6. Contract Marriage

1.2K 128 46
                                    


|||


Mereka berlima tengah berada didalam sebuah mobil mewah lainnya. Mobil berbeda, bukan mobil rolls royce pertama kali menjemput jennie dan lisa di bandara. Jisoo, jennie dan becky duduk terkagum dibangku belakang mobil bentley bentayga berwarna Moonbeam Over Moroccan Blue milik pribadi sang ibu, bukan lisa tak memiliki mobil pribadinya sendiri namun dia hanya sedang ingin menggunakan mobil yang sudah lama tak ia kendarai bersama ibunya.

Jisoo dan becky sibuk berfoto ria sedangkan jennie duduk diantara keduanya, ia hanya bersandar pada kursi dengan helaan nafas panjang. Jennie cukup malu pada lisa dan rosie karena tingkah kedua sahabatnya, mereka seperti orang yang tak pernah menaiki mobil sebelumnya, jisoo dan becky seperti melupakan mobil tua jennie yang hampir selalu mereka kendarai kemanapun ketiganya pergi. Jennie merasa jika jisoo dan becky tak pernah sekagum ini ketika berada didalam mobilnya.

Jennie mengetahui jika sebentar lagi lisa pasti akan berbicara dengan seluruh kalimat kesombongannya, jennie bisa melihat lisa menyeringai dari cermin kemudi memperhatikan ketiganya yang duduk dibangku penumpang.

"Turunkan kakimu rosie !"

Titah lisa tegas memukul kaki panjang rosie yang kini ia tekuk seketika. Rosie mengangkat kakinya keatas dashboard mobil, kebiasaan sang adik bungsu yang selalu bersikap sesuka hati, rosie berdecak kesal menurunkan kakinya, selalu saja jika berkendara dengan kakak pertama terlalu banyak aturan yang lisa buat namun jika bersama kakak kedua, meski jarang berbicara namun rosie seperti seorang putri bebas melakukan apapun, tidak cerewet seperti lisa.

"Ambil foto disetiap sudut jisoo, becky bahkan kalian kuijinkan mengambil foto dikemudi saat kita sampai lalu pamerkan di sosial media kalian, ayo tunjukkan kehidupan mewah serta glamour pada para pengikut kalian, itu bukanlah bagian dari kesombongan namun menghargai apa yang Tuhan berikan, berbagi kebahagian bukanlah kriminal atau nanti setelah pulang, aku akan membawa kalian ke garasi utama dirumah orangtuaku dan kalian bisa bebas berfoto dengan seluruh koleksi mobil kami"

"Woah, bolehkan calon kakak ipar ?"

"Tentu saja becky, berfoto sepuasmu jangan gengsi seperti wanita yang duduk ditengah itu, aku tahu dia sebenarnya sedang menahan diri untuk tak melakukan seperti apa yang kalian lakukan, hatinya itu sedang panas membara, dia hanya terlalu gengsi untuk menunjukannya dihadapanku. Mengapa tidak kalian fotokan dia saja, kasihan ayo cepat fotokan dia, beri potret terbaik untuknya disetiap sudut"

Jennie berdecih melipat kedua tangan didada, sudah dapat ia duga jika lisa akan kembali mengejeknya. Tak ingin sama sekali mendengar seluruh kalimat kesombongan dari mulut lisa, jennie mendelik kembali fokus menatap kedepan. Jika ia membawa tali, mungkin dua manusia yang tak bisa diam disisi kanan serta kirinya sudah ia ikat tanpa ragu.

"Lisa, bolehkan jika aku yang mengemudi ?"

"What ? Hell no jisoo !"

Sela rosie seketika, ia bahkan membalikkan tubuhnya melepaskan lollipop yang tak henti ia kulum semenjak kepergian mereka, ini lollipop susu ketiga yang sudah rosie habiskan selama perjalanan.

"Aku bertanya pada lisa bukan padamu rosie, aku juga mahir mengendarai mobil, begini saja kalian berdua duduk manis dan santai dibelakang sini biar aku dan becky didepan, bagaimana ?"

"Yaa sooyaa ! Hentikan pikiranmu itu. Jangan macam-macam karena ini mobil mahal, gajimu bahkan tak mampu untuk mengganti kerusakan. Sudah cukup dengan menggores mobil tuaku itu, kau pun tak memperbaikinya. Lisa akan meminta ganti rugi berkali lipat jika terjadi sesuatu pada mobil ini dan sudahi foto kalian sooyaa, becky hentikan kalian sudah terlalu banyak mengambil gambar !"

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang