiga mengobrol bersama. Zhongli sudah mulai terbiasa mengobrol dengan Akira meskipun masih ada sedikit rasa gugup.

Di tengah-tengah pembicaraan mereka, ponsel Childe tiba-tiba berdering. Dengan cepat Childe memeriksa ponselnya.

"Hmmm, maaf teman-teman, aku ingin mengangkat teleponnya sebentar." Ucap Childe dan langsung di angguki oleh Zhongli dan Akira.

Childe kemudian pergi keluar kafe untuk mengangkat teleponnya. Kemudian Zhongli dan Akira memulai kembali perbincangan mereka.

"Nah, Zhongli, sudah berapa lama kau mengenal Childe?" Tanya Akira.

"Ah, baru kemarin. Aku bertemu dengan Childe di kafe tempat kerjaku." Jawab Zhongli.

"Oh begitu ya, berarti kau belum terlalu tau soal Childe ya." Akira diam sejenak lalu berbicara lagi. "Zhongli, kau sudah tau kalau Childe punya saudara kembar kan?"

"Iya, aku tau Childe punya adik yang bernama Delusion."

"Kalau begitu, apa kau ingin tau cerita tentang mereka?" Karena ucapan Akira, Zhongli pun menjadi penasaran.

"Cerita? Cerita tentang apa? Ceritakan padaku, tolong." Sekarang Zhongli merasa sangat penasaran.

"Baiklah akan ku ceritakan. Tapi kau jangan bilang kalau aku lah yang memberitahu mu, oke? Kalau kau memberitahunya aku bisa mati." Zhongli langsung mengangguk. Akira menghela nafas.

~Flashback~

'Jadi, saat pertamakali aku bertemu mereka sewaktu kami di taman kanak-kanak. Waktu itu aku sedang bermain dengan anak lain sampai pandanganku teralihkan oleh mobil hitam mewah yang datang.' (Ini ceritanya Akira yang ngomong.)

'Lalu dari dalam mobil keluar dua anak laki-laki bersurai oranye. Mereka benar-benar mirip seakan tidak ada perbedaan sama sekali, yang membedakannya hanyalah warna mata mereka.'

'Mereka berdua pun masuk ke dalam gedung taman kanak-kanak bersama kedua orang tua mereka. Karena aku sangat tertarik, akhirnya aku terus mengikuti mereka secara diam-diam.'

'Saat waktunya para orang tua meninggalkan anak mereka, itu adalah kesempatan ku untuk berkenalan dengan mereka. Aku melihat yang memiliki iris ungu langsung bergaul dan mendapatkan banyak teman. Sedangkan yang memiliki iris biru sama sekali tidak mendapatkan teman. Itu karena dia hanya berdiam diri dan seperti tidak tertarik untuk berkenalan dengan anak lain. Karena itu, akhirnya aku memutuskan untuk berkenalan dengan iris biru.'

"Halo! Namaku Nagamine Akira, siapa namamu?"

'Tanyaku untuk memulai berkenalan juga berbincang.'

"Namaku Childe Tartaglia, senang bertemu denganmu."

"Ya, senang bertemu denganmu juga, Childe."

'Aku mendengar kalau suaranya benar-benar tenang, lembut, dan sikapnya seperti sangat sopan. Aku juga tidak menyangka kalau dia ingin berkenalan juga denganku. Lalu aku memulai pembicaraan lain.'

"Ngomong-ngomong, Childe, aku penasaran, sebenarnya apakah anak yang sangat mirip denganmu itu saudara mu?"

'Lalu dia pun menjawab dengan tenang.'

"Ya, dia adalah adikku. Kami ini saudara kembar."

'Karena itu, aku pun menjadi lebih penasaran dari sebelumnya.'

"Oh, wow! Pantas saja kalian sangat mirip. Aku saja sampai tidak bisa membedakan kalian berdua."

Childe terkekeh. "Cara membedakan kami tidak sulit. Kau bisa membedakan kami dari warna mata. Lihat. Aku memiliki iris biru, sedangkan dia memiliki iris ungu."

Satu dibagi dua [Tartali/Tartachi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang