10. Contract Marriage

1K 129 18
                                    

|||

Waktu menunjukkan pukul 6 sore dan dia belum juga sampai, apa begitu sulit untuk berjalan, apa dia tersesat, terakhir aku meninggalkannya itu adalah jalan yang benar jika dia melihat tanda panah ditiap sudut persimpangan lorong, sudah lebih dari 2 jam batang hidung juga pipi berisinya tak muncul, kemana kau jane. Apa dia masih menikmati anggur disepanjang lorong, ternyata bukan aku yang monster anggur tapi kau jane.

Aku masih berdiri dibalkon namun aku tak melihatnya muncul dipintu masuk perkebunan. Aku tak bermaksud meninggalkannya namun dia menolak bantuanku dan menantangku maka untuk apa aku berbelas kasihan padanya, beruntungnya mommy, daddy dan keluargaku sudah kembali pulang kerumah setelah selesai berdoa, mereka hanya mengantarkan kami kembali sampai di resort.

Sebenarnya kedua orangtuaku sudah mempersiapkan liburan honeymoon yang sebenarnya tak akan berguna sama sekali. Kami hanya perlu membawa diri, aku sudah meletakkan dua tiket penerbangan di atas nakas namun percuma, kami bahkan tak akan menikmati waktu honeymoon, semua ini hanya drama jika saja aku bisa meneriakkannya. Tapi aku akan tetap memberitahukan padanya tentang tiket pesawat dan liburan itu, jika dia ingin berlibur mungkin kami akan pergi atau biarkan saja dia pergi sendiri menikmati waktu liburnya tanpa diriku.

Pekerjaan selalu menjadi alasan utama agar aku terbebas dari seluruh keinginan keluarga. Untuk apa menikmati libur berdua dengannya, itu tak penting sama sekali, dia tak akan membiarkan kami menikmati malam pertama bukan ?

Tentu saja tidak lisa ! Kupu-kupu malam justru akan menghajarmu tanpa ampun.

"Woah ternyata dia berhasil sampai di resort !"

Lihatlah tubuh mungilnya seketika muncul keluar dari pintu perkebunan. Dia menyeret langkahnya, apa begitu sakit jane ? Bukankah hanya terkilir, tadi kulihat tak terlalu membengkak hanya sedikit merah, kau saja yang mungkin berlebihan.

Aku kembali memastikan jika itu adalah kupu-kupu malamku dan ternyata memang benar karena dia satu-satunya manusia terakhir yang keluar dari perkebunanku. Para buruh selesai dengan pekerjaan mereka tepat pukul 5 sore, seharusnya pintu kayu itu sudah tertutup namun aku meminta mereka untuk tak menutupnya. Jennie masuk kedalam lobby resort dan aku bergegas masuk kedalam kamar mandiku. Aku melupakan ponsel yang kutinggalkan disana, tak lupa mengisi bathtub dengan air hangat, mungkin saja dia butuh berendam setelah menjelajahi kebun anggurku yang begitu luasnya.

10 menit dan pintu ruanganku seketika terbuka, aku mengintip mereka melalui celah pintu kamar. Jane ditemani 2 orang pegawai resort bahkan mereka memapahnya dan mendudukkan jane diatas sofa. Biarkan saja mereka membawa wanita itu duduk, aku tak ingin menghampiri mereka, aku sedang malas berbicara dengan kupu-kupu malam, dia saja menolak kebaikanku tadi, menyebalkan.

"Dokter akan sampai dalam 15 menit, dia masih memiliki pasien di kliniknya Mrs. Jane, jika membutuhkan sesuatu cukup hubungi kami melalui layanan pesawat telfon, kami permisi"

"Terima kasih niana, kiet"

Dua pegawaiku pergi meninggalkan kamar kami, dia beranjak dari duduknya, berjalan perlahan menuju kamar kami, baiklah aku harus memainkan peranku dengan benar, jangan sampai terlihat jika aku memperhatikannya.

Aku membuka pintu kamar dan ya dia sudah berdiri tepat dihadapanku.

"Kau akhirnya sampai ? Kupikir kau hilang, aku hampir saja akan memanggil petugas kepolisian untuk menyisir seluruh wilayah perkebunan mencari seekor kupu-kupu yang hilang"

Yaa ! Mengapa tak ada jawaban darinya, dia hanya menatapku sekilas lalu kembali melangkah melewatiku begitu saja. Sudah kuduga dia pasti bergegas menuju kamar mandi.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang