12. Contract Marriage

974 130 52
                                    

|||

Setelah perbincangan kemarin dan lihatlah monster anggur itu tak bicara lagi padaku hingga hari ini. Apa dia benar-benar marah ? Tapi aku melakukan sesuai perjanjian kita, aku memang sudah tak dibutuhkan disini. Keluarga besar lisa mengetahui jika aku sedang berkuliah di Korea dan masuk akal jika aku kembali ke negaraku, merekapun tak akan mempertanyakan atau mencurigai apapun, lisa saja yang terlalu paranoid.

Dia menghindariku dan tak bicara sepatah katapun. Dia kembali menjadi manusia dingin seperti pertemuan pertama kami.

Pukul 10 nanti dokter akan kembali memeriksa kondisi kakiku sesuai janji yang telah kami buat. Aku sebenarnya sudah tak merasakan nyeri yang teramat, tidak seperti dua hari lalu, bahkan aku sudah bisa berdiri sendiri seperti saat ini, memang terasa sedikit berdenyut tapi itu bukan sakit yang berarti seperti sebelumnya.

Aku tahu lisa sudah bangun sangat pagi bahkan mungkin sebelum matahari terbit justru lisa sudah menampakkan batang hidungnya pada dunia.

Dan kini aku sudah bisa mandi menggunakan air hangat, aku berjalan menuju balkon masih dengan menyeret sedikit kakiku dan lihatlah lisa sudah duduk disana dengan banyak sarapan dimeja, ini masih sangat pagi pukul 7.

Dua hari lalu dia menjadi manusia santai meski menyebalkan tapi tidak kali ini, dia kembali menjadi bossy yang tak pernah memiliki waktu senggang hanya untuk beristirahat atau duduk santai. Teh, ponsel dan macbook adalah teman sejatinya setiap pagi.

Selain monster anggur ternyata dia juga manusia fajar. Lisa membenarkan ucapannya jika dia tak pernah terbangun siang, selama bersamanya dia selalu bangun lebih dulu dibandingkan aku, entah pukul berapa dia selalu terbangun karena ketika aku membuka mata, dia sudah berpakaian rapi dan siap dengan seluruh pekerjaannya.

Aku kembali berjalan menuju tepi balkon melewatinya yang sama sekali tak menatapku, dia seolah menganggapku tak ada yang benar saja lisa. Hey kupu-kupu malammu disini monster anggur, tak mungkin kau tidak melihatku, yaa lisa !

Menyebalkan !

"Lisa ?"

Masih tak terusik bahkan sedari tadi aku sudah memberikan kode berpura-pura mendeham namun dia masih mengabaikanku, monster anggur kau benar-benar menyebalkan.

"Monster anggur ?"

Yaa masih saja mengabaikanku, lihatlah kedua matanya terus tertuju pada layar macbook, membosankan. Ada apa dengannya mengapa tak menyapaku bahkan menatapku saja tidak. Aku meneliti seluruh penampilannya. Setiap hari dia memang selalu menarik tapi menurutku cukup membosankan jika hidup hanya kau habiskan untuk mengejar dunia yang tak akan pernah ada habisnya, tak bisakah bersantai sejenak, matahari seharusnya malu padamu karena kau selalu menjadi manusia yang siap lebih dulu.

"Lalisa !"

"Aku mendengarmu kupu-kupu malam, bicara saja ! Kau berisik sekali, aku itu sedang sibuk, jika ingin bicara, katakan saja aku tidak tuli"

"Kau memang tuli ! Aku memanggilmu sedari tadi tapi kau mengabaikanku. Mengapa mendiamiku, kau masih marah padaku ?"

"Marah padamu ? Ya baiklah aku memang kesal kemarin tapi itu tak berarti apapun. Sepenting apa kau hingga moodku harus berubah karenamu, jangan berlebihan ok, jika aku tak bicara padamu itu berarti boss anggur sedang sibuk, jika kau ingin bicara padaku silahkan saja, telingaku masih berfungsi dengan baik"

Dia kembali menjadi manusia menjengkelkan. Manusia macam apa yang ada dihadapanku ini, lihatlah dia makan begitu saja sarapannya tanpa menawariku. Aku kembali memalingkan pandangan pada hamparan luas kebun anggur, terkilirnya kakiku tak mematahkan semangatku untuk tetap dapat menikmati anggur langsung dari tempatnya, suatu hari nanti aku akan kembali berkunjung sebagai tamu disini ketika kontrak kita sudah selesai, lihat saja nanti.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang