Ansos

850 45 3
                                    

Bagian 2







Gemini Norawit
Fourth Nattawat




Happy Reading...





.
.
.












Fourth Nattawat.
Mantan Ketua Komisi Kedisplinan kampus GMM yang paling ditakuti, bahkan para senior sangat menghargai seorang Nattawat.

Dia begitu tegas dan bertalenta.

Sayang, dia hanya menjabat kurang dari satu tahun. Saat ditanya alasannya apa, dia dengan mantap menjawab "hanya ingin berhenti".

Tetapi walaupun dia tidak lagi memiliki jabatan, Nattawat masih menjadi mahasiswa yang disegani. Selain prestasinya di bidang akademik maupun non akademik, dia juga memiliki wajah yang tampan. Ayah Fourth menjadi salah satu pemberi sumbangan terbesar di kampus.

Banyak mahasiswa ataupun mahasiswi yang menginginkan dirinya.


Entahlah, Fourth sepertinya belum mau membuka hati untuk siapapun.











.
.
.













"Kak Nattaaaa!!!"


Teriakan cukup kencang dari seseorang dibelakangnya membuat Fourth reflek menutup telinga menggunakan kedua tangannya. Tubuhnya dia putar kebelakang, mencoba melihat siapa yang memanggilnya begitu lancang.


Ah, Fourth ingat. Anak kecil di klub malam tempo hari. Gemini.


Dilihat dari baju yang anak itu pakai, sepertinya mahasiswa baru juga.

"Kak Natta ingat aku kan? Aku Gemini. Hehehe"

"Kenapa?"

"Kak Natta minta tanda tangan!"













.
.
.









"Gemini, boleh kakak bertanya?"

Gemini menelengkan kepalanya bingung, tapi dengan mantap mengangguk untuk menjawab pertanyaan salah satu panitia ospek didepannya.

"Kamu tahu ini tanda tangan siapa?"

"Tanda tangan kak Natta".

"Siapa Natta? Fourth Nattawat maksudmu?"


"Nah iya benar kak. Kenapa?"



Gemini dibuat semakin bingung melihat wajah terkejut orang didepannya. Kakak-kakak senior didepannya ini kenapa? Tidak bolehkah minta tanda tangan kak Natta? Dia kan senior juga? Atau bukan ya? Duh, Gemini pusing.

"Kakak, tanda tangan ini nggak masuk hitungan ya? Gemini gagal dong!".

Gemini berucap lirih dan sedih.

"Eh, lolos kok. Ini kakak terima. Sekarang kamu balik lagi ke barisanmu"


Wajah Gemini yang semula kecut kini kembali bersinar cerah.


"Terima kasih kak!"



Gemini sedikit berlari kecil kembali ke barisan.


"Anjir, tuh anak kenal Fourth!"

"Tapi aneh gak sih? Seakrabnya kita ama Fourth, mana mau dia dimintai tanda tangan."

"Iya sih, dulu aja banyak mahasiswa dan mahasiswi nangis gara-gara gak dikasih"

EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang