Pantai

938 101 9
                                    

"Kak paul, aku kangen banget sama kak paul" nabila memeluk erat paul dan menangis dipelukan paul.

Tiba2 lamunan nabila pecah karena ada seseorang yang menyenggol badan nya "Sorry, I did not mean it".

Nabila hanya menutup mukanya dengan kedua tangan. Dia tidak menyangka akan pikiran nya itu. Sedalam itu kah rindu nya terhadap paul?

Apakah paul disana merindukan nabila juga? Entahlah. Kini nabila kembali kerumah dengan muka yang sedikit ditekuk.

Capek badan, sudah pasti. Tapi lebih capek lagi dia harus terus menahan rindunya pada kekasihnya itu.

*****

Sementara paul sedang di sibukan dengan tugas kuliah nya. "Woi pol, sini gua aja yang ngetik. Lo kenapa lelet banget sih". Rony mengambil alih laptop yang dipegang paul itu.

"Ron, gua kok gabisa ngilangin perasaan gua ke nabila ya. Padahal ini udah mau 2 tahun dia ninggalin gua" ucap paul lemas sambil menatap langit yang mendung.

Rony bingung harus menjawab apa, karena dia juga bingung dengan nasib sahabatnya itu.

"Pol, polll liat itu salma. Dia temen nya nabila kan?" ucap rony sambil menunjuk ke arah salma

Paul dan rony beranjak dari temat duduknya dan berlari ke arah salma.

"Salmaaaaa..." teriak paul

Salma mencari dimana suara itu berasal "Eh rony paul, kenapa".

"Sal, lo sibuk ga sekarang?" tanya paul

"Hmm ngga sih ini gue udah mau pulang, kenapa?" jawab salma

"Gue mau nanya ke lo, tapi ga disini. Kita ke kantin aja gimana".

"Bolehh, ayokkk"

Kini mereka bertiga sudah berada di kantin, sementara paul sedang memesan beberapa makanan dan minuman.

"Sal, gua minta kita pura2 biasa aja ya kalo ada paul. Karena dia belum tau kalau lo pacar gua" ucap rony pada salma

"Ah elahh ribet lu ron"

"Bukan gitu sal, gua males di cengcengin sama si bule"

"Lahh kan kita beneran pacaran, kenapa harus di tutup2in. Emang dasar aja lu pemain. Lu gamau cewe2 ninggalin lu hanya karena tau gua pacar lu. Ahhh gua udah tebak!" ucap salma kesal dengan alasan rony yang tidak masuk akal itu.

"Ga gitu sal, udah laa lo malah ngambek kan sama gua jadi nya. Gua minta maaf deh" ucap rony sambil memegang tangan salma

"Wahhh apa apaan nih main pegang2 aja" ucap paul yang tiba2 saja datang membawa makanan dan minuman.

"Ehh ngga ngga, tadi tangan dia sakit jadi gua coba bantu biar ga sakit".

"Bisa aja lu ron modusnya" ucap paul sambil menepuk bahu rony

"Nih sal, di makan dulu"

Setelah selesai makan, kini paul membuka obrolan "Sal, gua mau nanya sama lo"

"Iya nanya aja pol" jawab salma

"Lo masih kontekan ga smaa nabila?" tanya paul

Tiba2 salma tersedak, mendengar ucapan paul tadi. Rony dengan cepat memberikan minum pada salma "Eh sal, minum dulu".

"Maaf, maaf" ucap salma sambil mencoba mengatur nafas

"Gimana sal, apa lo masih kontekan sama nabila?" tanya paul kembali

"Ee, engga pol. Udah lama gua ga kontekan sama dia" jawab salma dengan gugup.

"Sal, apa lo gatau kontak orang tua nya. Atau siapa gitu yang tau nomor nabila?".

"Ngga pol, gua gapunya sama sekali"

Paul semakin frustasi mendengar jawaban salma barusan. Ternyata, nabila benar2 menghilang layaknya di telan bumi. Tidak ada kabar, dan tidak ada yang tau keadaan dia sekarang.

****

"Halo nab, kamu apa kabar?"

"Baik kak salma, kak salma apa kabar?" jawab nabila

Yaa, sebenernya salma tau kontak baru nabila. Tapi, sengaja dia sembunyikan karena itu adalah permintaan nabila.

"Oiya nab, tadiii...." ucap salma terputus

"Tadi kenapa kak?"

"Tadi paul nyamperin gue, dan nanya soal lo".

Mendengar itu, rasa bersalah nabila kembali. Dia merasa kalau dirinya adalah orang terjahat di dunia. Meninggalkan kekasih tanpa, sepatah kata pun. Hanya meninggalkan surat, dan beberapa lembar foto. Yaa hanya itu saja.

"Halo nabbb, lo masih denger gue kan?" tanya salma

"Eehh iya kak, aku masih denger kok".

"Yaudaa gue mau bilang itu aja. Pokoknya lo jaga diri baik2 ya disana, jangan lupakn gue. Cepet balik ya ke indonesia"


****

Setelah menerima telfon, nabila kembali menangis didalam kamar. Memutar semua video yang pernah dia buat dengan paul. Sungguh, itu adalah kenangan yang tidak akan terlupakan. 

Tiba-tiba nabila melihat buku diary yang dia bawa dari indonesia dan membacanya.

"Ternyata dulu seindah ini ya? Bercanda, tertawa, menangis bersama orang yang kita sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata dulu seindah ini ya? Bercanda, tertawa, menangis bersama orang yang kita sayang". Monolog nabila membaca tulisan yang dia tulis dulu. Semua isinya berisi tentang paul dan paul.

Nabila beranjak dari kamarnya, pikiran nabila sekarang hanya butuh ketenangan. Dia berencana untuk pergi ke pantai.

Melihat burung bertebangan, rasanya satu persatu kesedihan nabila ikut terbang juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat burung bertebangan, rasanya satu persatu kesedihan nabila ikut terbang juga. Mendengar suara ombak, dan sejuknya angin pantai. Membuat nabila sedikit lebih tenang.

Tapi, tidak setenang saat berada di dekat paul. Lagi2 nabila teringat pada paul, kekasihnya itu.

Setiap nabila senang atau sedih, paul selalu jadi tempat dia untuk bercerita. Namun sekarang, dia hanya mampu melewatinya sendiri.

Jadi beginikah, rasanya kehilangan setengah nyawa nya?









Beda kota aja udah sakit banget, apalagi beda negara😭. Duhh aku bener2 ngerasain jadi paul gimana. Nungguin seseorang tanpa tau kabar. Sabar ya paul. Bukan kah setelah badai, akan ada pelangi yang indah wededewwwwww

Maaf ya kalau banyak typo hihii

BERSEMI KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang