Fourth Nattawat as Arthan Regart
Gemini Norawit as Gabriel SusantoAlso
Fourth Nattawat as Farka Regart.
.
.
Happy Reading 😊Suara mesin elektrokardiograf terdengar nyaring ditelinga Arthan. Dia berdiri tegap menatap sendu seseorang yang terbaring lemah di dalam sana. Di atas ranjang tertidur pulas Farka, sang adik kembar yang dinyatakan koma sementara akibat benturan di kepala.
Malam itu tepat jam delapan dia mendapatkan telepon darurat dari paman Aydin, tetangga rumah yang selama ini membantunya mengawasi Farka bahwa telah terjadi hal yang tidak bisa ia jelaskan. Menyuruhnya segera datang ke rumah sakit dan membayar semua tagihan agar Farka segera mendapatkan pertolongan lebih.
Petang tadi, Aydin mendapatkan telepon dari pihak sekolah bahwa Farka tengah kritis dan dibawa ke rumah sakit. Tanpa berpikir panjang Aydin segera bergegas mengambil kunci motor yang tergantung di dekat jendela, berjalan cepat menuju rumah sakit.
Aydin panik, pasalnya dia bukan wali sah Farka. Dia hanya dibayar setiap bulan untuk sekedar memberikan kabar perkembangan Farka kepada Arthan. Aydin bingung bagaimana dia harus menjelaskan semua ini.
"Paman, apa yang terjadi kepada Farka?"
Aydin menautkan kedua tangannya, sedikit peluh menetes dari pelipisnya. Sungguh anak didepannya ini membuatnya gugup. Jika Farka adalah anak yang manis, berbeda dengan Arthan yang tegas, otoriter dan pemarah.
"Saya tidak tahu tuan Arthan, tadi sore saya mendapat telepon dari sekolah dan langsung bergegas kemari".
Orang didepannya tidak berguna sama sekali. Arthan menjadi murka dan melemparkan telepon genggamnya mengenai ujung dahi Aydin.
"Dasar tidak becus! Sebaiknya kau segera pergi dari sini".
Arthan menghela napas cukup dalam. Mencoba menetralkan emosinya. Tidak ingin membuang tenaganya sia-sia. Dia kembali menilik saudara kembarnya yang tertidur nyenyak di atas ranjang dibalik dinding kaca.
"Apa yang kamu alami Farka? Aku bersumpah akan menghancurkan hidup orang yang telah melukaimu".
.
.
.Arthan berjalan pelan memasuki area sekolah. Seminggu terakhir dia sudah mengumpulkan semua informasi yang dia butuhkan untuk menyamar. Termasuk siapa-siapa saja yang kemungkinan menjadi dalang dibalik apapun yang menimpa Farka. Mulai hari ini dia akan menggantikan Farka, dia harus segera mengetahui siapa yang melukai saudaranya dan segera membalasnya.
"Oi Farka, lo udah sembuh? Nih, bawain tas gue!"
Target pertama, Gabriel muncul dengan sendirinya. Dia adalah kandidat terkuat yang harus dia cari tau. Menurut informasi yang diberikan anak buahnya, Gabriel selalu mengganggu Farka.
Menyuruhnya seperti pembantu.
Untuk sekarang, Arthan hanya menurut. Mengikuti langkah Gabriel yang cukup cepat.
Lima hari telah berlalu. Arthan tidak menemukan informasi apapun. Seharian yang dia lakukan hanya menuruti perintah Gabriel atau bisa dibilang dia menjadi pembantu. Gabriel selalu mengganggunya, menyuruh menyalin semua tugasnya, bolak balik membelikan makanan, mengikuti kemanapun Gabriel pergi bak anjing dengan majikannya.
"Hari-hari yang cukup melelahkan".
Arthan membaringkan tubuhnya. Dia cukup kewalahan dengan semua kerjaannya yang harus tertunda beberapa hari kemaren karena menyelidiki kejadian yang menimpa Farka.
Sabtu pagi, harusnya pagi ini dia bertolak ke Rusia untuk perjalanan bisnis. Tapi semua harus dia tunda dulu.
Belum juga bel masuk berbunyi dia sudah menerima lemparan kaleng tepat dikepalanya.
"Halo culun, kemana aja? Lama nggak keliatan. Gue pikir Lo kabur tau nggak. Hampir sebulan lebih nggak keliatan."
Tiga orang target muncul bersamaan. Si kembar Aje-Jeje dan Neo. Berandalan sekolah yang nggak punya prestasi. Jika Gabriel adalah anak badung yang pintar dan berbakat, berbeda dengan mereka bertiga yang di backing oleh orang tuanya.
Arthan tidak menjawab, hanya menunduk dan mengepalkan tangan. Berusaha agar tidak tersulut emosi.
Hari ini Gabriel tidak masuk entah apa alasannya Arthan tidak peduli. Jika sebelumnya Gabriel yang menyebalkan, sekarang tiga orang ini sungguh keterlaluan.
Mulai dari mengambil tasnya lalu dibuang keluar kelas, menumpahkan minuman dibajunya, membalik makan siangnya, dan masih banyak lagi hal-hal diluar nalar yang dilakukan.
Apa Farka selalu seperti ini? Setiap hari pasti hidupnya bagai di neraka.
.
.
."Selamat malam tuan Arthan, maaf mengganggu tidurmu. Saya menemukan rekaman dashbord mobil yang kebetulan saat itu terparkir di area kejadian tuan Farka terjatuh. Saya sudah kirimkan lewat email."
Tanpa berpikir panjang, Arthan segera bangun dari ranjang menuju ruang kerjanya. Dia ingin segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Dari rekaman itu, Farka terjatuh dari atap dan selang beberapa detik terlihat orang yang berdiri tegak di atas atap sambil melihat Farka yang jatuh dibawah.
Arthan menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya erat.
"Gabriel, aku akan menghancurkanmu".
.
.
.I hope you like it...
Give me a pleasure 🥰
![](https://img.wattpad.com/cover/347370742-288-k154834.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini
FanficGeminifourth or Fourthgemini Warning alarm ❗️🔞 Rate T - M 🌚 Fujoshi Area 🚫 Boy x Boy BxB Boys Love Area HOMOPHOBIC ❔GET THE FUCK OFF ❕