[ Bab 10 ] Lanjut? 🔞

1.5K 56 9
                                    

Zhongli berbaring di ranjang dengan tubuh telanjang tanpa sehelai pakaian pun. Childe dan Delusion mencodongkan tubuh lalu mereka menghisap kedua nipple Zhongli layaknya anak yang sedang menyusu pada ibunya.

Sambil menghisap nipple, Childe mengocok penisnya Zhongli sedangkan Delusion memasukkan kedua jarinya ke hole Zhongli. Zhongli tidak bisa menahan desahannya atas apa yang Childe dan Delusion lakukan.

Childe dan Delusion berhenti lalu sekarang Childe yang berbaring. Zhongli duduk di penisnya Childe lalu dia membaringkan tubuhnya ke depan saat hole nya ada di penisnya Zhongli. Lebih tepatnya dia melakukan doggy style, bedanya dia berada di atas.

Saat Zhongli melakukan doggy style, Delusion cepat memasukkan penisnya ke hole nya Zhongli saat penis Childe sudah masuk. Delusion mulai memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo yang cepat. Childe juga ikut menggerakkan pinggulnya tapi tidak secepat Delusion.

Hole nya terasa sangat perih, tapi entah kenapa juga terasa nikmat. Zhongli menjadi semakin gila saat Delusion terus mempercepat kecepatannya. Lidahnya menjulur keluar dan matanya mengarah ke atas.

Melihat ekspresi nya Zhongli, membuat Childe jadi tergoda. Childe meletakkan tangannya di kepala belakangnya Zhongli, lalu mendorongnya sampai bibirnya dan bibir Zhongli bersentuhan.

Childe mencium Zhongli dengan penuh gairah saat yang dicium menerima ciumannya juga. Delusion yang melihat itu langsung mengerutkan keningnya.

"Hei, aku juga mau." Ujar Delusion dengan nada tidak senang.

"Tidak bisa~" Ujar Childe dengan nada mengejek.

Delusion jadi kesal lalu dengan paksa membalikkan kepalanya Zhongli dengan tangannya lalu dia mencium bibirnya Zhongli.

"Hei..." Sekarang Childe yang menjadi tidak senang.

Delusion menyeringai sambil mengejek yang membuat Childe semakin kesal. Dan akhirnya mereka adu mulut. Zhongli yang berada di tengah pertengkaran mereka akhirnya mulai lelah.

"Aku mohon jangan bertengkar..." Ujar Zhongli merasa lelah dan lemas.

"Ck, dia yang mulai duluan." Ujar Delusion sambil menunjuk ke Childe.

"Apa! Kenapa aku?! Kau yang mulai duluan, bodoh!" Ujar Childe tidak terima dengan ucapan Delusion.

"Kau yang mulai duluan, bukan aku!"

"Kau yang merebut Xiansheng dariku!!"

Yah, dan mereka saling adu mulut lagi membuat Zhongli semakin lelah.

"Sudah cukup, Xiansheng milikku!" Ujar Childe sambil memeluk Zhongli.

"Zhongli milikku!" Ujar Delusion memeluk Zhongli juga.

Mereka berdua memeluk Zhongli seperti anak kembar yang merebutkan mainan. Tapi Zhongli bukan mainan:)

"Ku mohon... Jangan bertengkar..." Ujar Zhongli dengan nada sedih.

Mendengar nada sedih Zhongli membuat Childe dan Delusion merasa bersalah. Mereka saling menatap lalu kembali memeluk Zhongli.

"Maafkan kami, Xiansheng..."

Mereka berdua pun mencium pipi Zhongli dengan penuh cinta, itu membuat Zhongli memerah seperti tomat.

"Tolong jangan sedih lagi..."

Ujar Childe sambil membelai pipi Zhongli yang memerah. Zhongli hanya mengangguk karena malu untuk berbicara.

"Kalo gitu ayo lanjutin lagi."

Ujar Childe sambil tersenyum polos. Tapi di mata Zhongli, ada telinga dan ekor rubah yang bergerak-gerak pada Childe.

Zhongli terkejut, dia tidak mau melanjutkannya lagi. Alhasil dia mencoba kabur lalu membuka pintu. Tapi sayangnya Delusion berhasil menangkapnya.

Satu dibagi dua [Tartali/Tartachi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang