42. Contract Marriage

1.3K 199 103
                                    

|||

"Ladies and gentlemen, welcome onboard 0127A with nonstop flight from ICN Korea to Auckland, New Zealand. We are currently third in line for take-off and are expected to be in the air in approximately 30 minutes"

"We ask that you please fasten your seatbelts at this time and secure all baggage underneath your seat or in the overhead compartments. We also ask that your seats and table trays are in the upright position for take-off"

"Please turn off all personal electronic devices, including laptops and cell phones. Smoking is prohibited for the duration of the flight. Thank you for choosing Our Airlines. Enjoy your flight"

Terbang jauh, tugasnya telah selesai. Rencana awal memberikan hadiah dengan tangannya sendiri namun pemandangan jennie dan Leo berpelukan dihadapannya begitu menusuk mata. Lagi-lagi lisa bersembunyi dibalik dinding lift dengan pemandangan menyesakkan dada, ia meminta seseorang memberikan buket bunga dan sebuah box dengan bayaran.

Setelah lisa melihat jennie membaca tulisan maka ia bergegas pergi dan berakhir disini didalam pesawat, penerbangan menuju New Zealand seperti apa yang pernah ia katakan sebelumnya pada Leo.

Ia duduk nyaman menatap luar melalui kaca jendela. Dadanya berdebar masih diantara pergi dan tidak, dilema semakin menyerangnya.

Memilih pergi maka bersiap untuk merelakan serta melepas kupu-kupu malam selamanya pun tanpa melihat wajahnya sedangkan jika memilih kembali maka bersiap untuk semakin merasakan sakit serta hati yang tercubit jika melihat jennie dan Leo pada akhirnya bersama.

Lisa hanya mampu menahan rindu, ada sebuah harapan didalam kerinduan, yakni sebuah pertemuan dalam kenyataan. Lisa hanya ingin bersama jennie pada dua waktu yaitu saat ini dan selamanya. Pada akhirnya, lisa akan terbangun dimanapun namun tetap tak ada jennie disampingnya. Lisa membuat dirinya sibuk dengan hal-hal yang ia lakukan, tetapi setiap kali dia berhenti, lisa masih memikirkan jennie, kupu-kupu malamnya.

"Would you like to drink Mrs ?"

"Nah thank you"

"Kami memiliki wine terbaik di maskapai ini, rasa buah merah yang kompleks dan segar dengan sentuhan vanila juga aroma bunga, sedikit tambahan rempah, ini ringan ditenggorokan dan tubuhmu. Lala Winery sudah dipercaya karena kualitasnya, wanna try ?"

Lisa masih abai, ia menghela nafasnya panjang, ia tak sedikitpun menolehkan pandangan pada sang pramugari disampingnya yang berdiri dengan satu gelas wine ditangan. Lisa tampak kesal menarik kencang penutup kepala hoodie dan kembali bersandar menatap landasan.

Ia butuh ketenangan hati dan pikiran bukan wine dan yang lisa inginkan adalah kupu-kupu malamnya tak ada yang lain.

"Mrs. Manobal---"

"Tolong katakan pada seluruh cabin crew termasuk kau untuk tidak menggangguku selama penerbangan, jika aku membutuhkan sesuatu maka aku yang akan memanggil kalian, sekarang silahkan pergi"

"Jika kau bosan dengan wine, kami memiliki soda, orange atau susu---"

Kesabaran lisa detik ini semakin tipis. Lisa meraih tas kecilnya mengeluarkan dompet dan sebuah kartu nama, ia meletakkannya diatas tray masih tanpa menolehkan pandangan. Lisa diam melipat kedua tangan didada, kembali menatap landasan. Biarkan pramugari itu tercengang dan mengetahui siapa yang sedang sang pramugari tawarkan minuman.

Pramugari tersebut meletakkan gelas wine diatas tray, ia meraih kartu nama lalu dengan teliti membaca setiap tulisan serta informasi didalamnya. Tak ada keterkejutannya sama sekali justru sang pramugari terlihat menggulum senyumnya.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang