Ansos

1.3K 59 2
                                    

Bagian 1


Gemini Norawit
Fourth Nattawat




Happy Reading...





.
.
.



Hari ini Gemini ingin menjadi anak yang nakal.

Bukan membolos sekolah.
Bukan juga ingin mengajak sekolah lain tawuran.
Dia hanya ingin ikut pergi ke pesta bersama teman-temannya.




Makanya, malam ini dia ijin mamanya buat pergi keluar. Bilangnya sih mau menginap kerja kelompok, tapi tentu saja itu kebohongan besar. Lagian, mamanya juga tidak perduli. Mungkin kalau Gemini tidak pulang juga tidak akan dicari-cari oleh mamanya.




Gemini anak yang rajin dan pintar.




Tapi soal pergaulan dia nol besar.



Nah, kebetulan tadi siang Mark, salah satu teman sekelasnya saat SMA mengundang dia buat datang ke acara ulang tahunnya.



Pesta kecil-kecilan katanya.





Tanpa mikir panjang kali lebar, Gemini mengangguk semangat. Dia harus datang.



Pasti.

.
.
.





Gemini sudah rapi dan wangi.
Pakai sepatu converse putih, celana jeans pendek warna hitam, pakai kaos putih dipadukan dengan kemeja flanel lengan panjang. Rambutnya ditata dengan rapi.



Gemini lihat pantulan dicermin.



"Kok aku jadi lucu gini? Bukannya harusnya tampan dan keren ya?"


Nah, lemot nih kalau soal outfit.



Gemini menggelengkan kepalanya. Sebenarnya mau ganti baju, tapi jam didinding sudah menunjuk di angka delapan, artinya dia harus segera berangkat.




Gemini berjalan keluar kamar. Melihat mamanya sedang bertelepon diruang tamu, Gemini berjalan mendekat, ingin pamitan. Belum juga sampai, mamanya sudah melambaikan tangan kanan. Gestur mengusir.



Gemini menghela napas lalu berjalan keluar. Mengambil handphone di saku lalu memencet ikon ojek online, mengetikkan alamat tempat pesta Mark yang dia share di grub kelas.


Gemini tidak dihampiri atau menghampiri. Dia tidak punya teman dekat. Jadi ya harus berangkat sendiri.

Tidak masalah.

Gemini strong dan mandiri kok orangnya.






.
.
.







Sekarang, Gemini bingung harus apa. Dia sudah menghampiri Mark dan mengucapkan selamat ulang tahun.

Mark mengucapkan terima kasih lalu menyuruhnya untuk menikmati pesta.


Pesta Mark dilakukan di salah satu club malam yang lumayan besar di daerah Jakarta Selatan. Gemini tidak kaget, mereka kan sudah legal. Minggu depan sudah masuk masa orientasi kampus. Jadi wajar saja mengadakan pesta disini.

Mereka bukan lagi anak SMA.


Gemini yang bingung harus melakukan apa memilih mengambil minuman acak lalu berjalan menuju pojok ruangan mencari tempat duduk.


Dipojok ruangan, dia bisa sedikit rileks. Suasananya tidak terlalu berisik. Dia bisa melihat Mark dan teman-temannya yang lain sedang berjoget heboh. Mungkin mereka sudah sedikit mabuk.


Gemini berjengit saat seseorang menepuk pundaknya tiba-tiba. Dia menoleh sambil mengelus dadanya. Mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdebar kencang karena kaget.


Siapa orang ini? Dia tidak kenal.


"Sorry gue kira lu temen gue Phuwin. Sorry udah bikin kaget. Minum dulu biar sedikit tenang".


Mendengar kata-kata orang didepannya, Gemini reflek minum minuman yang sejak tadi ada di tangannya.


Mungkin karena efek kaget, dia tidak sadar apa yang dia minum barusan dan berakhir limbung. Untung ditangkap sama orang didepannya. Kalau nggak, dia udah nyungsep kebawah.


"Lu baik-baik aja kan?"


Orang tadi bertanya sambil mencoba menyadarkan Gemini dengan menepuk pipinya pelan.


Gemini pusing. Tidak kuat bergerak ataupun berdiri.


"Haduh, lu anak kecil. Lain kali nggak usah main di klub malam segala".


Setelah mengucapkan kata-katanya, dia menggendong Gemini ala Koala lalu berjalan keluar.






.
.
.









Gemini tidak sepenuhnya mabuk. Dia masih sedikit sadar.


Gemini sadar. Dia digendong orang yang baru dikenalnya. Masuk mobilnya. Dan sekarang berada di kamar hotel entah dimana.


"Kakak baik, minta gendong lagi boleh?"


Orang didepannya melotot kaget. Sebenarnya Gemini juga sedikit kaget dengan kata-katanya barusan, tapi dia mencoba tidak peduli.


"Kecil, Lu bisa diem dulu nggak? Jangan sampai Gue ngelakuin yang iya-iya ke Lu."


"Kakak duduk sini, kenapa berdiri aja dari tadi?" Gemini berucap sambil tangan kirinya menepuk pelan sisi kasur sedangkan tangan kanannya mencoba meraih orang yang ada didepannya.


Orang itu menggeleng heran tapi juga menuruti kemauan Gemini agar dia duduk di tepi kasur.


"Kakak, Gemini boleh minta pangku nggak?"


"Panggil gue Natta".


"Kak Natta, boleh?"


Sekali lagi Gemini bertanya. Dia sedikit merengek agar orang didepannya mengabulkan permintaannya.


"Boleh. Asalkan lu nggak menolak apapun yang gue lakuin."


Tanpa menunggu lama, Gemini mengangguk mengiyakan. Tubuhnya bergerak dan duduk dipangkuan Natta. Mengalungkan lengannya ke leher Natta dan memeluknya erat.


"Kakak, kepala Gemini pusing". Gemini mengeluh manja, menduselkan wajahnya ke dada bidang orang didepannya.


Natta menggeleng pelan dan berpikir sejenak. Dia disuguhi cuma-cuma masak mau dianggurin gitu aja.


"Anak nakal, lihat kakak sini. Kakak mau cium".














.
.
.

Ugghhhhh
"kakak, pelan - pelan".





















Muehehehee heheeee.... 😊

EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang