BAB [2]

42 17 8
                                    



-Happy reading-

●●●●●●

Hari ini adalah hari selasa, hari dimana hari kedua memasuki sekolah baru bagi murid yang baru saja lulus dari sekolah tingkat pertama berlangsung untuk melanjutkan kembali di sekolah tingkat menengah.

Katanya, hari ini seluruh murid akan langsung melakukan kegiatan pembelajaran.
Sungguh hal yang sangat menjengkelkan bukan? Seharusnya masa masa seperti ini adalah masa pengenalan satu sama lain kan? Tetapi malah langsung mengadakan pembelajaran.

Ini yang membuat beberapa murid baru mengeluh karena sudah cukup lama tidak menggunakan alat tulis seperti pena dan buku. Ah belum apa apa udah pegel duluan tangan gue, seperti itulah keluhan demi keluhan yang keluar dari mulut murid murid tersebut.

Lain hal nya dengan aca, ia hanya duduk termenung dikelas sambil menatap kearah jendela kelas yg kemarin sudah diberitahu dimana dia akan belajar di SMA BINTANG ini.

Tidak seperti gadis lainnya, Mereka semua sudah menemukan teman baru ataupun teman lama dari masa smp dahulu.
Jangankan teman baru, teman lama saja aca tidak punya.
Ia enggan memiliki teman karena takut teman nya tersebut akan terancam bahaya oleh orang orang suruhan ibunya.

Ingat! Hidup aca itu sudah diatur sedemikian rupa, termasuk pertemanan aca sekalipun.

"Hai," sapa seorang gadis cantik yg tiba tiba sudah duduk dibangku sebelah aca.

Yang disapa hanya menatap gadis itu dengan tatapan tanda tanya.

"Aku viona," lanjutnya lagi sambil mengulurkan tangan nya ingin berkenalan dengan aca.

"Aca." Ucap aca tanpa membalas uluran tangan gadis itu. Lagi, aca takut memiliki teman jadi ia malas menanggapi dan membuang mukanya kearah jendela yg ia pandangi sedari tadi.

Karena merasa tidak ditanggapi sama sekali gadis cantik itu hanya tersenyum lalu kembali ketempat duduknya menunggu walikelas nya datang.
Aca merasa tidak enak dengan perilakunya kepada viona barusan. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah sangat terbiasa dari kecil tidak memiliki teman.

Tak berselang lama seorang guru yang diperkirakan usianya sekitar 30an itu memasuki kelas X mipa 1.

"Selamat pagi anak anak," sapa guru tersebut dengan tersenyum ramah.

"Pagi bu," jawab mereka dengan semangat.

"Ibu mau mengucapkan selamat buat kalian yang sudah keterima disekolah ini," lanjut guru itu teringat sangat sukarnya ketika ingin mengemban ilmu di SMA BINTANG ini karena mereka mengambil nilai rata rata minimal yg tinggi sebagai syarat untuk memasuki sekolah ini.

Lain hal nya ketika berhubungan langsung dengan uang, yah benar, uang adalah segalanya, dengan uang juga kita dapat merubah segalanya.

"Baik, ibu tidak akan langsung melakukan pembelajaran karena ibu tau kalian pasti tidak mau jika langsung melakukan aktivitas pembelajaran." Ucap bu erina, walikelas X mipa 1 itu.

Mendengar itu beberapa murid melafalkan kalimat hamdallah, namun ada juga yg langsung kegirangan tak karuan karena mereka sangat malas untuk belajar.

SECRET-IDENTITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang