Marriage Contract

5. Contract Marriage

|||

"Jennie unnie aku baru terbang dari Korea ke London, 7 hari aku menghabiskan waktu disana dan aku harus terbang ke Thailand secepat kilat karena kabar pernikahanmu yang mendadak ini, aku bahkan tak bisa menikmati sisa libur kuliah musim panasku di Leeds. Aku bosan melayang diatas awan unnie, jarak penerbangan jauh dan biayanya cukup mahal. Apa yang kau pikirkan dengan menikah tergesa seperti ini, memiliki kekasih saja tidak, lalu dengan siapa kau akan melewatkan malam pertamamu !"

"Yaa mulutmu itu !"

"Apa yang diucapkan becky benar jennie akupun meminta cuti secara mendadak dari kantorku hanya untuk menemanimu melangsungkan pernikahan yang sungguh diluar dugaanku, semua cerita dan penjelasanmu itu tak masuk akal. Jawab pertanyaan kami, apa kau benar-benar akan menikah ?"

Menyebalkan, bahkan mereka terbang tanpa perlu mengeluarkan biaya, mereka duduk manis hanya membawa diri dan bukan dikelas penerbangan ekonomi. Sudah jelas jika lisa yang memfasilitasi semua akomodasi kedua sahabatku ini, tidak mungkin aku, darimana aku memiliki uang sebanyak itu.

Aku memijat kepala duduk ditepi ranjang, tak ada siapapun yang mengetahui rencana pernikahanku ini,  teman-teman di universitasku pun rekan kerja diperusahaan advertising, hanya kalian berdua yang mengetahui semua ini. Pernikahan kontrak ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan dan itu akan sangat cepat, tak perlu memgkhawatirkan apapun, semua sudah kuatur sedemikian rupa. Universitas tak akan mengetahui apapun jika salah satu mahasiswi yang sebentar lagi akan lulus justru tengah melangsungkan pernikahan, semua aman terkendali.

"Jangan memarahiku, semua sudah kujelaskan dalam pesan, baca ulang saja. Aku malas menjelaskannya kembali"

"Kami ingin mendengar langsung semuanya dari mulutmu itu. Jelaskan inti dari pernikahan ini, kami bahkan tak mengetahui apapun tentang calon suamimu !"

Bukan suami tapi istri, aku yakin mereka akan terkejut dengan siapa aku akan menikah, sebenarnya ini bukan hal mengejutkan untuk kami tapi tetap saja jika aku yang melakukannya mereka pasti akan membulatkan mata tak percaya. Kedua sahabatku ini adalah seseorang yang bisa mencintai dua jenis manusia yaitu pria dan wanita tapi becky lebih memiliki banyak pengalaman dengan wanita, sepertinya dia sudah menjatuhkan sepenuh hatinya hanya untuk mencintai wanita, kini tak ada pria dalam hidupnya, yang dia cari hanya sosok wanita.

Diantara kami bertiga hanya aku yang tak pernah memiliki kekasih wanita sedangkan jisoo mengaku jika dia bisa menyukai wanita namun tak pernah berani memutuskan untuk memiliki kekasih wanita, dia hanya berani sekedar mengagumi jika wanita cantik ada dihadapannya tanpa ingin bertindak lebih jauh. Disini hanya aku yang berjalan sesuai dengan tracknya.

"Aku tak akan bersuami"

"Tak akan bersuami ? Kau akan menikah jennie tentu membutuhkan sosok pria yang akan menjadi suamimu"

"Aucchh ya kim jisoo !"

Haish kurang ajar, tak perlu memukul kepalaku seperti itu sooyaa berani sekali padaku. Mereka bertolak pinggang berdiri dihadapanku, menuntut jawaban atas seluruh tindakan serta keputusanku ini.

"Hm tapi statusnya nanti bukan suami"

"Apa maksudmu unnie ? Tadi saat mendarat aku tak merasakan jetlag tapi kau membuat kepalaku pusing sekarang"

"Bagaimana mungkin kau tak memahami maksudku, seharusnya kau lebih paham tentang ini becky !"

"Apa yang harus kupahami dari seluruh kejutanmu ini unnie, jiwaku masih berada diketinggian langit namun kau memintaku untuk berpikir berat, seluruh nyawaku belum sampai didaratan !"