BAB [1]

55 19 8
                                    

Gimana prolog nya??

Ada rasa gimana gimana gitu gaa?

Klo ada, kuy lah langsung baca🙏😁


Btw janlup kasih vote yaa, ramein setiap paragraf dengan komen komen kalian.
Itu aja udh cukup buat aku semangat
lanjutin ceritanya...

!HAPPY READING!


●○●○●○●


"Jangan tinggalin aca, please.." bangun gadis malang itu yg tengah bermimpi buruk.

Bahkan mimpi buruk itu malah membuatnya bahagia karena bertemu dengan dua orang kesayangannya setelah sekian lama.

Benar, gadis itu tengah bermimpi.
Tanpa disadari mimpi itu juga berhasil membuat gadis itu mengeluarkan air matanya. Buru buru gadis itu menyeka air matanya.

Setelah itu ia bangkit tuk memulai membersihkan diri dan pergi kesekolah barunya.

Beberapa menit sudah berlalu, gadis itu sudah siap dengan seragamnya. Kegiatannya sekarang hanyalah memandangi dirinya dicermin rias miliknya. Ia sedang memikirkan mimpinya tadi. Lamunan nya buyar ketika ia merasa terpanggil oleh lelaki yg dahulu sangat menyayanginya dan menjaga nya dari apapun. sekali lagi, Itu hanya "dahulu".

"Bisa cepet gak, gua juga mau sekolah." Ucap lelaki itu ngegas.

Dia adalah kakak sepupu laki lakinya yg tertua kedua. Gadis itu terkejut dan langsung terburu buru keluar dari kamar nya.

Ketika sampai dihadapan abang nya tersebut ia hanya bisa berseru "Maaf bang," lirih gadis itu dengan menundukkan kepalanya. Lantas lelaki itu hanya menatapnya sekilas setelah itu langsung melengos pergi dari sana.

Jam sudah menunjukkan angka 6.54, perut aca sangat lapar karena dari kemarin ia belum mengisi perutnya dengan apapun. Ketika mereka berdua melewati ruang makan, aca ingin berbelok arah kemeja makan dengan tujuan untuk mengisi perutnya terlebih dahulu.

"Ngapain lo," ucap reiga tak senang.

Aca tersentak dan langsung berbalik arah berhadapan dengan abang sepupu nya tersebut. "Aca laper bang." Kata aca sambil mengelus perutnya menandakan bahwa ia benar benar lapar saat ini.

"Lo buta?" Tunjuk reiga menggunakan sorot matanya kearah jam dinding rumah mereka. "Sekolah kita beda arah, kalo gua telat gimana!. Masih untung gua mau anter lo." Maki reiga penuh emosi.

"Iya bang maaf," lirih aca takut jika abang nya sudah marah seperti ini.

Sebelum beranjak pergi dari sana, aca melirik meja makan yg berisi dengan roti panggang berselai coklat kesukaannya. Lagi dan lagi ia hanya mengusap perutnya menandakan bahwa ia sungguh lapar.

Beginilah kehidupan aca sekarang, setiap hari dimaki dipukul dan diberi kalimat kalimat menohok oleh sepupu sepupunya. Ia juga bingung, kenapa dengan semuanya? Apa salahnya? Kenapa hanya dia?. Itulah yg selalu berputar diotak gadis mungil itu.

Mereka bilang, semuanya berubah karna dirinya, padahal menurutnya ia hanya diam tak berkutik selama ini, selalu menuruti perintah mereka tetapi kenapa semuanya menyalahkannya. Ini sungguh membuatnya bingung.

SECRET-IDENTITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang